Dalam 30 Menit, Pemuda Bekasi Bikin Nyawa Teman Melayang, Ortu Pelaku Malah Sebut Korban Kena Prank

Pelaku sudah membuat seolah kematian korban itu wajar, akibat keisengan yang berujung fatal. 

Penulis: Uyun | Editor: Vivi Febrianti
Warta Kota/ Rangga Baskoro
Dalam 30 Menit, Pemuda Bekasi Bikin Nyawa Teman Melayang, Ortu Pelaku Malah Sebut Korban Kena Prank 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Hanya dalam waktu 30 menit, pemuda asal Bekasi bernama Tegar atau TAW (20) tega menghabisi nyawa temannya sendiri, AY (19).

Kejadian ini terjadi di Jalan Taruna 3, Jatiwaringin, Pondok Gede, Bekasi Kota, Selasa (18/1/2022).

Pelaku sudah membuat rencana seolah kematian korban itu wajar, akibat permainan yang berujung fatal. 

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Endra Zulpan mengatakan, skenario berawal ketika pelaku mengajak AY main ke rumah MG, seorang saksi sekaligus teman korban.

Ajakan dari pelaku itu pun disetujui oleh korban tanpa rasa curiga.

"Tersangka meminta saksi untuk menghubungi korban melalui pesan singkat di media sosial atau WhatsApp," ujar Zulpan, dikutip TribunBogor dari TribunJakarta.

Sesampainya di rumah MG, pelaku kemudian meminta korban membeli tali rapia dan lakban.

Lantas, korban diajak pelaku untuk ke kamar mandi.

Baca juga: Adik Jatuh di Kamar Mandi, Kakak Syok saat Mandikan Jenazah, Jerat Tali di Tubuh Korban Ungkap Fakta

Di kamar mandi, pelaku mengikat kedua tangan korban ke belakang dan melakban mulutnya hingga menutupi hidung.

Pelaku saat itu menyebut ini hanya sebagai permainan.

Korban pun tidak melakukan perlawanan lantaran takut kepada tersangka yang dikenal sebagai jagoan.

FOLLOW:

"Korban takut kepada tersangka. Tersangka dari zaman sekolah sudah dikenal jagoan. Jadi di bawah tekanan dan intimidasi menurut saja," tutur dia.

Dengan kondisi tangan terikat dan mulut dilakban, korban ditinggal di kamar mandi selama sekitar 30 menit.

Kondisi kamar mandi yang sempit dan mulut dilakban, membuat korban AY menghembuskan nafas terakhirnya.

"Setelah itu tersangka menghampiri korban lagi, ternyata korban sudah dalam posisi terjatuh dan tidak bernyawa," kata Zulpan.

Baca juga: Warga Kaget Sebuah Ruko di Cibinong Dijadikan Pabrik Obat Ilegal, Barang Bukti Hingga Ribuan

Motif Pelaku

Pelaku berinisial TAW itu merupakan teman korban semasa di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).

Pembunuhan itu dilakukan tersangka, Tegar lantaran merasa sakit hati lantaran korban tidak mengajaknya saat melamar pekerjaan.

"Korban sudah mendapat pekerjaan. Membuat tersangka sakit hati kenapa pada saat melamar pekerjaan di salah satu pabrik swasta tidak mengajak tersangka," kata Zulpan di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Rabu (26/1/2022).

Kamar mandi tempat tewasnya seorang pemuda berinisial AY dalam kondisi kaki dan tangan terikat.
Kamar mandi tempat tewasnya seorang pemuda berinisial AY dalam kondisi kaki dan tangan terikat. (Warta Kota/ Rangga Baskoro)

Kelabui Keluarga Korban

Melihat korban sudah tak bernyawa, TAW langsung melepas ikatan dan lakban yang ada di tubuh korban.

Kemudian, TAW pun mencari alasan untuk mengelabui keluarga AY.

Kepada keluarga korban, TAW menyebut korban jatuh terpeleset di kamar mandi, sehingga nyawanya melayang.

Zulpan mengatakan, keluarga korban awalnya percaya dengan pengakuan tersangka.

Baca juga: Lama Bungkam, Asnawi Buka Suara soal Insiden di Piala AFF 2020, Malah Kena Sindir Pemain Singapura

Bahkan, untuk terlihat seperti berduka cita, TAW sempat menghadiri pemakaman korban dan sempat ikut pengajian.

Setelah itu, korban pun langsung kabur.

"Itu sudah kabur (pelaku), adik saya dikubur itu pelaku ada, bahkan setelah disemayamkan di rumah dia sempat ngaji di rumah saya," kata Nashir, kakak korban.

Setelah korban kabur, salah seorang saksi yakni MG pun blak-blakan ungkap kekejian TAW.

"Beberapa hari kemudian, dari 5 saksi ada 1 saksi yang merupakan teman korban dan tersangka yang menyaksikan korban tangannya diikat dengan tali dan mulut serta hidung dilakban hingga mengakibatkan meninggal dunia," papar Zulpan.

Baca juga: Malam-malam Gelisah Main HP, Nasib Istri di Aceh Berakhir Tragis, Polisi Curiga Sosok Ini Gelagapan

Orangtua Pelaku Sebut Korban Kena Prank

Mendengar pengakuan saksi, kakak korban sempat bertemu orangtua pelaku.

Orangtua pelaku meminta maaf atas kelakuan anaknya.

Akan tetapi, Nashir kakak korban geram mendengar ucapan orangtua pelaku yang sebut AY itu hanya korban prank TW.

"Keluarga pelaku itu datangnya malam setelah Maghrib dan itu berbicara meminta maaf kalau ini hanya sekedar bercanda, bahasa anak sekarang nge-prank ya," kata Nashir.

Adik dikabarkan terpeleset di kamar mandi, kakak syok saat mandikan jenazah
Adik dikabarkan terpeleset di kamar mandi, kakak syok saat mandikan jenazah (TribunJakarta/Yusuf Bachtiar)

Nashir menambahkan, adiknya dengan terduga pelaku memang berteman cukup dekat.

Kepribadian AY di mata keluarga dinilai polos dan tidak pernah berbuat hal-hal aneh, apalagi sampai terlibat perselisihan.

"Kalau untuk perselisihan (dengan terduga pelaku) adik saya polos," tegasnya.

Pelaku Ditangkap

Setelah itu, kakak korban langsung melaporkan hal itu ke polisi.

"Kemudian kepolisian membentuk tim melakukan penyelidikan dan pendalaman terkait kasus ini serta melakukan gali kubur," ujar Zulpan.

"Hasil yang didapat adalah kami melakukan otopsi pemeriksaan dalam atau otopsi jenazah korban dengan kesimpulan korban meninggal dunia karena penyumbatan jalan napas," jelasnya.

Berdasarkan hasil otopsi dan keterangan para saksi, polisi langsung melakukan pengejaran terhadap tersangka.

Polisi berhasil meringkus TAW di Banjarnegara, Jawa Tengah, Rabu (26/1/2022) dini hari.

"Tersangka ditangkap di rumah neneknya di Jalan Kampung Banjar, Desa Bantarwaru, Madukara, Banjarnegara, Jawa Tengah," kata Zulpan.

Tersangka TAW kini mendekam di Rutan Polda Metro Jaya. Ia dijerat Pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana dan terancam hukuman mati.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved