Bus Pariwisata Alami Kecelakaan Maut: 13 Orang Tewas, Penumpang Terlempar ke Luar

13 orang meniggal dunia dalam insiden kecelakaan maut bus rombongan pariwisata, pada Minggu (6/2/2021).

Penulis: Damanhuri | Editor: Damanhuri
TRIBUNJOGJA.COM / Miftahul Huda
Bus pariwisata terlibat kecelakaan di Jalan Imogiri-Mangunan, tepatnya di bawah Bukit Bego, Imogiri Bantul, Minggu (6/2/2022) siang. 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- 13 orang meniggal dunia dalam insiden kecelakaan maut bus rombongan pariwisata, pada Minggu (6/2/2021).

Tak hanya itu, puluhan penumpang lainnya mengalami luka-luka akibat kecelakaan bus maut tersebut.

Kecelakaan bus pariwisata ini terjadi di Bukit Bego, Mangunan, Imogiri Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Bus bernomor polisi Pelat Nomor AD 1507 EK dengan kode bus Pariwisata GA Trans 02 terlibat kecelakaan tunggal hingga menabrak tebingan.

Bus berpenumpang puluhan orang itu ringsek setelah menabrak tebing pembatas jalan.

Sementara itu, para korban langsung dievakuasi petugas ke sejumlah rumah sakit.

“Jadi total semua yang meninggal 13 sampai saat ini, polisi masih melakukan penyelidikan di tempat kejadian, menunggu hasil kepolisian,” kata Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih yang datang ke RSUD Panembahan Senopati Bantul.

Disisi lain, ia juga menyampaikan bela sungkawa sedalam-dalamnya atas musibah ini.

“Kita semua turut berbela sungkawa, musibah di Mangunan Bukit Bego ini, atas nama Pemerintah Kabupaten Bantul turut belasungkawa, semoga korban meninggal diterima di sisi Allah SWT,” katanya.

Dilansir TribunnewsBogor.com dari Tribun Jogja, Bupati Halim menjelaskan, untuk di RSUD Panembahan Senopati, ada 20 korban yang ditangani dengan tujuh orang meninggal dunua, 4 mengalami luka berat, 2 luka sedang dan 7 luka ringan.

Sementara yang ditangani RS PKU Muhammadiyah Bantul ada 5 orang meninggal dan di RS Nurhidayah 1 orang meninggal.

“Pemerintah akan mengurus ini semua, bagi pasien meninggal akan kita antar malam ini juga bersama PMI dan relawan kemanusiaan Bantul ke Sukoharjo, disupport oleh Pemda DIY,” katanya.

Kemudian untuk keluarga atau penumpang selamat, juga akan diantar pulang.

“Seluruh perawatan dibiayai oleh asuransi kecelakaan Jasa Raharja,” katanya.

Sebuah bus pariwisata rusak parah setelah mengalami kecelakaan di Jalan Imogiri-Mangunan, tepatnya di bawah Bukit Bego, Imogiri Bantul, Minggu (6/2/2022) siang.
Sebuah bus pariwisata rusak parah setelah mengalami kecelakaan di Jalan Imogiri-Mangunan, tepatnya di bawah Bukit Bego, Imogiri Bantul, Minggu (6/2/2022) siang. (Tribun Jogja/Miftahul Huda)

Penumpang Terpental

Muhammad Elko Pasa seorang saksi mata dilokasi kejadian tak menyangka melihat langsung insiden kecelakaan bus di Bukit Bego, Wukirsari, Imogiri, Kabupaten Bantul.

Apalagi saat ia mengingat-ingat dua penumpang terpental dari dalam bus, ketika kendaraan itu membentur dinding tebing di Jalam Imogiri-Dlingo, Wukirsari, Bantul.

Elko menyaksikan bus pariwisata bernomor polisi AD 1507 EH itu terseok saat melintasi jalan menurun dari arah timur menuju barat.

"Saya lihat dari atas, posisi sopir berusaha ngerem sudah bunyi (ces, ces, ces). Kemungkinan gak nutut (gak kuat) dia oleng, kecepatan tinggi," katanya, ditemui di lokasi kejadian.

Elko tak sengaja melihat insiden itu. Ia hanya kebetulan melintas di lokasi kejadian.

"Saya melintas lalu berhenti membantu betulin mobil mogok. Bus datang dari timur, sudah tak kode untuk ngerem," katanya.

Elko berada di lajur kanan dari arah Timur sementara bus itu melaju di lajur kiri.

Dia melihat di depan bus terdapat empat sepeda motor dan satu mobil.

"Tiba-tiba bus dari belakang itu goyang kanan, dan kiri. Kemudian bagian belakang nabrak tebing. Bagian belakang terbang nabrak tebing. Ada yang terlempar keluar penumpangnya," imbuhnya.

Jarak Elko dengan posisi bus yang terbentur itu sekitar 70 meter.

Namun ia menyaksikan dengan jelas dua penumpang terpental ke jalan.

"Saya melihat dua orang terpental ke jalan. Dia sudah tidak sadar kondisinya. Yang terlempar bapak-bapak sama ibu," terangnya.

Proses evakuasi bus pariwisata usai menghantam tebing di Imogiri, Bantul pada Minggu (6/2/2022) (TRIBUNJOGJA.COM / Miftahul Huda)
Proses evakuasi bus pariwisata usai menghantam tebing di Imogiri, Bantul pada Minggu (6/2/2022) (TRIBUNJOGJA.COM / Miftahul Huda) ()

Elko juga mendengar jelas benturan hebat antara badan bus dengan tebing di sisi kanan.

Ia lantas lari untuk memastikan kondisi penumpang tersebut.

"Setelah benturan saya mendengar jeritan minta tolong," ujar pria asal Wukirsari.

Dia tidak berani melihat kondisi di dalam bus.

Tubuhnya seketika lemas.

Pikirannya panik dan kebingungan.

"Saya hanya menyaksikan dari jarak 20 meter. Tidak berani mendekat. Soalnya saya takut darah," jelasnya.

Kronologi

Kanit Penegakan Hukum (Gakkum) Satlantas Polres Bantul, Iptu Maryanta mengatakan, korban kecelakaan dibawa menuju tiga rumah sakit, yakni RS Panembahan Senopati, RS Nur Hidayah, dan RS PKU Bantul.

Dugaan sementara, penyebab kecelakaan tersebut dikarenakan supir bus tidak mengasasi medan jalan.

Informasi yang dihimpun, data penumpang beserta kru bus ada sebanyak 42 orang.

Bus tersebut datang dari Solo dan dalam acara pariwisata ke sejumlah tempat di Yogyakarta.

Rombongan bus baru saja berwisata dari Hutan Mangunan dan hendak melanjutkan wisata ke Pantai Parangtritis.

Namun saat dalam perjalanan bus justru oleng dan mengalami kecelakaan.

"Dugaan tidak menguasai medan, untuk rem kami pastikan fungsi atau tidak nantinya, apakah rem kurang maksimal kami juga perlu melakukan penyelidikan," terang Kanit Penegakan Hukum (Gakkum) Satlantas Polres Bantul, Iptu Maryanta

Proses evakuasi bus pariwisata usai menghantam tebing di Imogiri, Bantul pada Minggu (6/2/2022) (TRIBUNJOGJA.COM / Miftahul Huda)
Proses evakuasi bus pariwisata usai menghantam tebing di Imogiri, Bantul pada Minggu (6/2/2022) (TRIBUNJOGJA.COM / Miftahul Huda) ()

Menurut keterangannya, bus sudah oleng dari arah Timur atau obyek wisata Taman Mangunan.

"Karena mau menghindari kendaraan di bawah dia membanting ke kanan," ujarnya.

Polisi sudah mengambil sejumlah komponen bus untuk dilakukan diidentifikasi.

"Spedometer diambil, kecepatan sekitar 40 km. Kami amankan untuk melihat kecepatannya. Komponen yang lain belum kami ambil karena tidak bisa," terang dia.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved