Sebelum Pulang Tinggal Jasad, Terakhir Kali RM Izin Main ke Rumah Teman SMA
Ibunda korban, Lilis (43) menjelaskan bahwa terakhir kali pada Sabtu (22/1/2022) malam, R izin pergi main ke rumah temannya.
Penulis: Naufal Fauzy | Editor: Vivi Febrianti
Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Naufal Fauzy
TRIBUNNEWSBOGOR.COM, CIBINONG - Seorang pemuda berinisial R (19) meregang nyawa setelah diserang oleh sekelompok orang tak dikenal di Jalan KSR Dadi Kusmayadi, depan RSUD Cibinong, Kabupaten Bogor.
Peristiwa tersebut terjadi pada Minggu (23/1/2022) yang perkirakan terjadi antara waktu dini hari sampai subuh.
Ibunda korban, Lilis (43) menjelaskan bahwa terakhir kali pada Sabtu (22/1/2022) malam, R izin pergi main ke rumah temannya.
Anak pertama dari tiga bersaudara itu, kata dia, memang siang hari kerap disibukan dengan belajar online dari pagi sampai sore setelah memasuki masa kuliah semester dua.
"(Terakhir kali) Dia ke Bogor Asri, ke rumah temen SMA-nya. Sampai jam berapa ya, jam 24.00 WIB-an mungkin, baru dia ke Sukahati. Seperti biasa dia main, siang kan sibuk belajar online," kata Lilis kepada TribunnewsBogor.com.
Lilis mendapat informasi bahwa putranya itu bermain bersama teman-temannya yang mencapai belasan orang.
Dari sekian banyak teman-temannya tersebut, hanya R lah yang menjadi korban penyerangan hingga meninggal dunia.
"Kenapa R aja, sedangkan itu banyak 12 orang temen-temennya kok gak ada yang nolongin, kenapa harus R. Kalau lecet doang kan gak jadi masalah ya, ini sampai gak ada nyawanya," kata Lilis bernada lirih.
Pasca kejadian, kata Lilis, putranya itu sempat dibawa ke rumah sakit untuk dilakukan outopsi lalu dibawa pulang ke kediaman di wilayah Kelurahan Nanggewer, Kecamatan Cibinong pada Minggu (23/1/2022) sore.
Setelah disolatkan di kediaman, Almarhum R langsung dikebumikan sebelum waktu petang.
"Saya juga nguatin diri sendiri lah saya juga," kata Lilis.
Mengenang almarhum R, Lilis mengaku bahwa putranya itu bukanlah anak yang bermasalah.
Menurutnya, hal itu juga diakui oleh teman-teman sekolah dan guru almarhum.
"Kata gurunya, temen-temennya, katanya R anak baik, alhamdulillah. Kalau lihat wajah dia, saya selalu teduh banget, bangga gitu," tutur Lilis.
Pelaku dibalik tewasnya R sementara ini masih misteri.
Sehari setelah almarhum dimakamkan, pihak keluarga pun, diakui Lilis, belum bisa menjelaskan detil apa yang terjadi ketika ada pelayat yang datang ke rumah.
"Mudah-mudahan ketemu aja pelakunya. Kita juga gak pengen ngegituan lagi (dendam), enggak kita mah, yang penting sesuai hukum aja," ungkapnya.