Cuma Modal Senter, Anak Buah Jenderal TNI Dudung Bantu Warga Melahirkan di Pedalaman Papua
Bermodalkan cahaya senter di tengah kegelapan malam, anak buah Jenderal TNI Dudung Abdurachman membantu warga melahirkan di pedalaman Merauke .
TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Bermodalkan cahaya senter di tengah kegelapan malam, anak buah Jenderal TNI Dudung Abdurachman membantu warga di pedalaman Merauke melahirkan.
Dia adalah Lettu Ckm dr. Bintang Karlien Ass.Eng, seorang dokter TNI yang tergabung dalam Satgas Pamtas Yonif 123/Rajawali.
Dia ditugaskan di pos Kotis di Kampung Kalimaro, Distrik Elikobel, Kabupaten Merauke, Papua.
Saat dia sedang berjaga pada Sabtu (15/1/2022) sekira pukul 22.00 WIT, Lettu Bintang dimintai tolong oleh bidan Pustu Bupul bernama Yuli (32).
Sang bidan memohon bantuan lantaran ada warga kampung Kalimaro yang akan melahirkan.
Dengan penuh perjuangan, Lettu Bintang bersama bidan mendatangi warga tersebut.
"Mendapat kabar tersebut, saya memerintahkan dokter Satgas bersama personel kesehatan segera menuju ke rumah warga yang akan melahirkan untuk selanjutnya dilakukan penanganan," ujar Komandan Satgas Pamtas RI-PNG Batalyon Infanteri 123/Rajawali Letkol Inf Goklas Pirtahan Silaban dilansir dari Surya yang mengutip rilis Dispenad, Selasa (18/1/2022).
Setibanya di tempat sang warga akan melahirkan, proses persalinan berjalan cukup dramatis.

Sebab, mereka hanya bercahayakan lampu senter untuk membantu proses persalinan sang ibu muda bernama Linda (18).
Adapun Linda tak saat itu juga langsung melahirkan.
Barulah pada Minggu dini hari pukul 01.10 WIT, tangis kebahagiaan bercampur menjadi satu, saat suara bayi mungil berjenis kelamin perempuan lahir dengan normal.
Bayi berjenis kelamin perempuan itu lahir dengan kondisi sehat serta memiliki berat 3,2 Kg dan panjang 48 Cm.
"Apa yang dilakukan prajurit TNI merupakan implementasi dari komitmen kami (Satgas) sejak awal penugasan, yakni melaksanakan tugas yang berorientasi pada kebermanfaatan diri bagi lingkungan.
Serta dapat bersinergi dengan semua instansi dalam membantu kesulitan yang dihadapi masyarakat,” kata Dansatgas.
Sementara itu, Yosep (47) orang tua dari Linda yang melahirkan, mengucapkan terima kasih kepada Dokter Satgas Yonif 123/RW, telah membantu kelancaran proses persalinan cucunya.
"Puji Tuhan, cucu kami lahir dengan selamat, Bapak TNI dan Ibu bidan, sangat sigap dan sabar dalam proses lahirnya cucu kami, " kata dia.
Kisah Serupa; Dokter Lulusan Luar Negeri Mengabdi jadi TNI di Perbatasan
Sementara itu, berstatus lulusan Universitas Indonesia dan Newcastle University di Inggris, dr Jason Antoni Wibowo mengaku bangga memilih berkarir sebagai prajurit TNI AD.
Kisah hidup Jason yang baru berusia 27 tahun itu diunggah di akun Youtube TNI AD.
Rupanya ada sebuah misi mulia di balik seorang dokter muda lulusan S-2 sebuah universitas di Inggris mau mengabdikan dirinya sebagai seorang prajurit TNI AD.
Dokter muda yang kini menjadi perwira remaja TNI AD itu yakni dr Jason Antoni Wibowo
Dia merupakan satu dari 169 perwira remaja TNI AD yang berada di Cabang Kesehatan Militer TA 2021.
Jason menuturkan, dirinya terpanggil untuk menjadi anggota TNI AD ketika dirinya mengikuti bakti sosial bersama tim kedokteran TNI AD.
Kala itu, Jason sedang menjalani internship di Wini, Nusa Tenggara Timur saat dia baru lulus menjadi dokter umum dari FK UI.
Di daerah perbatasan NKRI itu, Jason tergabung membantu warga dalam kegiatan baksos operasi katarak gratis.

"Kami lakukan operasi katarak gratis di Wini, NTT.
Saya melihat TNI AD memiliki korps kesehatan yang besar, dapat menaungi dokter dan nakes untuk berkembang," ujar Jason.
Setelah merasakan ketertarikannya untuk mengabdi untuk menjadi seorang dokter militer, Jason kemudian meminta saran dan masukan dari para dokter TNI AD yang dikenalnya.
"Saya yang masih sipil kenapa saya enggak masuk jadi TNI agar saya lebih luas mengabdi sebagai dokter dan menjangkau masyarakat Indonesia lebih luas lagi," papar Jason.
Lebih lanjut Jason membeberkan alasannya mengapa memilih menjadi dokter militer di TNI AD.
"Karena memiliki korps kesehatan yang begitu besar dengan rumah sakit yang besar juga tergabung dari Sabang sampai Merauke," kata dia.
Alhasil, Jason pun mendaftar sebagai perwira remaja TNI AD pada Tahun Anggaran 2021.
Setelah menjalani pendidikan selama tujuh bulan di Lembah Tidar, Magelang, Jawa Tengah, dia melanjutkan pendidikannya di Pusat Pendidikan Kesehatan (Pusdikkes) TNI AD selama lima bulan.
"Bisa mengabdi kepada masyarakat dan bisa menjangkau seluruh masyarakat Indonesia.
Dengan TNI saya rasa bisa tercapai," ujarnya menceritakan alasannya berkarir sebagai dokter militer.

Lulusan Inggris
Adapun Jason yang merupakan keturunan Jawa, Jakarta dan Tionghoa ini mengawali pendidikan dokternya di Universitas Indonesia.
Pada tahun 2017, Jason mendapatkan gelar dokter umum dri Fakultas Kedokteran UI.
Dia tergabung dalam FKUI Internasional sehingga dia mendapatkan gelar double degree.
Jason pun kemudian melanjutkan pendidikan S2 di Newcastle University, Inggris.
Jason mengambil pendidikan mengenai stem cell untuk meneliti bagaimana ilmu terapi stem cell di berbagai ilmu spesialisasi kedokteran.
"Di sana kami mengembangkan ilmu terapis stem cell yang mungkin bisa diterapkan di Indonesia," kata Jason dilansir TribunJakarta.com dari Youtube TNI AD, Kamis (23/9/2021).
Sebagian artikel ini disarikan dari TribunJakarta dan Surya.co.id dengan judul SOSOK Lettu Bintang Dokter TNI yang Bantu Warga Melahirkan di Pedalaman Papua, Prosesnya Dramatis