Masih Situasi Pandemi Covid-19, Pemkot Bogor Berhasil Kumpulkan PAD Rp 1,83 Triliun di Tahun 2021
Capaian tersebut sudah menyumbang kontribusi terbesar sebanyak 42 persen dari total realisasi pendapatan APBD 2021.
TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Meski masih berada di situasi pandemi Covid-19, Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor berhasil mengumpulkan pemasukan Rp 1,83 triliun dari Pendapatan Asli Daerah (PAD) tahun 2021 lalu.
Capaian tersebut sudah menyumbang kontribusi terbesar sebanyak 42 persen dari total realisasi pendapatan APBD 2021.
Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Bogor, Deni Hendana mengatakan, dengan capaian yang diperoleh, telah menunjukkan tingkat kemandirian suatu kota.
"Semakin tinggi PAD yang dicapai, tingkat kemandirian semakin bagus," ujarnya saat mengisi Bogor Podcast di YouTube Tribunnews Bogor, Kamis (17/2/2022).
Apalagi di masa pandemi Covid-19 2021, dimana faktor ekonomi sangat terdampak.
Terutama hotel dan restoran yang menjadi penunjang paling dominan pemasukan PAD Kota Bogor.
Deni tak menampik, di masa pandemi Covid-19 tahun 2021, pendapatan hotel dan restoran menurun, seiring dengan anjloknya pula jumlah kunjungan wisatawan.
Pendapatan hotel misalnya, bisa mengalami penurunan hingga minus 40 persen dari tahun sebelumnya.
Ini menunjukkan bahwa hotel dan restoran sangat terdampak langsung dengan adanya pandemi Covid-19 ini.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut, Deni Hendana mengungkap pihaknya melakukan beragam inovasi untuk menambah pemasukan PAD.
Di antaranya mencoba mencari potensi dari sumber pajak lain yang tidak terdampak langsung dari pandemi.
"Kami terus berinovasi agar turunnya tidak terlalu besar," kata Deni Hendana.
Salah satu inovasi tersebut, lanjut dia, adalah dengan memberikan diskon Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) tahun 2022.
Diskon ini diberikan sejak Februari hingga April 2022 mendatang, dengan besaran mencapai 20 persen.
Wajib pajak juga dibebaskan dari tunggakan, dengan memenuhi beberapa syarat dan ketentuan.
Dengan adanya stimulus itu, kata Deni Hendana, terjadi pembayaran di muka untuk mengisi kas daerah.
Jika biasanya pembayaran PBB mendekati jatuh tempo di bulan Agustus, sekarang pemerintah menarik pembayaran di awal tahun supaya kas daerah terisi.
Mengingat kebutuhan pembiayaan belanja di Kota Bogor terus berjalan.
"Selain untuk meringankan wajib pajak, stimulus ini juga untuk menambah jumlah pemasukan dan mengisi kas daerah," jelasnya.
Beragam upaya dan inovasi yang dilakukan Bapenda, Deni Hendana optimis target PAD tahun 2022 bisa tercapai.
Ia mengungkap, target PAD Kota Bogor tahun 2022 naik dari sekitar Rp 980 miliar menjadi Rp 1,11 triliun.
Sementara untuk target pajak yang paling besar menyumbang PAD, yakni Rp 774 miliar.
Jumlah tersebut naik 26 persen dari realisasi 2021.
"Mudah-mudahan tercapai, karena Pak Wali selalu menyampaikan bahwa 2022-2023 ada economic reborn dan economic recovery," kata Deni Hendana.
"Mudah-mudahan pandemi yang Omicron tidak separah tahun 2021, ini tentunya economic recovery akan lebih bagus," sambung dia.