Sejoli Korban Tabrak Lari

Detik-detik Oknum TNI AD Tarik Jasad Salsabila dari Kolong Mobil, Sempat Dibaringkan Dekat Kekasih

Salsabila kemudian ditarik dari kolong mobil hitam bernopol B 300 Q, oleh oknum TNI. Tubuh Salsabila lantas dibaringkan di samping tubuh Handi, kekas

Penulis: Sanjaya Ardhi | Editor: Vivi Febrianti
Tribun Jabar / Lutfi Ahmad
Rekontruksi kasus tabrak lari Salsa dan Handi digelar di Jalan Raya Bandung-Garut tepatnya di Desa Ciaro Kecamatan Nagreg Kabupaten Bandung, Senin (3/11/2021). 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Korban tabrak lari di Nagrek, Kabupaten Bandung, ternyata berada di kolong mobil saat ditabrak oleh oknum TNI.

Salsabila kemudian ditarik dari kolong mobil hitam bernopol B 300 Q, oleh oknum TNI.

Tubuh Salsabila lantas dibaringkan di samping tubuh Handi, kekasihnya.

Tabrak lagi ini menewaskan sepasang kekasih, Handi dan Salsabila pada 8 Desember 2021.

Ada tiga oknum TNI AD yang terlibat dalam kasus ini, mereka adalah Kolonel Infanteri Priyanto, Kopda Andreas Dwi Atmoko, dan Koptu A Sholeh.

Penyidik TNI AD, hari ini menggelar rekonstruksi kasus tabrak lari di Nagrek.

"Betul (hari ini rekonstruksi)," kata Panglima TNI, Jenderal Andika Perkasa kepada Kompas.com, Senin pagi.

Rekonstruksi yang digelar hari dipimpin penyidik TNI AD, penyidik Mabes TNI, dan Oditur Militer Mabes TNI.

Rekonstruksi digelar mulai pukul 10.00 WIB dan digelar secara singkat, hanya sekitar 10 menit.

Warga yang menyaksikan sontak meneriaki tiga penabrak Handi dan Salsabila.

Ada lima adegan yang diperagakan saat rekonstruksi.

Dalam adegan pertama, terungkap tubuh Salsabila ternyata berada di kolong mobil.

Sedangkan Handi, ada di samping mobil.

Lalu, dua pelaku dan dibantu seorang saksi mengevakuasi korban.

Korban Salsabila kemudian ditarik dari kolong mobil, kemudian dibawa ke sisi jalan, dibaringkan di samping korban Handi.

Rekonstruksi kasus Nagreg, Senin (3/1/2022).
Rekonstruksi kasus Nagreg, Senin (3/1/2022). (KompasTV)

Tersangka satu dan dua, memasukkan Salsabila ke jok tengah.

Sementara korban Handi, dimasukkan ke bagian belakang mobil oleh tersangka satu dan tiga, dibantu saksi.

Setelah itu, ketiga oknum TNI AD membawa korban Handi dan Salsabila.

Warga mengira, kedua korban akan dibawa ke rumah sakit oleh para pelaku.

Namun ternyata, jasad keduanya justru ditemukan di lokasi berbeda.

Jasad Handi ditemukan di di Kecamawan Rawalo, Kabupaten Banyumas, sedangkan Salsabila ditemukan di Kecamatan Adipala, Kabupaten Cilacap pada tanggal 12 Desember 2021.

Kapendam XII/Merdeka, Letkol Inf Jhonson M Sitorus menyebut 3 oknum TNI AD itu ketakutan dan grogi karena mengetahui Handi dan Salsabila sudah meninggal dunia akibat tabrakan tersebut.

"Dari informasi yang saya dapatkan, kemungkinan ketiga pelaku ini hanya merasa ketakutan dan grogi karena kedua sejoli ini sudah meninggal dunia," ungkap Kapendam, dikutip TribunnewsBogor.com dari Youtube MetroTVNews, Senin (27/12/2021).

Melihat sejoli itu sudah meninggal, Kapendam menduga ketiga pelaku nekat membuang jasad Handi dan Salsabila ke Sungai.

"Namun setelah beberapa menit mencari rumah sakit terdekat dan tidak ditemukan, akhirnya tidak tahu apa yang terlintas dalam pikiran 3 oknum anggota TNI ini sehingga membuang korban ke Sungai Serayu," ungkap Kapendam.

Akan tetapi, Kabiddokkes Polda Jateng, Kombes Pol dr Sumy Hastry Purwanti atau dr Hastry membantah keterangan pelaku pada Kapendam.

Menurut hasil autopsi, Handi masih hidup saat dibuang ke sungai.

"Kami temukan mayat laki-laki itu meninggal karena air. Jadi mayat laki-laki itu meninggal dunia karena tenggelam dan bukan karena luka di kepalanya. Karena luka di kepala itu tidak mematikan," ungkap dr Hastry.

Peran 3 Tersangka

Danpuspomad Letjen Chandra Warsenanto Sukotjo membeberkan peran ketiga oknum TNI AD yang menabrak Handi dan Salsabila di Nagreg, Kabupaten Bandung

"Secara umum pada saat kecelakaan lalu lintas itu terjadi di TKP, (mobil) dikemudikan oleh Koptu DA."

"Kolonel P dan Tamtama yang satu lagi (Kopda A) menumpang pada kendaraan tersebut," ujarnya, dikutip dari YouTube Kompas TV, Senin (27/12/2021).

"Dari pemeriksaan awal, mobil itu milik dari Kolonel P," ungkap Chandra.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved