Kesepian Ditinggal Wafat Istri, Duda Bekasi Ajak Main Bocah Autis, Aksi Keji Pelaku di Rumah Terkuak
FS beralasan ingin ditemani lantaran di rumah selalu sendiri pasca istrinya meninggal dunia.
Penulis: Uyun | Editor: Damanhuri
TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Bertahun-tahun ditinggal wafat istri, seorang duda berinisal FS (46) asal Bekasi merasa kesepian.
Hingga kemudian, FS melihat sosok bocah autis berusia 8 tahun di dekat rumahnya.
Pelaku lantas ajak sang bocah yang berinisial A itu untuk main di rumahnya.
FS beralasan ingin ditemani lantaran di rumah selalu sendiri pasca istrinya meninggal dunia.
Tak disangka, duda itu memanfaatkan kesempatan itu untuk menyalurkan hasrat seksualnya pada sang bocah.
Kapolres Metro Bekasi Kota Kombes Polisi Hengki, Senin (17/1/2022) membenarkan soal perbuatan keji FS.
"Korban merupakan anak berkebutuhan khusus yaitu menderita Autisme, antara tersangka dan korban bertetangga," kata Hengki, di Mapolrestro Bekasi Kota, dikutip TribunnewsBogor.com dari TribunJakarta.
"Tersangka sudah mempunyai istri, namun istrinya sudah meninggal dunia," tambahnya.
Hal ini juga disampaikan Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi Kota Kompol Alexander Yurikho, motif tersangka melakukan pencabulan untuk menyalurkan hasrat seksualnya.
"Menyalurkan hasrat seksual karena istrinya sudah lama meninggal," terangnya.
Baca juga: Aksi Heroik 3 Polantas Polres Bogor Tangkap Pencuri Mobil, Kejar-kejaran di Jalan
Hengki menambahkan, sehari-hari korban tinggal bersama sang nenek lantaran orang tua kandungnya bekerja di luar negeri.
"Sedangkan korban sendiri ibu nya bekerja di luar negeri dan korban tinggal bersama neneknya," kata Hengki.
Kejadian rudapaksa bermula saat korban diajak oleh tersangka main ke rumahnya.
Di lokasi tersebut aksi bejat dilakukan.
"Kemudian setibanya korban di rumah tersangka, tersangka melakukan yaitu dengan dilakukan oral dan sodomi," tambahnya.

Usai melakukan perbuatannya, tersangka memberikan uang tutup mulut sebesar Rp 15 ribu.
Bukan hanya dengan uang tutup mulut, secara verbal tersangka juga mengancam korban tuntuk tidak bercerita kepada siapapun.
"Korban diberikan uang sebesar Rp 15.000 oleh tersangka dan diberikan ancaman agar korban tidak bercerita kepada siapapun," ucap Hengki.
Baca juga: Motif Pengendara Tewas Dibacok di Bilabong Bogor Masih Misteri, Ibu Ungkap Pergaulan Korban
Akan tetapi sesampainya di rumah, korban mulai mengeluh sakit pada bagian duburnya.
Melihat cucunya kesakitan, nenek korban sempat bertanya.
Hingga kemudian, korban bercerita blak-blakan soal kelakuan bejat tetangganya yang berinisial FS.
Nenek korban kemudian melaporkan FS ke polisi.
Hengki menambahkan, nenek korban awalnya sempat tidak berani melapor ke polisi.
FOLLOW:
Namun, pihaknya mendapat informasi setelah akun media sosial Twitter membuat cuitan tentang kejadian tersebut.
"Kami mendapatkan informasi dari mendia sosial, dari situ kami melakukan tindaklanjut jemput bola mengarahkan korban membuat laporan dan menangkap tersangka," paparnya.
Kepada penyidik, tersangka mengaku baru pertama kali melakukan perbuatan keji kepada korban.
Namun, proses pendalaman masih dilakukan.
"Untuk korban sementara satu, sebab tersangka baru melakukan hal ini pertama kali," paparnya.
Baca juga: Segel Zentrum, Bima Arya Emosi Temukan Pengunjung Mabuk hingga Tidur di Lantai: Jangan Bohong !
Ditindaklanjuti Usai Viral
Kasus asusila itu bak petir di siang bolong karena tersiar pertama kali di media sosial.
Saat itu, kabar mengejutkan diceritakan warga pemilik akun Twitter @ObenGokil, bocah laki-laki pengidap autisme berusia delapan tahun di Bekasi Timur diduga menjadi korban pencabulan, Jumat (14/1/2022) lalu.

Dalam cuitannya, akun @ObenGokil meminta bantuan kepada akun @ayoe_lintang dan komika @bingangbete.
"Tolong dong @ayoe_lintang @bintangbete .Yg punya kenalan LBH untuk daerah Bekasi timur. Saya ada tetangga pengidap autisme umur sekitar 8 tahun, anak yatim. Tinggalnya cuma sama neneknya, pedagang kue keliling. Ibunya TKW. Si anaknya ini jadi korban sodom -," kata akun @ObenGokil dalam cuitannya.
Dia melanjutkan, kondisi nenek yang menjadi orangtua asuh korban tidak ingin melapor ke polisi. Padahal, tetangga sudah mendorong lapor dan membantu dilakukan visum.
Menurut akun @ObenGokil, korban dipastikan lebih dari satu orang sebab pelaku tinggal tidak jauh dari kediaman korban.
"Yg jadi terduga tersangka ini juga pernah sodomi temen2 gw wkt gw masih pda kecil. Sekitar 25 tahun yg lalu. Jadi temen2 gw ini cerita klo di sodomi sama org itu. Dan karna waktu kita masih pda umur 7 sampe 8 tahunan jadi gak berani ambil tindakan apa2," ungkapnya dalam cuitan Twitter.
Baca juga: Terungkap Penyebab Tewasnya Tahanan Narkoba di Polres Metro Jakarta Selatan, Ada Bekas Sundut Rokok
Kapolres Metro Bekasi Kota Kombes Polisi Hengki memastikan, pihaknya telah menindaklanjuti kabar bocah laki-laki pengidap autisme berusia delapan tahun diduga menjadi korban pencabulan.
"Kita sudah mencoba mendatangi untuk membuat laporan, kita sudah pro aktif dari PPA sudah coba datangi untuk menyarankan untuk di visum dan sekalian buat laporan," kata Hengki, Minggu (16/1/2022).

Hengki mengatakan, pihaknya menyarankan kepada seluruh masyarakat agar segera melapor ke polsek terdekat atau polres jika di lingkungan terjadi dugaan tindak pidana.
Jajaran kepolisian lanjut dia, dipastikan bakal menindaklanjuti segera laporan yang masuk dari masyarakat.
"Kita akan tindak lanjuti siapapun yang menjadi korban, atau pun mengetahui ada seperti hal yang diinformasikan di dalam media dan sebagainya itu, segera melaporkan ke polsek atau ke polres kita pasti akan layani," jelasnya. (*)
Sebagian artikel ini sebagian disarikan dari TribunJakarta - Pelaku Pencabulan Anak Autis di Bekasi Seorang Duda, Hasrat Tak Terbendung usai Istri Tiada