Bukan Capres, Pengamat Sebut Kemampuan Anies Baswedan Hanya Cukup Jadi Cawapres: Akan Sulit
Menurut Ray Rangkuti, elektabilitas Anies Baswedan saat ini belum cukup untuk menjadi modal membawanya menjadi calon presiden (Capres) 2024.
TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Pengamat Politik Lingkar Madani Indonesia (Lima Indonesia), Ray Rangkuti menilai elektabilitas Anies Baswedan hanya mampu sampai di tingkat calon wakil presiden (cawapres) dalam Pilpres 2024.
Oleh karenanya, ia menilai Gubernur DKI Jakarta itu perlu mendongkrak elektabilitasnya bila ingin maju dalam Pilpres 2024.
Menurut Ray Rangkuti, elektabilitas Anies Baswedan saat ini belum cukup untuk menjadi modal membawanya menjadi calon presiden (Capres) 2024.
Ia mengatakan elektabilitas yang dimiliki Anies saat ini diprediksi hanya mampu membawanya maju sebagai calon wakil presiden.
"Jadi bacaan saya, lagi-lagi ya kalau elektabilitas Anies hanya sekitar 15 persen, pertumbuhannya hanya 2 persen sementara yang lain bisa 4-5 persen. Anies itu paling (mungkin) jadi calon Wakil Presiden," jelas Ray saat dihubungi, Minggu (2/1/2022).
Kiprah Anies pun digadang-gadang Ray kian meredup lantaran masa jabatannya sebagai gubernur hanya tinggal menghitung hari.
Terlebih, Anies bukanlah kader partai. Ia tidak memiliki perahu politik untuk menyongsong Pilpres 2024.
Baca juga: Elektabilitas Anies Baswedan di Pilpres 2024 Tinggi, Petinggi Parpol Khawatir: Perlu Kendaraan
Karena tidak memiliki partai, daya tawar Anies hanya sebatas elektabilitas.
Hal itu membuat Anies tidak bisa menentukan sendiri nasibnya pada kontestasi politik 2024 mendatang.
"Tapi ada beberapa kemungkinan kalau memang Anies tidak akan mendapatkan kendaraan (politik) itu. Pertama adalah elektabilitas Anies di angka 15 persen itu. Kalau dilihat dari 2020-2021 itu hanya dapat 2-3 persen. Apalagi di tahun 2022 ini Anies Baswedan bukan kepala daerah. Jadi besar kemungkinan dia aktivitas politiknya akan terbatas," kata Ray.
Karena itu, ia menilai Anies perlu mendongkrak elektabilitasnya sekaligus bisa mengubah citra diri di masyarakat saat ini tentang dirinya.
Menurut Ray, masalah terbesar Anies ialah pandangan orang soal ia yang terkenal berasal dari ceruk pemilih muslim, yang notabene terbatas di Indonesia.
Baca juga: Anies Disindir Gelar Formula E di Lahan Buangan Lumpur, Gerindra Balas PSI : Laut Diurug Aja Keras
Sehingga video-video yang dibagikan Anies mengenai era kepemimpinannya di Youtube tak akan berpengaruh besar terhadap elektabilitasnya selama Anies masih lekat dengan hal yang disebut Ray sebagai Islam politik.
"Tentu saja sebagian dari itu (cari panggung). ya itu boleh-boleh saja, sah-sah saja. tapi yang saya mau katakan itu rasanya nggak akan banyak efeknya pada elektabilitasnya itu. Kalau dia mencari posisi calon presiden kalau elektabilitasnya masih seperti yang sekarang nah saya mengatakan akan sulit. tapi kalau dengan elektabilitas seperti sekarang, paling hebat dia itu jadi calon Wakil Presiden," imbuhnya.
"Masalah Anies itu bukan masalah soal kinerja, masalah moral, anti korupsi. masalah terbesar Anies itu karena orang menganggap dia ini calon presidennyaIslam politik gitu loh. Nah Islam politik itu gak banyak pemilihnya di indonesia nah kalau Anies bisa mengubah image itu. Jadi tidak di kanan dia berpindah ke kiri, nah mungkin elektabilitasnya akan bisa terdongkrak," jelasnya.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Pengamat Sebut Modal Elektabilitas Anies Baswedan Saat Ini Hanya Cukup untuk Jadi Cawapres pada 2024