Ponsel Driver Ojol Raib Ketika Nunggu Orderan Makanan, Pelaku Pencurian Ada Di Sampingnya
Martin, pengendara ojek online (Ojol) menjadi korban pencurian ponsel saat sedang menunggu orderan makanan di sebuah gerai olahan makanan mie.
TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Nasib pilu menimpa seorang pengendara ojek online (ojol) di Surabaya, Jawa Timur, Selasa (18/1/2022) malam.
Martin, pengendara ojek online (Ojol) menjadi korban pencurian ponsel saat sedang menunggu orderan makanan di sebuah gerai olahan makanan mie di Jalan Ambengan, Genteng, Surabaya.
Ponsel milik Martin bermerk Samsung A51 raib digondol oleh seorang pria tak dikenal yang duduk di samping kanannya, saat menunggu orderan makanan kliennya di gerai tersebut.
Martin baru menyadari ponselnya raib dicuri pria tersebut usai melihat rekaman CCTV pengawasan yang terpasang di gerai tersebut.
Sebelumnya, Martin menduga bahwa ponselnya terjatuh saat disimpan di dalam saku jaket atau celananya.
Setelah jatuh, ponsel tersebut teronggok di kursi panjang yang sebelumnya sempat didudukinya bersebelahan dengan pria tak dikenal tersebut.
Martin mengaku, tidak menyadari hal tersebut, lantaran dirinya sedang mengambil orderan makanan yang baru selesai dibuat oleh pihak gerai. Lalu bergegas mengirim makanan tersebut ke alamat customer-nya.
"Waktu saya ambil orderan, lalu saya kirim. Kemudian saya merasa kok ada yang kurang. Saat saya ingat-ingat, ternyata HP," ujarnya, Rabu (19/1/2022).
Ia menduga, pelaku tidak memiliki iktikad baik. Karena, jikalau memang mendapati adanya benda milik orang lain yang tertinggal, seharusnya menyerahkan benda tersebut ke pihak penjaga gerai.
Atau, paling tidak, jika memang benda yang tertinggal itu, berupa ponsel. Si penemu, menunggu hingga pemilik asli ponsel berupaya menelepon balik, untuk mengonfirmasi penemuan ponsel tersebut.
"Kenapa, saat HP itu saya telpon balik kok dinonaktifkan. Ini membuat saya menganggap orang ini sudah niat jahat," jelas warga Semampir, Surabaya itu.
Akibat aksi pencurian tersebut. Martin mengaku mengalami kerugian lebih dari tiga juta rupiah atau seharga asli ponsel tersebut.
Ponsel itu, biasa digunakan untuk menyimpan nomor kontak teman-teman sesama pengendara ojol.
Mengingat, Martin merupakan ketua paguyuban ojol yang menamai diri mereka sebagai paguyuban ojol 'Ghost Riders'.
"Saya sementara pakai ponsel satunya," ungkapnya.