Dini Hari Telusuri Hutan, Relawan Syok Temukan Jasad Bocah di Jurang, Rahasia Keji ABG Terbongkar
Penasaran, Sudarno pun membongkar gundukan mencurigakan yang sedari tadi mengganggu pikirannya.
Penulis: khairunnisa | Editor: Vivi Febrianti
Kronologi hilangnya RY hingga meregang nyawa di tangan sepupunya sendiri diungkap sang kepala desa.
Mulanya Wahyudi mengajak RY memancing di sungai yang berada di kawasan hutan pinus.
"Sekitar pukul 09.00 WIB, Wahyudi membawa RY mancing naik sepeda motor ke arah hutan. Namun siang harinya Wahyudi pulang sendirian," imbuh Eko.
Orangtua RY, Roqib dan Khoimah baru mengetahui anaknya tidak berada di rumah pada sore harinya sepulang bekerja.
Biasanya di sore hari, Roqib menyuruh RY untuk mengaji.

"Pulang kerja anaknya tidak ada, karena biasanya mengaji. Orangtua inisiatif mencari, ada warga yang melihat katanya dibawa Wahyudi ke hutan," ujar Eko.
Curiga dengan Wahyudi, orangtua RY pun segera memberitahukan warga atas sosok sang keponakan yang telah membawa anaknya.
Warga lantas mendatangi rumah Wahyudi yang berjarak sekitar 10 meter dari rumah RY.
Namun saat itu, Wahyudi masih menyangkal dan tak mengakui perbuatan jahatnya.
"Awalnya dia gak mengaku, gak jelas memberikan informasinya dimana korban," imbuh warga.
Baca juga: Ledakan di Pandeglang Tewaskan 1 Orang, Tim Jibom Temukan Bahan Peledak
Motif Pembunuhan
Kasus pembunuhan yang dilakukan Wahyudi kepada sepupunya itu telah terungkap semuanya.
Pun dengan motif apa yang melatarbelakangi Wahyudi tega menghabisi nyawa bocah tanggung itu.
Kasat Reskrim Polres Banjarnegara AKP Donna Briadi mengatakan, Wahyudi diduga ingin menguasai ponsel pintar milik korban RY.

"Intinya berdasarkan keterangan awal, dia ingin memiliknya HP-nya si korban, modusnya itu," kata AKP Donna Briadi dilansir dari Kompas.com.