Vaksin Booster di Kecamatan Bogor Utara Jauh Dari Target, Capaian Baru 30 Persen

Astrid Dewi Prabaningtyas mengatakan bahwa untuk vaksin booster ini peminatnya banyak dari warga yang berusia di bawah 18 tahun.

Penulis: Reynaldi Andrian Pamungkas | Editor: Damanhuri
TribunnewsBogor.com/Reynaldi Andrian Pamungkas
Kepala Puskesmas Bogor Utara, Astrid Dewi Prabaningtyas di Hall 7 PT. Olympic Bangun Persada (OCBD), Bogor, Junat (25/2/2022) 

Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Reynaldi Andrian Pamungkas

TRIBUNNEWSBOGOR.COM, BOGOR UTARA - Gencarnya vaksinasi Covid-19 tahap 3 booster, ternyata warga Kecamatan Bogor Utara masih banyak yang belum divaksin.

Kepala Puskesmas Bogor Utara, Astrid Dewi Prabaningtyas mengatakan bahwa untuk vaksin booster ini peminatnya banyak dari warga yang berusia di bawah 18 tahun.

"Sebenarnya sasaran booster ini diperuntukkan bagi kalangan lansia dan 18 tahun ke atas," katanya kepada TribunnewsBogor.com, di Hall 7, PT. Olympic Bangun Persada (OCBD), Kelurahan Cibuluh, Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor, Jumat (25/2/2022).

Menurutnya kelompok pada usia-usia seperti itu harus dijaga kekebalan tubuhnya.

Vaksinasi pada usia lanjut dan 18 tahun ke atas ini diharap dapat memberi kekebalan tubuh, 

Astrid mengungkapkan bila ada jenis atau varian baru Covid-19 maka tubuhnya masih kuat, karena sudah di booster.

"Targetnya di Kecamatan Bogor Utara ini untuk sasaran booster di lansia ada 3359 orang sedangkan untuk usia 18 tahun ke atas sekitar 20 ribuan, saat ini baru 30 persen, masih jauh dari sasaran," jelasnya.

Awalnya Kecamatan Bogor Utara untuk vaksinasi booster menggunakan dosis jenis Pfizer dan Astra Zeneca.

Diketahui untuk efek pada dosis Pfizer sebesar 90 persen sedangkan dosis Astra Zeneca sebesar 70 persen.

Astrid menyatakan bahwa semakin tinggi efek dosisnya maka akan semakin banyak juga rasa takutnya masyarakat.

"Dibanding dulu waktu masih pake Sinovac efeknya cuma 65,3 persen jadi masyarakat efeknya cuma ngantuk dan lapar, tapi kalo sekarang efeknya beda," katanya.

Pihak Puskesmas Bogor Utara, untuk meredam rasa ketakutan masyarakat mengenai vaksin ini dengan cara branding keampuhan vaksin.

Ia memaparkan bahwa untuk dosis Pfizer dan Astra Zeneca adalah brand atau platform yang paling mahal di dunia.

"Biasanya orang Indonesia kalo dibilang paling mahal itu suka, itu menggigit, jadi yang di angkat itu platform standar dunia standar internasional, jadi kalo masyarakat mau umroh atau jalan-jalan ke luar negeri itu bisa, sedangkan waktu sinovak itu ga bisa kemana-mana, cuma wilayah Asia aja," jelasnya.

Sedangkan Camat Bogor Utara, Riki Robiansah menambahkan bahwa warga di Kecamatan Bogor Utara banyak yang belum di vaksin booster.

"Di sini, wilayah sekitarnya di kelurahan Cibuluh RW 5, 8 dan 10 memang belum banyak yang di vaksin booster," tandasnya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved