Membentang di Atas Sungai Ciliwung, Jembatan Gantung di Kebun Raya Bogor Punya Mitos soal Cinta

Selain memiliki berbagai tumbuhan yang dikonservasi, Kebun Raya Bogor juga banyak menyimpan mitos yang sudah tak asing lagi di telinga masyarakat.

Penulis: Lingga Arvian Nugroho | Editor: Vivi Febrianti
TribunnewsBogor.com/Lingga Arvian Nugroho
Pemandangan jembatan gantung di dalam komplek Kebun Raya Bogor yang bisa dilihat dari ruas Jalan Otista. 

Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Lingga Arvian Nugroho

TRIBUNNEWSBOGOR.COM, BOGOR TENGAH - Keberadaan Kebun Raya Bogor di tengah-tengah pusat Kota Bogor menjadi magnet tersendiri bagi wisatawan dari Kota Bogor ataupun dari luar Kota Bogor.

Selain memiliki berbagai tumbuhan yang dikonservasi, Kebun Raya Bogor juga banyak menyimpan mitos yang sudah tak asing lagi di telinga masyarakat.

Satu di antaranya mitos di jembatan gantung di komplek Kebun Raya Bogor.

Jembatan yang didominasi berwarna merah ini membentang di atas aliran Sungai Ciliwung yang mengalir dari hulu di kawasan Puncak hingga hilir di Jakarta.

Salah satu jembatan Gantung ini bisa dilihat dari kejauhan di Jalan Otto Iskandardinata, tepat di samping Kebun Raya Bogor.

Namun siapa sangka jembatan itu menyimpan mitos yang sudah tak asing lagi bagi masyarakat.

Sunandar warga Bogor Utara yang sedang berolaraga di Pedestrian Jalan Otista pun mengetahui, dengan keberadaan mitos jembatan gantung tersebut.

"Kalau saya dari kecil memang di Bogor dan sering juga ke situ (Kebun Raya Bogor) jadi sedikit-sedikit tau mitosnya,"katanya.

Menurut Sunandar, mitos jembatan gantung tersebut adalah jembatan putus cinta.

Meski demikian Ia pun tak mengetahui pasti kebenarannya.

"Jembatan putus cinta kan sebutannya, konon katanya ya, tapi ini konon katanya ya, kekasih yang belum nikah lewat situ bakal putus, cuma benar atau enggaknya ya enggak tau karena kan mitosnya gitu," katanya.

Sementara itu GM Corporate Communication & Security PT Mitra Natura Raya sebagai pengelola Kebun Raya Bogor Zaenal Arifin membenarkan adanya mitos tersebut.

"Iya mitos yang berkembang dimasyarakat dan itu sudah ada sejak lama," katanya saat dihubungi TribunnewsBogor.com.

Saat ini kata Zae sapaan akrabnya keberadaan jembatan gantung tersebut masih perlu perbaikan lantaran kondisinya yang sudah dimakan usia.

"Iya serakang Under kontruksi," katanya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved