Info Kesehatan

Waspada, Begini Cara Cegah Infeksi Varian Omicron Berdasarkan Rekomendasi dari WHO

Meningkatkan pengawasan dan pengurutan kasus. Membagikan urutan genom pada database yang tersedia untuk umum.

Editor: khairunnisa
Tumisu/Pixabay
ilustrasi pencegahan virus corona atau Covid-19 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Kementerian Kesehatan mencatat kasus konfirmasi Omicron kembali bertambah.

Pada Jumat (7/1) pemerintah mencatat penambahan kasus sebanyak 57 orang, sehingga total konfirmasi Omicron sebanyak 318 orang.

Dikutip dari laman resmi Kemenkes, kebanyakan orang terinfeksi Omicron adalah mereka yang sudah divaksinasi lengkap dan tidak bergejala sampai bergejala ringan.

Artinya dengan vaksinasi dapat mengurangi tingkat keparahan akibat Covid-19.

Namun upaya vaksinasi saja tidak cukup, harus dibarengi dengan disiplin menerapkan protokol kesehatan dengan ketat.

Hal ini penting dilakukan untuk menjamin seseorang aman dari tertular maupun menularkan Covid-19 kepada orang lain.

Penambahan 57 orang itu terdiri dari 7 orang transmisi lokal dan 50 orang pelaku perjalanan luar negeri.

Baca juga: Tak Ada Lonjakan, Kasus Positif Covid-19 di Kabupaten Bogor Kini 24 Orang

Secara keseluruhan dari awal kasus Omicron pada Desember 2021 hingga Jumat (7/1/2022) kasus transmisi lokal berjumlah 23 orang dan kasus dari pelaku perjalanan luar negeri berjumlah 295 orang.

Secara kumulatif kasus paling banyak berasal dari Turki dan Arab Saudi. Kemudian kebanyakan kasus konfirmasi Omicron adalah mereka yang sudah lengkap vaksinasi Covid-19.

Sebanyak 99% kasus Omicron yang diisolasi memiliki gejala ringan atau tanpa gejala. 97% kasus didominasi oleh pelaku perjalanan luar negeri dan berasal dari Provinsi DKI Jakarta.

Selanjutnya sebanyak 4,3% kasus memiliki komorbid seperti Diabetes Melitus dan Hipertensi, serta 1% kasus membutuhkan terapi oksigen.

Dikutip dari Kompas.com, varian Omicron atau varian B.1.1.529 menjadi polemik baru pandemi Covid-19 di akhir tahun 2021.

Varian baru Omicron ini sudah mulai menyebar di beberapa negara.

Oleh karena itu, pemerintah Indonesia juga mulai waspada masuknya varian tersebut ke dalam negeri.

Masyarakat juga diminta untuk tetap melindungi diri dengan tetap menerapkan protokol kesehatan ketat.

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved