Curhat Wakil Wali Kota Bogor Lakukan Isoman Karena Positif Covid-19: Saya Batal Ketemu Anak
Gejala-gejala yang dimaksud, seperti yang disebutkan pada umumnya yaitu, sakit kepala, sakit tenggorokan dan batuk kering.
Penulis: Reynaldi Andrian Pamungkas | Editor: Damanhuri
Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Reynaldi Andrian Pamungkas
TRIBUNNEWSBOGOR.COM, TANAH SAREAL - Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A Rachim yang kini sedang menjalani isolasi mandiri di kediamannya di Kota Bogor yang menyatakan bahwa tidak mengalami gejala pada sebelumnya.
Dedie A Rachim mengatakan bahwa dirinya hendak menemui anaknya yang sedang hamil, maka diharuskan untuk melakukan tes PCR terlebih dahulu.
"Pas hasilnya keluar ternyata positif, jadi saya batal ketemu anak saya, artinya saya harus istirahat, isoman, artinya saya melaksanakan hari-hari ini di rumah saja," ucapnya kepada TribunnewsBogor.com saat diwawancarai melalui sambungan video, Jumat (4/3/2022).
Menurutnya, sebelum melakukan tes PCR, dirinya tidak merasakan gejala sedang ataupun berat.
Gejala-gejala yang dimaksud, seperti yang disebutkan pada umumnya yaitu, sakit kepala, sakit tenggorokan dan batuk kering.
"Alhamdulillah sejauh ini saya tidak ada gejala seperti itu, ya saya jalani aja, karena kondisi omicorn ini mudah menular, keliatannya cepat sekali menyebar diberbagai kalangan," kata Wakil Wali Kota Bogor ini.
"Mungkin ini selama dua tahun ini kita sama-sama menangani covid-19 di Bogor," sambungnya.
Saat ini, Dedie A Rachim menjalankan isolasi mandiri di kediamannya, sementara itu keluarganya berada di Jakarta, yang di mana saat ini harus terpisah untuk sementara.
Sebelumnya, diketahui Wakil Wali Kota Bogor ini memiliki berbagai aktivitas yang padat.
Beberapa aktivitas Dedie A Rachim sebelum terpapar Covid-19 yaitu, kegiatan kedinasan, rapat-rapat dan juga pertemuan-pertemuan, serta ada undangan yang diantaranya kegiatan keagamaan, kegiatan sosial, bahkan kegiatan seni budaya.
Ayah kelahiran 6 April 1966 ini mengungkapkan bahwa pada saat kondisi PPKM level 3 di Kota Bogor ini masih bisa melakukan berbagai kegiatan dalam syarat dan ketentuannya, dengan kapasitas ruang yang dipakai 50 persen.
"Sejauh ini, karena saya wakil ketua satgas Covid-19, sambil saya perhatikan hal-hal tersebut dalam pemakaian protokol kesehatan diberbagai tempat, tetapi kita gak tau bagaimana dan apa yang menyebabkan saya terpapar, kita serahkan saja kepada Allah SWT," kata Wakil Wali Kota Bogor periode 2009-2024 ini.
"Selama isolasi saya tentu dipantau oleh dinas kesehatan kota Bogor sudah melakukan komunikasi, termasuk juga ada penanganan medis dari RSUD kota Bogor, termasuk ada beberapa tawaran telemedisin dari beberapa rumah sakit, yang intinya ingin memberikan akses kepada saya bila ada gejala bisa dipertanyakan," tambahnya.

Untuk saat ini, Dedie A Rachim hanya meminum obat yang diberikan dokter saja, dikarenakan tidak ada gejala yang berat.
Dengan menjalankan isolasi mandiri di rumahnya, dirinya tetap berkomunikasi dengan beberapa stafnya secara online, untuk membahas perihal pekerjaan.
"Mengenai percepatan pembayaran honorer masih masih dilakukan secara online mudah-mudahan meskipun dari rumah, beberapa kegiatan teknis bisa tetap kita laksanakan dan monitor, tetapi intinya saya perlu istirahat juga, karena ada pak wali, tentunya pak wali lebih paham sekali kondisi ini," ujarnya.
Dengan kondisi seperti ini, banyak teman-teman serta pegawai ASN dan OPD yang mendukung dan menyampaikan kesan serta menawarkan bantuan untuk Wakil Wali Kota Bogor ini.
Tetapi bantuan-bantuan tersebut ditolak olehnya, bahkan durian sebagai makanan favoritnya juga ikut ditolak dengan alasan saat ini ingin mengkonsumsi makanan sehat.
Sebelumnya ada 10 orang yang kontak erat dengan Dedie A Rachim, yang di mana orang-orang tersebut langsung di tes PCR dan Antigen.
Dedie A Rachim menyatakan bahwa 10 orang tersebut sudah di tes PCR dan Antigen, lalu hasil keseluruhannya negatif.
"Semua negatif 10 orang, mungkin kondisi saya lagi drop atau apa ya kita jalanin aja," pungkasnya.