Bikin 11 Orang Tewas Tersapu Ombak, Terungkap Profesi Pemimpin Ritual Maut di Pantai Payangan
Pemimpian ritual maut di Pantai Payangan ternyata bukan seorang ustaz atau kiyai, Kades menyebut dirinya berprofesi sebagai MC Dangdut.
Penulis: Vivi Febrianti | Editor: Soewidia Henaldi
"Kayaknya orang yang datang ke sana itu yang susah, mungkin sakit atau kesulitan ekonomi dan masalah keluarga," papar dia.
Dia menilai warga yang datang untuk ikut kegiatan itu berasal dari luar desa.
Kemungkinan karena diajak untuk melakukan ritual guna menyelesaikan masalah yang dialami oleh anggotanya.
Profil Padepokan Tunggal Jati Nusantara
Tak banyak infromasi perihal Padepokan Tunggal Jati Nusantara di dunia maya.
Menurut keterangan Bupati Jember, Hendy Siswanto, Tunggal Jati Nusantara bukanlah nama asli dari padepokan tersebut.
Nama asli dari padepokan itu yakni Garuda Nusantara.
Baca juga: Anggota Polisi Bondowoso Meninggal Terseret Ombak di Pantai Payangan, Korban Baru Menikah 2 Tahun
Baca juga: Kronologi Rombongan Tenggelam di Pantai Payangan, Bergandengan di Laut Tiba-tiba Ada Ombak Besar
"Itu nama kelompoknya Padepokan Garuda Nusantara, tapi nama populernya Tunggal Jati Nusantara," kata Hendy sebagaimana dikuti dari video wawancara di MetroTV, Senin (14/2/2022).
Hendy mengatakan padepokan tersebut masih baru dan diduga tidak memiliki izin.
Meski demikian, Hendy menyatakan bakal melakukan pengecekan lebih lanjut untuk memastikan apakah padepokan itu benar-benar tidak memiliki izin.
Adapun anggota padepokan ini sebanyak 40 orang.
Perihal ritual di pantai yang diadakan, Hendy mengaku tidak bisa memantau karena kelompok ini beberapa kali melakukan ritual di dua tempat yang berbeda.
Ritual diadakan pukul 21.00 hingga 01.00.
"Belum terpantau, terus terang saja, karena mereka melakukan ritual itu dua tempat lainnya itu di sungai, dan ndak tahu kita jadwal mereka," bebernya.
(TribunnewsBogor.com/Kompas.com)