Jemput Santriwati Pulang, Pelukan Temannya Bikin Ayah Heran, Aksi Keji Pria Beruban Terbongkar
Guru mengaji di pesantren tersebut, Munasik (53) lalu berkata kepada pria tersebut kalau anaknya sedang bertengkar dengan sesama santriwati.
TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Pada tanggal 1 Oktober 2021 lalu, seorang ayah hendak menjenguk anaknya yang merupakan santriwati di salah satu Pondok Pesantren daerah Kecamatan Bumijawa, Kabupaten Tegal.
Guru mengaji di pesantren tersebut, Munasik (53) lalu berkata kepada pria tersebut kalau anaknya sedang bertengkar dengan sesama santriwati.
Lalu sang ayah menjemput putrinya pulang ke rumah, tiba-tiba saat hendak masuk ke dalam mobil, santriwati lain datang menghampiri.
Mereka langsung memeluk erat anak tersebut.
Keterangan guru ngaji soal kondisi anaknya berbanding terbalik dengan apa yang terpampang di depan matanya.
Selaku ayah, ia langsung merasa curiga dengan apa yang sebenarnya terjadi.
Derita Korban Terungkap
Kemudian ia berinisiatif membawa anaknya ke salah satu ustaz untuk diobati secara alternatif.
Lalu sang ustaz meminta agar remaja berusia 16 tahun itu bercerita apa adanya dan sejujur-jujurnya tentang apa yang terjadi.
Dari situlah anak itu menceritakan semua yang ia alami.
Sontak sang ayah terperanjat mendengar penuturan anak gadisnya.

WR telah dinodai oleh gurunya sendiri di pondok pesantren.
Ciuman di bibir dan pipi sampai meraba payudara dilakukan laki-laki yang dihormati di pesantren itu.
Tidak lain pelakunya adalah Munasik, guru ngaji sekaligus pengajar di pesantren tersebut.
Sejak awal Munasik sudah memberikan pernyataan ganjil soal perselisihan korban dengan santriwati lain.