Pengakuan Bu Guru Suruh 16 Siswa Makan Sampah Plastik, Ternyata Gara-gara Ini, Murid Sampai Trauma
Atas kejadian yang dialami anaknya, Florentinus berencana akan melaporkan oknum guru itu ke Polres Buton.
TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Seorang guru berinisial MS tak mampu lagi membendung amarahnya tatkala melakukan aktivitas sehari-harinya.
Pengajar di SD 50 Buton Desa Wining, Kecamatan Pasarwajo, Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara itu melakukan tindakan di luar nalar kepada belasan siswanya, Jumat lalu.
Akibat perlakuan buruk sang guru, salah seorang siswa trauma. Ia sampai ogah masuk sekolah dan belajar lagi di kelas yang diajar MS.
Terkait perbuatannya, MS semula tak menyadari letak kesalahannya di mana.
Sebab saat dicecar pertanyaan tentang aksinya itu, MS berdalih bahwa ia sudah melakukan segala tindakan sesuai prosedur.
Tindakan yang sampai membuat murid enggak bersekolah lagi adalah saat guru tersebut menyuruh siswanya makan sampah.
"Sebelumnya Saya kasih peringatan ke mereka," kata MS dengan nada bicara datar.
Baca juga: Sosok Muhammad Farsha Kautsar Anak Terdakwa Kasus Korupsi, Ketahuan Transfer Rp647 Juta ke Siwi Widi
Duduk Perkara
Awal mula aksi tega MS itu adalah saat ia tengah mengajar di kelas 4, Jumat (21/1/2022).
Di tengah pembahasan, MS terganggu dengan suara ribut-ribut di kelas 3A.
Ternyata di kelas tersebut gurunya belum datang.
Hanya dipisahkan dengan papan tulis, suara bising di kelas 3A itu sangat didengar MS.
Gusar dengan hal tersebut, MS pun langsung mendatangi kelas 3A dan mengimbau agar murid-murid tidak ribut.
Namun tak berselang lama usai ditinggal MS, kelas tersebut kembali bising.

Kesal, bu guru kembali ke kelas 3A sambil menutup pintu kelas.
Di situlah MS melakukan tindakan tak terduganya yakni menyuruh murid-murid di kelas tersebut untuk makan sampah.
“Dia (guru MS) ambil sampah dan kasih makan kami. Sampah itu dia ambil dari tempat sampah, sampah plastik,” kata salah satu murid bernama DS, dilansir TribunnewsBogor.com dari Kompas.com, Kamis (27/1/2022).
Baca juga: Sederet Kontroversi Siwi Widi, Dituding Oplas Pakai Uang Negara hingga Jadi Simpanan Bos Garuda
Pascakejadian itu, DS tak mau lagi bersekolah.
Karenanya di benak sang murid, hukuman tak masuk akal dari MS itu sangat melukai hatinya.
"Tak mau ke sekolah, gurunya jahat," ujar DS pilu.
Lapor Polisi
Menanggapi peristiwa yang dialami anaknya, orangtua DS, Florentinus Leda gusar.
Sebab, anaknya menjadi trauma dan tidak mau sekolah.
"Tidak terima dengan perlakuan guru seperti itu. Dari Kami, kayak sangat keji. Perlakuan guru seperti itu tidak pantas untuk mendidik," kata Florentinus Leda dikutip dari tayangan iNews.
Atas kejadian yang dialami anaknya, Florentinus berencana akan melaporkan oknum guru itu ke Polres Buton.
Sementara itu, dikutip dari TribunSultra.com, Kapolres Buton AKBP Gunarko mengatakan, usai kejadian itu salah satu orangtua siswa sudah melaporan ke pihaknya.

Saat ini, pihak kepolisian sedang melakukan penyelidikan.
Rencananya penyidik akan memanggil pihak yang terkait kejadian itu.
"Lalu kita tentukan unsur pidananya. Tapi kita harapkan dapat diselesaikan secara kekeluargaan dan menjadi pembelajaran untuk semuanya," kata AKBP Gunarko.
Baca juga: Saya Tak Keberatan Joddy Tertunduk Lesu Didakwa Pasal Berlapis, Faisal: Dia Lalai Tapi Tak Sengaja
Kata Perwakilan Guru
Di lain pihak, perwalian guru SDN 50 Buton, Musrianto membenarkan adanya kejadian itu.
Kata Musrianto, usai kejadian tersebut oknum guru tersebut sudah ditegur.
“Kami sudah menegur kepada yang bersangkutan, di situ saat ada mediasi, bahwa guru yang bersangkutan khilaf dan menyesal melakukan itu dan merasa bersalah dengan tindakan yang dilakukan dan berjanjian tidak akan mengulanginya lagi,” kata Musrianto.
Musrianto mengatakan, dari pengakuan muridnya, sampah itu diambil dari dalam bak sampah, namun sampah itu belum terkontaminasi dengan sampah lainnya.
“Hanya digarisbawahi, kalau sampah itu umum, saya sampaikan yang diberikan itu kulit dari snack, dan itu belum terkontaminasi atau bercampur dengan sampah lainnya karena masih bagian di atas,” ujar Musrianto. (*)