Ngaku Diselamatkan Malaikat, Isak Tangis Nenek Olena di Ukraina Pecah Usai Selamat dari Bom Rusia

ada foto seorang nenek tua tengah memegang kepalanya yang bersimbah darah akibat kena bom Rusia.

Penulis: Uyun | Editor: Soewidia Henaldi
Anadolu Agency via Getty Images
Tangis pilu Nenek di Ukraina, selamat dari bom Rusia meski terluka parah, sebut-sebut nama malaikat 

"Aku menyuruhnya pergi," isak pria itu berulang kali.

Sementara itu, tetangga pria itu berhasil selamat.

Ia mengaku berlindung di dalam stasiun metro Kyiv.

"Saya terbangun karena suara bom. Saya mengemasi tas dan mencoba melarikan diri," kata tetangga pria itu, Maria Kashkoska.

Baca juga: Presiden Rusia Vladimir Putin Ungkap Alasan Menyerang Ukraina, Singgung Keadilan dan Kebenaran

Jumlah Korban

Presiden Rusia Vladimir Putin mengklaim dia menyatakan perang untuk 'melindungi warga sipil' setelah memerintahkan invasi habis-habisan sejak Kamis (24/2/2022).

Rusia hari ini meluncurkan serangan simultan dari selatan, timur dan utara, melalui darat dan udara, menewaskan sedikitnya 40 warga sipil termasuk seorang anak laki-laki di sebuah blok apartemen di Kharkiv, kata pihak berwenang Ukraina.

Sudah ada 203 serangan yang diluncurkan sejauh ini oleh pasukan Rusia ke Ukraina, kata polisi Ukraina.

Tank bahkan meluncur melintasi perbatasan dan pasukan diterjunkan ke wilayah timur.

Umumkan perang, Rusia porak-porandakan negara Ukraina
Umumkan perang, Rusia porak-porandakan negara Ukraina ((AFP/ANATOLII STEPANOV))

Sementara itu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan, invasi militer Rusia ke negaranya yang dilakukan pada Kamis kemarin telah mengakibatkan tewasnya 137 warga Ukraina dan melukai sedikitnya 316 orang di hari pertama pertempuran.

Sebelumnya, Presiden Zelensky menyerukan wajib militer dan tentara cadangan di seluruh negeri untuk berperang dalam mobilisasi umum.

Presiden Vladimir Putin sebelumnya telah mengonstruksikan operasi militer khusus kepada pasukan Rusia ke Ukraina, Kamis (2/2/2022).

Militer Rusia merespon instruksi tersebut dengan melancarkan invasi darat dan serangan udara skala penuh dan membuat suasana di perbatasan kedua negara tampak tegang dan mencekam.

Melansir AFP, rudal dan aksi penembakan militer Rusia tampak menghujani kota-kota Ukraina.

Kondisi itu memaksa warga sipil untuk berlindung di sistem metro, dengan 100.000 orang lebih mengungsi.

Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved