Suami Ditembak Begal Depan Mata, Tangis Sulastri Pecah Sambil Peluk Anak, 'Tolong Selamatkan Dia'

tangis dan jeritan histeris pun tak henti keluar dari mulut Sulastri melihat suaminya ditembak begal depan matanya

Penulis: Uyun | Editor: Yuyun Hikmatul Uyun
TANGKAP LAYAR MEDIA SOSIAL
Suami Ditembak Begal Depan Mata, Tangis Sulastri Pecah Sambil Peluk Anak, 'Tolong Selamatkan Dia' 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- BS pria 35 tahun itu ditembak para begal di depan mata istri dan anaknnya.

Sontak tangis dan jeritan histeris pun tak henti keluar dari mulut Sulastri sebagai istri BS.

Ia pun memeluk erat anak perempuannya agar sebisa mungkin tak melihat kondisi ayahnya yang sudah terkapar bersimbah darah di pinggir jalan.

Warga setempat langsung mengerubungi korban.

Sambil menjerit histeris, wanita ini berusaha menelpon dan meminta tolong pada warga untuk segera menolong suaminya.

Aksi pembegalan yang menimpa BS dan keluarga itu terjadi di perbatasan Kabupaten Ogan Komering Ilir ( OKI) dengan Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur, pada Selasa (26/1/2022) pagi sekira pukul 06.30 wib.

"Ya Allah tolong bawa dulu suamiku. Yang penting bawa dulu suamiku ke rumah sakit, carikan dulu dia obat," jerit Sulastri saat minta tolong warga, dikutip TribunnewsBogor.com dari Instagram @andreli_48.

"Ada motor gak?" tanya warga.

"Ya Allah, ya Allah pak cepetan, cepetaaan, kasihan dia, selamatkan dia," jerit Sulastri lagi.

"Pak tolong bawakan, ini ke bidan sini," imbuh seorang warga.

"Aduh gimana ini, ya Allah, ya Allah," teriak sang Sulastri, istri korban.

Setelah terjadi perdebatan dengan para warga, akhirnya BS kemudian dibawa ke bidan terdekat.

Sayangnya, nyawa BS tak bisa diselamatkan. Korban diduga sudah tewas di tempat.

Baca juga: Akibat Korsleting Listrik, Tiga Kepala Keluarga di Ciseeng Harus Rela Hartanya Terbakar

Kapolres OKI, AKBP Dili Yanto melalui Kasat Reskrim, AKP Sapta Eka Yanto membenarkan kejadian tersebut.

"Namun pada saat berada di bidan, nyawa korban sudah tidak tertolong lagi dan korban dinyatakan meninggal dunia," ujar A AKP Sapta, dikutip dari TribunSumsel.

Korban diketahui merupakan warga Desa Wana Makmur, Kecamatan Semendawai Timur, Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur.

Ia ditembak oleh begal di kawasan Cahaya Makmur Kabupaten OKI saat dalam perjalanan menuju Martapura Kabupaten OKU Timur.

Ilustrasi begal
Ilustrasi begal (IST)

Kronologi Kejadian

Kapolres OKI kemudian menjelaskan kronologi kejadian pembegalan yang menewaskan BS.

"Kami mendapatkan informasi bahwa telah terjadi aksi tindak pidana curas (pencurian dengan kekerasan) sekira pukul 06.30 WIB," ujarnya.

Ketika itu, korban berpergian bersama istrinya Sulastri dan anaknya berusia 5 tahun, berencana akan mengantarkan berkas lulus CPNS.

Korban berboncengan dengan istri dan anaknya dari Desa Wana Makmur dengan tujuan ke arah OKU Timur.

Baca juga: BREAKING NEWS - Polisi Gerebek Pabrik Obat Ilegal di Cibinong Bogor

Saat melewati TKP, korban tiba-tiba dijegal oleh dua orang begal.

"Saat di tengah perjalanan, korban didahului oleh dua orang pelaku yang berboncengan mengendarai 1 unit sepeda motor Honda CRF 150," ungkapnya.

Karena merasa curiga dengan kedua pelaku, korban memutuskan untuk mengambil arah putar balik.

Setelah kurang lebih 200 meter korban meninggalkan pelaku, pelaku justru ikut putar balik dan mengejar korban.

"Korban memang sudah berusaha menghindar dan mengamankan diri, namun apa mau dikata pelaku berhasil menghadang motor korban dan mengancam dengan menggunakan senjata api.

Nah ketika itu, antara pelaku dan korban juga sempat terjadi cek cok mulut. Yang akhirnya pelaku langsung menarik pelatuk dan menembakkan senjata api ke arah korban," jelasnya.

Ilustrasi tembakan senjata api ke udara
Ilustrasi tembakan senjata api ke udara (TribunBanten.com)

Dikatakan Sapta, tembakan tersebut tepat mengenai lengan atas tangan sebelah kanan tembus ke jantung korban.

"Tak berdaya mempertahankan harta bendanya, pelaku langsung mengambil sepeda motor korban dan kabur ke arah kabupaten OKU Timur," bebernya.

Setelah itu, korban yang berlumuran darah dan tersungkur beserta anak dan istrinya ditolong oleh warga yang melintas dibawa ke bidan terdekat.

"Namun pada saat berada di bidan, nyawa korban sudah tidak tertolong lagi dan korban dinyatakan meninggal dunia," pungkasnya.

Baca juga: Profil Tiorita Istri Bupati Langkat, Ikut Andil Urus Para Tahanan di Penjara Pribadi, Ini Tugasnya

Motor korban berhasil dibawa para pembegal yang diketahui berjumlah 2 orang.

"Sementara kerugian berupa satu unit sepeda motor Yamaha N-Max warna hitam," ujarnya.

Saat ini Tim Macan Komering Reskrim Polres OKI dibantu tim Reskrim Polsek Lempuing Jaya, Lempuing Induk, dan Mesuji sedang melakukan pengejaran terhadap kedua pelaku.

"Dibawah pimpinan pak Wakapolres, Kasat Intel dan Kasat Reskrim (petugas gabungan) melakukan penyisiran disekitar TKP dan wilayah-wilayah perbatasan," tandasnya.

Keterangan Saksi Mata soal ciri-ciri pelaku

Into, Tokoh Masyarakat Desa Cahya Makmur mengatakan, korban sempat terlihat oleh warga sekitar dibuntuti oleh pelaku.

Menurutnya, korban diikuti pelaku dari Desa Cahya Maju.

Sesampai di dilokasi kejadian korban merasa khawatir.

Bahkan, korban saat itu sempat memutar arah sepeda motornya lantaran merasa diikuti.

"Sempat mau putar balik karena sudah takut bakal jadi korban begal, tapi rupanya korban langsung dikejar pelaku," katanya.

Sambil peluk anak, jerit tangis Sulastri, lihat suami ditembak begal depan matanya
Sambil peluk anak, jerit tangis Sulastri, lihat suami ditembak begal depan matanya (Instagram @andreli_48)

Menurut keterangan saksi mata, pelaku sempat membuang letusan dua kali ke atas.

Namun, senpi yang dibawa pelaku itu tidak meledak.

Karena melihat senpi dianggap mainan oleh si korban.

"Korban pun mendekati pelaku, entah bagaimana meledakkan tembakan itu dan terkena bagian lengan sebelah kanan tembus ke bahu kanan," bebernya.

Dijelaskannya, pelaku berjumlah dua orang menggunakan sepeda motor CRF.

Satu diantaranya menggunakan helm dan satu lainnya tidak menggunakan masker dengan mengendarai motor lari kearah Martapura.

Korban Dibawa ke Rumah Sakit

Kades Wana Makmur, Mail mengatakan korban sempat dibawa ke puskesmas setelah dilarikan ke bidan.

"Awalnya korban dibawa ke tempat bidan di Cahaya Makmur kemudian dibawa ke Puskesmas tapi dokter bedah sedang tidak ada," kata Mail, Selasa (25/1/2021).

Pada saat itu memang kondisi korban sudah meninggal dunia.

Kini, BS dibawa ke rumah sakit untuk mengeluarkan peluru yang masih bersarang di tubuh korban.

"Lalu korban dibawa ke Rumah Sakit Kayu Agung, saya kurang tau juga mungkin disana tidak sanggup atau kenapa. Tapi info terbaru yang saya terima korban dibawa ke rumah sakit di Palembang," beber Mail.

"Korban sempat dibawa ke Klinik Desa Cahya Maju, tetapi langsung dirujuk ke Palembang untuk mengeluarkan peluru yang masih bersarang di lengannya," tambah Into, seorang saksi mata.

Saat ini Istri korban masih dalam keadaan histeris.

"Masih drop belum bisa ditanyain, mungkin malam nanti baru bisa diajak bicara," ujar Mail. (*).

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved