Jebakan Lampu Mati, Bos Galon Tak Berdaya Usai Dihampiri Pria Bertubuh Besar, Sempat Teriak 3 Kali

Ternyata di balik kegelapan itu, ada sosok pria bertubuh besar yang sudah mengintai sang bos galon.

Penulis: Uyun | Editor: Yuyun Hikmatul Uyun
kolase shutterstock/Surya
Jebakan lampu mati, bos galon tak berdaya usai dhampiri pria bertubuh besar, sempat teriak 3 kali 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Seorang juragan galon tak pernah menduga, mati lampu yang terjadi pada Jumat (7/1/2021) jelang subuh itu ternyata hanya jebakan.

Panik ketika lampu rumahnya mendadak mati, juragan galon asal Surabaya yang bernama Suyitiyo atau Shin Chuan (67) itu pun keluar rumah sambil membawa senter.

Ternyata di balik kegelapan itu, ada sosok pria bertubuh besar yang sudah mengintai sang bos galon.

Pria bertubuh besar itu pun menghampiri Suyitiyo sambil mengacungkan senjata.

Guna meminta pertolongan, juragan galon itu sempat berteriak hingga tiga kali.

Akan tetapi teriakan itu diabaikan oleh Chandra (55), penjual bensin eceran yang berlokasi di seberang toko korban.

Hingga kemudian, pagi hari sekira pukul 04.00 WIB, Chandra menemukan pintu di rumah korban terbuka.

Sementara itu, kondisi di dalam rumah korban itu masih dalam keadaan gelap karena mati lampu.

"Saya juga denger suara teriakan tiga kali tapi saya tidak curiga. Kemudian saat saya kembali dari pukul tiang listrik itu, pintunya sudah ditutup," ungkap Chandra, dikutip TribunnewsBogor.com dari Surya (Tribunnetwork).

Baca juga: Gara-gara Ditagih Utang, Penjual Gado-gado Ambruk di Tepi Jalan, Pria Berambut Gondrong Jadi DPO

Suara teriakan Suyitiyo ternyata tak hanya didengar Chandra, warga lainnya bernama Widodo juga menyadarinya.

Bertempat di samping toko, Widodo yang sedang terlelap mendadak terperanjat usai mendengar suara teriakan.

Tak tinggal diam, Widodo pun bergegas menuju ke toko sebelah untuk memanggil warga lain.

Warga pun langsung berhamburan ke dekat rumah korban.

Namun sang juragan galon itu sudah tergeletak tak berdaya di lantai dengan kondisi berlumuran darah.

Kapolsek Tandes, Kompol Hendry Ibnu Indarto membenarkan soal keterangan saksi.

"Jadi ada saksi karyawan samping toko sempat mendengar teriakan dan rintihan dari dalam ruko korban. Lalu dicek, saat itu kondisi pintu harmonika terbuka sekitar 30 cm, ada bercak-bercak darah," kata Hendry.

FOLLOW:

Hasil identifikasi, korban mengalami luka parah pada bagian kepalanya.

Beberapa luka juga ada di punggung, lengan dan leher.

Polisi belum membuka apakah luka tersebut dihasilkan dari pukulan benda tajam atau sayatan benda tajam.

"Luka ada empat. Yang parah di kepala. Nanti untuk pastinya nunggu hasil autopsi apakah akibat dari benda tajam atau tumpul," imbuhnya.

Korban Pembunuhan

Sang juragan galon itu ternyata menjadi korban pembunuhan, bukan perampokan.

Pasalnya, tidak ada barang-barang milik korban yang hilang.

Kapolsek Tandes, Kompol Hendry Ibnu Wibowo menuturkan pembunuhan itu terjadi sekitar pukul 04.00 WIB. 

Baca juga: Ngebet Ingin Punya Cucu, Mertua Saksikan Malam Pertama Anaknya, Tiap Gerakan Sampai Dikoreksi

Hingga saat ini, polisi masih menyelidiki dan belum menyimpulkan pasti motif pembunuhan terhadap SY.

"Masih kami dalami. Awalnya informasi perampokan. Namun sampai saat ini barang berharga korban masih utuh. Tapi kami belum dapat menyimpulkan secara pasti. Tunggu hasil penyelidikan," kata Hendry.

Dari hasil olah TKP, polisi juga tidak menemukan kerusakan terhadap pintu harmonika rumah dan toko tersebut.

Polisi menyebut korban sengaja dipancing untuk membuka pintu seperti biasa saat ia menerima pengiriman truk tangki air isi ulang.

Jebakan lampu mati, bos galon tak berdaya usai dhampiri pria bertubuh besar, sempat teriak 3 kali
Jebakan lampu mati, bos galon tak berdaya usai dhampiri pria bertubuh besar, sempat teriak 3 kali (kolase shutterstock/Surya)

"Kalau informasi, korban ini biasa menerima truk tangki air isi ulang sekitar pukul tiga atau empat pagi. Kemungkinan korban ini keluar, membuka pintu dan langsung terjadilah aksi pembunuhan itu," sebut sumber internal kepolisian di lokasi.

Bahkan setelah kejadian, pintu harmonika kembali ditutup oleh pelaku dari luar dan melarikan diri.

"Listrik sempat mati, sehingga korban keluar membuka pintu itu membawa sebuah senter kecil," lanjutnya.

Baca juga: Dulu Jadi Sopir Bus, Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi Kini Terjerat Kasus Korupsi

Ciri-ciri Pelaku, Pria Bertubuh Besar

Polisi telah mengidentifikasi sosok pembunuh pria bernama Suyitiyo alias Shin Chuan (67). 

Sejumlah saksi menyebut terduga pembunuh memiliki ciri-ciri tinggi besar, memakai kaus hitam, topi hitam dan menggunakan motor matic.

Saksi mengaku sempat melihat sosok pria bertubuh tinggi besar itu keluar dari dalam rumah dan toko milik korban.

Setelah melihat kejadian itu, kemudian meminta bantuan penjual sate yang tak jauh dari lokasi.

Namun, saat datang kembali, pintu harmonika tersebut kemudian ditutup oleh seseorang dari dalam ruko.

Petugas membawa jasad korban pembunuhan di Manukan Tama, Jumat (7/12/2021). Sejumlah saksi menyebutkan ciri-ciri pelaku. Usai kejadian, pelaku berjalan santai menuju sepeda motornya yang diparkir di seberang TKP
Petugas membawa jasad korban pembunuhan di Manukan Tama, Jumat (7/12/2021). Sejumlah saksi menyebutkan ciri-ciri pelaku. Usai kejadian, pelaku berjalan santai menuju sepeda motornya yang diparkir di seberang TKP (SURYA.co.id/Firman Rachmanudin)

Bahkan, saksi menyebut jika motor yamaha Mio milik pelaku sempat diparkir di dekat tempat kejadian perkara pembunuhan itu.

Usai melakukan pembunuhan itu, pelaku pun langsung kabur naik motor miliknya.

"Usai terlihat warga itu, pelaku kemudian kembali ke motornya dan kabur ke arah utara," ungkap Hendry.

Hendry menegaskan jika pihaknya bersama Satreskrim Polrestabes Surabaya tengah fokus mengungkap pelaku pembunuhan juragan air minum isi ulang itu.

"Kami fokus penyelidikan dan identifikasi pelaku. Mohon doanya ya," ucapnya.

Bahkan, Kasatreskrim Polrestabes Surabaya, AKBP Mirzal Maulana telah menyebar anggotanya untuk memburu pelaku

"Sudah kami identifikasi ciri-cirinya. Saat ini tim kami sebar untuk memburu pelakunya," kata Mirzal, Sabtu (8/1/2022). (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved