Warga Tutup Akses Jalan di Pembangunan Double Track, Anggota DPRD Kota Bogor Bantu Mediasi
Kesiapan tersebut, tegas Dadang, dipastikan dengan kini sudah tidak ada akses yang diblokir kembali.
Penulis: Rahmat Hidayat | Editor: Vivi Febrianti
Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com Rahmat Hidayat
TRIBUNNEWSBOGOR.COM, BOGOR SELATAN - Wakil Ketua Komisi II DPRD Kota Bogor, Dadang Iskandar Danubrata, melakukan mediasi antar warga RW 17, Kampung Sukawarna, Kelurahan Cipaku, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor, dengan pihak kontraktor PT Nindya Karya (NK), Senin (21/2/2022).
Bukan tanpa sebab, langkah tersebut diambil seiring menyusulnya aksi protes warga atas belum dilakukannya pembangunan akses jalan ke pemukiman warga dengan cara penutupan akses pembangunan jalur ganda (Double Track) rel kereta Bogor - Sukabumi, pada Minggu (20/2/2022).
Dadang mengatakan, bahwa pembangunan akses jalan ini akan segera dilakukan.
"Alhamdulillah setelah saya melakukan komunikasi dengan PT. NK di pusat yang dibantu oleh pak Budi sebagai GM-nya, menyampaikan bahwa mereka siap untuk memberi bantuan pembuatan jalan untuk warga RW 17," ujarnya kepada wartawan.
Kesiapan tersebut, tegas Dadang, dipastikan dengan kini sudah tidak ada akses yang diblokir kembali.
Sehingga, kata Dadang, akses jalan yang akan dibangun ini bisa selesai pengerjaannya berbarengan dengan selesainya pengerjaan Double Track Bogor - Sukabumi.
"Mudah-mudahan ini bisa selesai pengerjaannya pembangunan jalannya dan ini akan saya pantau betul agar mereka tidak ingkar janji," jelasnya.
Terpisah, Asisten Humas PT. Nindya Karya selaku pelaksana proyek double track Bogor-Sukabumi di Kelurahan Cipaku, Teguh Agung Nugraha mengatakan, bahwa benar ada kejadian warga yang menutup akses jalan proyek double track Bogor-Sukabumi di Kelurahan Cipaku yang tengah dikerjakan oleh pihaknya.
Sehingga, tambah Agung, warga menuntut dibuat kembali akses jalan dari pemukiman mereka ke jalan raya.
"Tuntutan mereka terkait jalan akses. Sudaj jalan akses sebelumnya untuk motor," ujarnya saat dikonfirmasi wartawan.
Agung menerangkan, bahwa jalan tersebut bukan ditiadakan, tetapi karena design double track jadi tertutup.
Selain itu sebelum penutupan juga sudah ada mediasi dengan warga.
"Bukan ditiadakan, tapi karna design jadi tertutup. Mediasi sudah dilakukan," terangnya.
Agung menjelaskan, rencana pihaknya akan kembalikan sesuai awal, hanya saja bergeser.
"Ya, dikembalikan seperti awal, tetapi kami sebagai kontraktor juga tidak bisa langsung memutuskan. Karna kaitannya dengan lahan KAI yang menjadi akses untuk warga itu," jelasnya.