Diajak Main Kakak Sepupu, Bocah SD Ditemukan Tewas Mengenaskan di Tengah Hutan, Tubuh Ditimbun Daun
Bocah 9 tahun yang ditemukan tewas di tengah hutan ternyata dibunuh oleh kakak sepupunya sendiri.
Penulis: Vivi Febrianti | Editor: Ardhi Sanjaya
Namun saat itu jawaban WH membingkungkan, padahal ia jadi saksi kunci keberadaan RY.

Sambil terus dicecar berbagai pertanyaan oleh warga, WH pun mulai memberikan petunjuk mengenai keberadaan korban.
Berbekal informasi sekilas yang diberikan oleh WH, warga pun mulai menembus hutan dengan kondisi yang sudah gelap ditambah medannya cukup berat.
Meski lokasi yang dimaksud WH merupakan hutan yang jarang dijamah warga karena lokasinya yang jauh dari pemukiman, warga pun tetap nekat mencari meski masih minim informasi.
"Harapan awal korban masih hidup selamat. Karena WH hanya bilang ditinggal di hutan, " kata paman korban, Wagiyo, dilansir dari TribunJateng.com.
Namun pencarian itu rupanya sia-sia, karena meski hingga larut malam mencari, tak ada yang menyambut teriakan mereka.
Baca juga: Kakek Sudah Minta Bantuan 26 Dukun, Bocah yang Hilang 17 Bulan Ditemukan Lemas di Mandalika
Baca juga: Polsek Ciledug Memburu Pria Misterius yang Lakukan Hal Tak Senonoh ke Bocah di Bawah Umur
Karena hari semakin malam, warga pun memutuskan untuk menunda pencarian hingga esok paginya.
Menjelang fajar, didapatkan informasi lebih lengkap mengenai keberadaan RY.
Jika ada tumpukan daun atau rerumputan yang mencurigakan, di situ tubuh korban berada.
Setelah subuh, selepas pencarian semalam, Wagiyo bersama warga lainnya kembali menembus hutan.
Sesampainya di tengah hutan, di tebing yang cukup curam dirinya melihat timbunan yang mencurigakan.
Melihat ada timbunan dedaunan yang ditimpali tanah, ia pun langsung mengoreknya menggunakan ranting pohon.
Ia makin cemas saat ujung ranting yang ia gunakan menyenggol benda keras, lalu kemudian ia melihat kaus yang dikenakan oleh RY.
Belum sampai memastikan tubuh siapa di balik kaus itu, tubuh Wagiyo lemas hingga tak kuasa meneruskan penggalian.

"Setelah itu saya tidak tahu lagi (pingsan). Saya sadar sudah di rumah," katanya.