Pengakuan Suami Nekat Bunuh Wanita yang 8 Tahun Dinikahinya, Pelaku : Dia Minta Dibunuh
Polisi mengamankan seorang suami bernama Khanifah alias Andre yang tega menghabisi nyawa istrinya sendiri.
Penulis: Damanhuri | Editor: Damanhuri
TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Polisi mengamankan seorang suami bernama Khanifah alias Andre yang tega menghabisi nyawa istrinya sendiri.
Korban dibunuh dengan keji oleh pria yang menikahinya selama 8 tahun tersebut.
Insiden mengiris hati ini terjadi di menimpa Indah Safitri warga jalan Srinindito Baru RT 11 RW 1, Kelurahan Ngemplak Simongan Kecamatan Semarang Barat.
Saat ini, jasad korban sudah dimakamkan oleh keluarganya setelah dilakukan otopsi oleh aparat kepolisian.
Polisi juga telah meringkus pelaku usai menghujani senjata tajam ke tubuh korban.
Korban dibunuh menggunakan pisau dapur di rumah kontrakannya tersebut.
Berdasarkan hasil pemeriksaan polisi, pelaku beralasan sakit kepala membuat pelaku Khanifah atau Andre menolak himbauan istrinya untuk mencari kerja.
Pengangguran asal Magetan tersebut terlihat linglung saat dihadirkan dan ditanya Kapolrestabes Semarang Kombes Pol Irwan Anwar saat dihadirkan pada konfrensi pers, Senin (17/1/2022).
Khanifah mengaku marah saat diminta istrinya mencari kerja.
Saat ditanya Kapolrestabes kenapa hanya karena disuruh mencari kerja tega melakukan itu.
Pelaku mengaku dirinya menolak himbauan istri untuk mencari kerja karena sedang tidak sehat dan diminta untuk berobat.
"Hal itulah membuat tersinggung dan membunuh istri," ujarnya dikutip TribunnewsBogor.com dari Tribun Jateng.
Tak hanya itu, selain diminta mencari kerja, Khanifah mengaku istrinya sering marah-marah karena ia seorang pengangguran dan tidak mau mencari pekerjaan.
"Iya benar istri saya juga sering marah- marah karena saya menganggur," tutur dia.
Khanifah mengaku sakit kepala karena pernah mengalami kecelakaan.

Faktor penyebab sakit karena pernah mengalami kecelakaan lalu lintas.
"Hal ini menyebabkan saya kehilangan konsentrasi dan tidak bekerja," kata dia.
Pria asal Magetan mengaku menikah dengan korban selama 8 tahun.
Dirinya pernah bekerja sebagai kuli angkut di Semarang.
"Istri saya orang Semarang dan kenal di Semarang. Saya menikah tahun 2014.
Saya mulai sakit-sakitan sekitar 2 tahun ini," jelas dia.
Karena diminta untuk bekerja, dia meminta agar korban membunuhnya karena sakit tak kunjung sembuh.
Namun istrinya meminta agar pelaku membunuhnya.
"Iya benar istri saya minta dibunuh akhirnya saya bunuh. Istri saya bunuh dengan pisau di bagian leher," kata dia.
Ia membenarkan menjemput anak bungsunya di mertuanya usai membunuh korban.
Dia mengajak anaknya beli jajan di minimarket yang tak jauh dari lokasi kejadian.
"Saya tahu bahwa istri meninggal dunia. waktu itu mau kembali takut anak saya melihat," ungkapnya.

Hasil Otopsi
Kasatreskrim Polrestabes Semarang, AKBP Donny Sardo Lumbatoruan menuturkan, pihaknya sudah melakukan otopsi terhadap jasad korban.
Menurutnya, berdasarkan hasil autopsi pelaku menusuk korban sebanyak 14 kali tusukan.
Saat itu warga yang melihat kejadian tersebut tidak berani menolong karena pelaku membawa pisau.
"Warga yang melihat saat kejadian, pelaku sudah memegang pisau jadi tidak berani masuk rumah. Namun saat pertama kali kejadian saksi memanggil mbak Yuni pelaku sudah berkali-kali menikam," tandasnya.
Kesaksian Shaabat
Teman korban, Dwi Lisyiani mengaku, sebelum kejadian korban sempat bekerja di konveksi yang berjarak 200 meter dari kontrakan korban.
Selepas itu, korban dijemput pulang suaminya untuk beristirahat di kontrakan.
"Habis itu dengar korban diserang suaminya," katanya.
Ia mengatakan, sebelum kejadian wajah korban tampak murung.
Namun ketika ditanya korban tak ada tak respon.
"Tadi ditanya kenapa ada masalah apa namun diam saja," terangnya.