Jenderal Dudung Abdurachman Berpeluang Ikut Capres 2024, Pengamat: Tak Membutuhkan Puan atau Gibran

Bahkan karena popularitasnya saat ini, Dudung disebut tak membutuhkan sosok Puan Maharani atau Ganjar Pranowo untuk maju jadi Capres 2024.

Penulis: Vivi Febrianti | Editor: Ardhi Sanjaya
Dispenad
Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman di kokpit Helikopter serang AH-64E Apache Puspenerbad di Semarang, Jawa Tengah pada Selasa (11/1/2022). 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Memasuki tahun 2022, isu pemilihan presiden (Pilpres) 2024 makin gencar digaungkan.

Sejumlah nama baru pun muncul dan patut dimasukkan ke dalam bursa Capres 2024.

Nama yang kini sedang ramai, dan popularitasnya belakangan ini melonjak yakni KSAD Jenderal Dudung Abdurachman.

Dudung dianggap mampu menggantikan sosok Jokowi sebagai Presiden RI.

Bahkan karena popularitasnya saat ini, Dudung disebut tak membutuhkan sosok Puan Maharani atau Gibran Rakabuming Raka untuk maju jadi Capres 2024.

Dengan kondisi itu, PDIP mau tidak mau 'terpaksa' mencalonkan Dudung sebelum dicalonkan oleh partai lain.

Hal itu disampaikan oleh Pengamat politik Hari Purwanto.

Ia menyebut, popularitas Dudung belakangan ini melonjak tidak terbendung karena pernyataan kontroversialnya berhasil menarik perhatian publik.

Untuk itu, kata dia, pernyataan kontroverial Dudung membuat namanya patut dimasukkan ke dalam bursa Capres 2024.

"Saat jadi Pangdam Jaya, Jenderal Dudung menjadi kontroversial karena menurunkan baliho Habib Rizieq di Petamburan, markas FPI,” kata dia dilansir dari Wartakotalive.com, Senin (17/1/2022).

Baca juga: Mutiara dari Natuna, Anak Babinsa Berprestasi Dapat Apresiasi KSAD, Jenderal Dudung : Lolos Akmil

Baca juga: Prestasi Anak Babinsa Mendunia Meski Tinggal di Pulau, Jenderal Dudung : Saya Jamin Lolos Akmil

Menurut dia, saat ini banyak nama dari tokoh nasional pun bermunculan, ada yang sudah pensiun, banyak pula yang masih menjabat.

Keadaan kian ramai ketika lembaga survei ikut nimbrung. Sesuai pesanan, nama tokoh yang membayar pun muncul.

Namun, lanjut dia, dari sekian banyak nama tokoh, memang ada yang patut diperhitungkan karena kredibilitasnya, termasuk Dudung.

"Setelah jadi KSAD, Jenderal Dudung kembali menjadi kontroversial karena memberi pernyataan 'berdoa tidak perlu memakai bahasa Arab'," imbuhnya.

"Yang terbaru ini, Jenderal Dudung kembali menjadi viral karena merilis lagu 'Ayo Ngopi' dan video flashmob," papar Hari.

Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved