Bogor Istimewa
Kabupaten Bogor Istimewa Dan Gemilang

Santainya Sopir Truk Usai Kecelakaan Maut Tewaskan 5 Orang, Tak Terluka dan Merokok di Kantor Polisi

Dalam foto beredar, tersangka tampak tenang dan santai saat diamankan ke Polresta Balikpapan.

Penulis: Uyun | Editor: Vivi Febrianti
kolase Instagram
Ekspresi Sopir Truk Usai Tabrak 20 Kendaraan Sebabkan 5 Orang Tewas, Sempat Merokok di Kantor Polisi 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Sopir truk yang jadi pemicu kecelakaan maut Simpang Rapak, Kota Balikpapan, Kalimantan Timur (Kaltim), Muhammad Ali atau MA (47), sudah ditangkap polisi. 

Kabid Humas Polda Kaltim, Kombes Yusuf Sutejo mengatakan, sopir truk itu sudah ditetapkan sebagai tersangka.

Meski begitu, penyidik tengah mendalami keterangan dari sang sopir truk.

"Sudah diamankan di Polresta Balikpapan. Saat ini sedang mengalami pemeriksaan oleh kita dan pendalaman,” kata Yusuf saat dikutip TribunnewsBogor.com dari Kompas TV, Jumat (21/1/2022).

Sopir truk itu diketahui bernama Muhammad Ali itu merupakan warga Jalan Tanjungpura Kelurahan Telaga Sari, Kecamatan Balikpapan Kota, Balikpapan.

Foto tersangka saat ditangkap polisi sudah beredar di media sosial.

Dalam foto beredar, tersangka tampak tenang dan santai saat diamankan ke Polresta Balikpapan.

Ia mengenakan baju merah yang dikenakan secara terbalik dan juga celana jeans biru.

Baca juga: Mobilnya Terpental, Azka Lolos dari Maut Tabrakan di Balikpapan, Sikap Santainya Bikin Tante Lega

Masih dalam foto beredar, terlihat tersangka berdiri di samping salah seorang polisi dalam keadaan normal.

Wajah hingga tubuh sopir truk sama sekali tidak memperlihatkan adanya luka.

Sikap santai sang sopir truk itu pun menjadi sorotan.

Bahkan sopir truk masih sempat merokok ketika dibawa ke Polresta Balikpapan.

Meski begitu, ia sempat menunduk ketika diambil fotonya.

sopir truk yang sebabkan kecelakaan maut di Balikpapan, sempat merokok saat ditangkap polisi
sopir truk yang sebabkan kecelakaan maut di Balikpapan, sempat merokok saat ditangkap polisi (instagram)

Padahal sang sopir truk itu sudah menabrak belasan kendaraaan dan menyebabkan 5 orang meninggal dunia.

Menurut keterangan resmi dari polisi, truk tronton berplat KT 8534 AJ tersebut mengalami rem blong dan menabrak 6 mobil yakni 2 angkutan umum (angkot), 2 mobil pribadi dan 2 pikap.

Selain menabrak mobil, truk tronton ini juga menabrak 14 motor.

Baca juga: Akting Mawar saat Dirudapaksa Ayah Tiri, Pelaku Panik Lihat Korban Tak Bergerak, Sempat Cek Nadi

Pengakuan sopir truk

Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo mengutip keterangan tersangka, tabrakan terjadi karena pompa angin rem truk yang dikendarainya tidak berfungsi saat melintas di lampu merah Muara Rapak. 

"Keterangan supir tuk tronton pompa angin rem tidak berfungsi sehingga menyebabkan terjadinya rem blong," kata Dedi dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas TV, Jumat (21/1/2022). 

Dedi menuturkan akibat rem blong tersebut, truk yang dikendarai Muhammad Ali kemudian menghantam sejumlah kendaraan yang tengah mengantre di lampu merah.

Tampang Sopir Truk yang Tewaskan 4 Orang dalam Tabrakan Maut Balikpapan
Tampang Sopir Truk yang Tewaskan 4 Orang dalam Tabrakan Maut Balikpapan (via TribunKaltim)

Mengenai kronologi kejadian, sopir truk mengaku ia keluar dari parkiran di Jalan Pulau Balang Km 13 Kelurahan Karang Joang, Balikpapan Utara sekitar pukul 05.00 Wita.

Ketika itu, ia mengemudikan truk tronton yang membawa kontainer seberat 20 ton di atasnya.

Kontainer itu disebut berisi kapur pembersih air.

Muatan tersebut hendak diantar ke Kampung Baru, Balikpapan Barat.

Tiba di depan Rajawali Foto yang berada tepat di Km 0,5, Jalan Soekarno Hatta Balikpapan, sopir truk sudah mulai mengurangi porsneling dari 4 menjadi 3.

Baca juga: Ini Jawaban Ridwan Kamil Atas Pertanyaan Ingin Maju Jadi Calon Presiden Tahun 2024

Kemudian saat di depan Bank Mandiri, rem mendadak tidak berfungsi dan truk tronton meluncur laju.

Akhirnya, menabrak kendaraan di depan yang sedang menunggu lampu merah trafic light simpang Muara Rapak.

Yang ditabrak pertama kali adalah pengendara sepeda motor menyusul kendaraan lain.

Bahkan tiang lampu trafic light ikut roboh tertabrak dan pagar pembatas rusak.

Akibatnya, sebanyak 5 orang meninggal dunia dan 14 lainnya terluka parah.

FOLLOW:

Meski begitu,  Mabes Polri melalui Korps Lalu Lintas (Korlantas), kata Dedi juga telah bergerak cepat untuk mendalami serta mengusut penyebab terjadinya peristiwa kecelakaan beruntun di Balikpapan.

Dia menyebut pihaknya telah menerjunkan tim traffic accident analisis (TAA) Korlantas Polri ke lokasi kecelakaan. 

"Mabes Polri akan turunkan  tim TAA (traffic accident analisis) Korlantas Polri ke TKP," ujarnya. 

Tim tersebut, lanjut dia, nantinya akan memastikan penyebab utama dari terjadinya peristiwa kecelakaan tersebut.

"Untuk back up proses pembuktian secara ilmiah penyebab kecelakaan menonjol tersebut yang mengakibatkan saat ini 5 orang meninggal dunia dan 14 orang luka-luka," ungkapnya. 

Baca juga: Modus Pura-Pura Didoakan Agar Pintar, Oknum Guru Ngaji di Bogor Cabuli Murid-Muridnya

Kenapa tidak banting kiri, ke arah taman?

Dalam rekaman CCTV terlihat truk menabrak kendaraan di depannya dari belakang secara lurus dan langsung hingga kurang lebih sejauh 100 meter.

Melihat rekaman tersebut timbul pertanyaan apa yang mesti dilakukan sopir dalam keadaan tersebut.

Padahal kalau dilihat di sebelah kiri ada jalur kosong dan pepohonan.

Logika sederhana ialah sopir bisa saja menghindari tabrakan beruntun dari belakang jika berani mengambil risiko membuang badan truk ke daerah pepohonan.

Rekaman CCTV Detik-detik Tabrakan Maut di Balikpapan, Truk Kontainer Hantam Motor dan Mobil
Rekaman CCTV Detik-detik Tabrakan Maut di Balikpapan, Truk Kontainer Hantam Motor dan Mobil (istimewa Tribunnews)

Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) Sony Susmana mengatakan, sulit mengambil keputusan di saat genting. Tapi hal itu juga berkaitan dengan pengalaman sang sopir.

"Ini agak susah karena berhubungan dengan jam terbang. Kalau pengemudi yang jam terbangnya tinggi dia bisa mengambil tindakan atau keputusan yang paling tidak tingkat kerugiannya kecil," kata Sony kepada Kompas.com, Jumat (21/1/2022).

Sony mengatakan, mengapa sopir lurus dan tidak mengambil tindakan buang badan itu harus ditanya ke pihak terkait.

Tapi ada dasar asumsi mengapa hal itu dilakukan. 

"Ada asumsi begini, ketika dia tidak memiliki jam terbang banyak dia akan berpikir untuk mengamankan dirinya. Ada pohon ada kendaraan, pikirannya kalau nabrak pohon fatal pasti, kalau kendaraan tidak fatal. Karena kendaraan akan kalah dan bergeser," katanya.

Karena itu kata Sony, pentingnya jam terbang sopir saat membawa kendaraan besar.

Karena dengan tingkat risiko yang besar maka tanggung jawabnya juga makin besar.

"Di sini saya bisa bilang pentingnya jam terbang yang tidak sedikit. Karena dia tidak berpikir keselamatan orang lain," katanya. (*).

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved