Bogor Istimewa
Kabupaten Bogor Istimewa Dan Gemilang

Panik Putrinya Dibawa ke Rumah Sakit, Kekejian Ayah Kandung Terbongkar, Pantas Saran Mantri Ditolak

Kepanikan ayah kandung FN itu bukan lantaran sang anak sakit, melainkan karena ia menyembunyikan fakta mencengangkan.

Penulis: Uyun | Editor: Vivi Febrianti
Hindustan Times
ILUSTRASI - Panik Putrinya Dibawa ke Rumah Sakit, Kekejian Ayah Kandung Terbongkar, Pantas Saran Mantri Ditolak 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Seorang ayah kandung panik ketika membawa putrinya, FN yang masih berusia 5 tahun ke RSUD Namrole, Kabupaten Buru Selatan, Maluku.

Diakui ayah kandung bernama Benry Nurlatu (33), putrinya itu menderita diare.

Namun, kepanikan ayah kandung FN itu bukan lantaran sang anak sakit.

Melainkan sang ayah kandung ternyata menyembunyikan sebuah rahasia mencengangkan.

Hal itu terbongkar berkat pemeriksaan dokter RSUD Namrole.

"Pada tanggal 18 Januari, FN dibawa ke RSUD Namrole oleh ayah kandungnya, dengan keluhan diare," ujar Aktivis Perempuan Maluku, Lusi Peilow melalui keterangan rilis yang diterima TribunAmbon.com, Rabu (9/2/2022).

Awalnya, ayah kandung sempat disarankan mantri setempat untuk membawa putri kecilnya itu ke rumah sakit.

Namun entah kenapa, Benry Nurlatu saat itu menolak tegas.

Rupanya, ada kedok bejat yang berusaha disembunyikan ayah kandung korban.

Baca juga: Istri Kerja di Luar Negeri, Ayah Kandung Tega Minta Dilayani 2 Anak Gadisnya di Ranjang

"Minggu kedua Januari, Feren jatuh sakit di rumahnya, dan disarankan oleh mantri setempat untuk dibawa ke Rumah Sakit, namun ayahnya menolak.

Rupa-rupanya, si ayah bejad ini takut kalau kedoknya terbongkar," ungkapnya.

Pelaku akhirnya memutuskan membawa korban ke rumah sakit karena kondisinya yang terus melemah.

Kepada pihak rumah sakit, ayah kandung korban itu menyebut putrinya itu menderita diare.

FOLLOW:

Hasil Pemeriksaan dokter

Dari hasil pemeriksaan yang dilakukan dokter di RSUD Namrole menunjukkan, seluruh rongga mulut korban penuh jamur.

Selain itu, terdapat luka robek hebat di bagian kemaluan dan anus korban.

FN juga didiagnosis mengalami gizi buruk dan anemia.

Rupanya FN menjadi korban rudapaksa oleh ayahnya sendiri.

Setelah 3 minggu korban dirawat di rumah sakit, FN menghembuskan nafas terakhirnya.

"Selasa 8 Februari 2022, malaikat kecil itu menghembuskan nafas terakhir setelah 22 hari terbaring di RSUD Namrole, Buru Selatan," kata Lusi.

Baca juga: Istri Kerja di Luar Negeri, Ayah Kandung Tega Minta Dilayani 2 Anak Gadisnya di Ranjang

Yang lebih memilukan, tak hanya FN, kakak korban berinisial JN (7) juga mengalami nasib serupa.

Kabid Humas Polda Maluku, Kombes Pol Muhamad Roem Ohoirat mengatakan, kasus rudapaksa dan penganiayaan itu kemudian dilaporkan ke polisi pada Sabtu (22/1/2022).

"Memang kasusnya (pemerkosaan) itu sudah terjadi sebelumnya, tapi baru dilaporkan ke polisi pada 22 Januari," katanya kepada Kompas.com, Rabu.

ILUSTRASI - pencabulan dan perkosaan anak dibawah umur
ILUSTRASI - pencabulan dan perkosaan anak dibawah umur (Hindustan Times)

Pelaku Kabur

Saat ini, kata Lusi, berdasar informasi yang didapatnya, ayah FN tak tahu dimana.

Meski telah ditangkap Polsek Namrole pada 22 Januari lalu, pelaku diduga berhasil kabur.

"Sementara ayah pelaku entah dimana sekarang berada. Kabur dari tahanan Polsek Namrole pada 22 Januari lalu, diduga akibat kelalaian polisi setempat," ujarnya.

Baca juga: Kisah Pilu Gadis Kecil Tewas Usai Dirudapaksa Ayah Kandungnya, Pelaku Kabur dari Kantor Polisi

Hal tersebut dibenarkan Kabid Humas Polda Maluku, Roem Ohoirat.

Setelah ditangkap, pelaku dibawa ke Kantor Polsek Namrole untuk menjalani pemeriksaan.

Namun, pelaku mengelabui polisi dan kabur, saat hendak diperiksa.

"Jadi setelah dilaporkan pelaku ini langsung ditangkap tanggal 22 Januari jam 10, lalu dia dibawa ke tahanan Polsek sore itu."

"Malamnya dia mau diperiksa tapi dia kabur," kata Roem Ohoirat kepada TribunAmbon.com Kamis (10/2/2022).

Ilustrasi perkosaan
Ilustrasi perkosaan (Stomp)

Terkait dengan kejadian itu, kata Roem, Polda Maluku telah mengirim tim dari Propam untuk melakukan pencarian terhadap terduga Benry Nurlatu.

“Jadi sampai saat ini anggota masih terus melakukan pencarian terhadap terduga pelaku,” katanya.

Pihaknya menduga ada kelalaian yang dilakukan oleh anggota sehingga pelaku bisa kabur.

Maka dari itu, Roem tak akan segan untuk memberi sanksi tegas kepada jajaran kepolisian setempat termasuk Kapolsek, Kanit Reskrim serta anggotanya, apabila terbukti ada kelalaian.

"Kalau ada kelalaian di situ, maka Kapolsek dan Kanit Reskrim akan dievaluasi, akan ditindak," tambahnya.

Baca juga: Bonyok Gara-gara Kepergok Setubuhi Pegawai, Bos Warteg Lakukan Hal Nekat Lari dari Tanggung Jawab

Kapolsek Dicopot

Kapolda Maluku mencopot Kapolsek Namrole, AKP Jainudin dan Kanit Reskrim dari jabatannnya lantaran dinilai lalai menjalankan tugas.

Kapolda Maluku, Irjen Pol Lotharia Latif mengaku sangat menyesalkan kelalaian anggotanya di Polsek Namrole, Kabupaten Buru Selatan itu.

"Iya, perintah langsung bapak Kapolda untuk mencopot keduanya dan pindahkan ke bagian Yanma Polda Maluku dalam rangka evaluasi jabatan," ucap Roem.

Roem menambahkan, kasus pencabulan ayah kandung terhadap anaknya, saat ini sudah ditangani Satreskrim Polres Pulau Buru.

“Pesan bapak Kapolda jelas, pelaku harus segera ditangkap, dan kenakan pasal berlapis terhadap terduga pelaku,” tegasanya. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved