Bikin Suami Kelimpungan, Biduan di Blitar Ditemukan Kembung di Kolam Pemandian, Penyebabnya Terkuak

Pandemi Covid-19 membuat seorang penyanyi dangdut di Blitar, Jawa Timur, menunjukkan gelagat aneh.

Penulis: yudistirawanne | Editor: Soewidia Henaldi
Tribun Jambi
Ilustrasi 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Pandemi Covid-19 membuat seorang penyanyi dangdut di Blitar, Jawa Timur, menunjukkan gelagat aneh.

Perempuan yang berprofesi sebagai biduan dangdut itu berinisial J (34).

J melakukan aksi yang tak pernah terduga.

J diduga nekat sengaja mengakhiri hidupnya dengan cara menceburkan diri ke kolam dengan kedalaman melebihi tinggi orang dewasa.

Penyanyi dangdut di Blitar itu akhirnya ditemukan tak bernyawa, mengambang di kolam pemandian.

Peristiwa tersebut terjadi di Desa Dayu, Kecamatan Nglegok, Kabupaten Blitar, Jawa Timur.

Menyikapi persitiwa yang terjadi, Polsek Nglegok langsung bergerak cepat.

Baca juga: Kronologi Suami Bacok Istrinya Sampai Tewas, Nain Diduga Coba Bunuh Diri

Kapolsek Nglegok Iptu Nur Budi mengungkapkan, perempuan berinsial J diduga sengaja menceburkan diri ke kolam dengan kedalaman melebihi tinggi orang dewasa.

Menurutnya, J diduga depresi karena jarang mendapatkan pekerjaan menyanyi pada pesta atau hajatan warga semenjak pandemi Covid-19.

Tak Ada Tanda Kekerasan

Polisi mengungkap bahwa J bukan merupakan korban kejahatan.

Kepastian itu didapat dari hasil penyelidikan.

Hasilnya dalam peristiwa ini, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan di tubuh korban.

"Tidak ada tanda-tanda bekas kekerasan yang mencurigakan pada tubuh korban," ujar Kapolsek Nglegok Iptu Nur Budi dikutip dari TribunMadura.com, Senin (7/3/2022).

"Hasil pemeriksaan tim medis menunjukkan korban meninggal karena tenggelam," tambahnya.

Pergi dengan Gelagat Aneh

Sebelum dinyatakan meninggal dunia, J sempat menunjukkan gelagat aneh.

Sejak seminggu terakhir, perilaku J berbeda dengan biasanya.

Budi mengatakan, pada pagi hari J sempat berjalan tanpa memakai alas kaki ke luar rumah.

Saat J pergi sang suami sedang kedatangan tamu sehingga tidak begitu memperhatikan istrinya.

Baca juga: Niat Baik Siswi SMA Dibalas Kekejaman Mantan, Pelaku Pakai Cara Ini Agar Korban Dikira Bunuh Diri

Menyadari istrinya tak ada di rumah, dua jam kemudian, R mencari keberadaan J bersama anak mereka yang masih kecil.

Namun ketika mencari, anaknya terjatuh dan mengalami luka.

"R memutuskan pulang untuk mengobati kaki anaknya yang terluka. Pada saat itu, datang tetangga yang mengabarkan bahwa J tenggelam di kolam pemandian," ujarnya.

Kontak bantuan Bunuh diri bisa terjadi saat seseorang mengalami depresi dan tak ada orang yang membantu. Jika Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup. Anda tidak sendiri.

Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada. Untuk mendapatkan layanan kesehatan jiwa atau untuk mendapatkan berbagai alternatif layanan konseling, Anda bisa simak website Into the Light Indonesia di bawah ini: https://www.intothelightid.org/tentang-bunuh-diri/hotline-dan-konseling/

Tips Mencegah Depresi

Dilansir dari sumber lain, saraf pada otak bersifat elastis dan tidak akan berubah.

Artinya ketika mengalami depresi berat itu dapat disembuhkan kembali.

Solusi depresi berat dapat dilakukan dengan berpikir positif karena kondisi di luar tubuh manusia tidak bisa dikontrol, tapi di dalam otak dapat dikontrol.

Baca juga: Habisi Nyawa Wanita yang Niat Bunuh Diri, Terdakwa Divonis 27 Tahun Penjara

Untuk mencegah dampak depresi agar tidak parah dapat dilakukan hal berikut:

1. Jika Merasa Depresi

• Bicaralah dengan orang yang kamu percaya mengenai perasaan mu.

• Cari bantuan profesional, bisa dimulai dengan ke tenaga kesehatan dan dokter.

• Tetap menjaga hubungan baik dengan keluarga, teman, dan orang sekitar.

• Berolahraga secara teratur, biarpun olahraga ringan.

• Biasakan untuk tetap makan dan tidur teratur.

Baca juga: Kisah Sopir Bajaj Gagal Bunuh Diri Usai Lompat dari Ketinggian 15 Meter: Mamah Papah Maafin Aku

• Hindari penggunaan alkohol dan narkoba. Semua itu memperparah depresi.

• Tetap lakukan hal-hal yang selalu kamu nikmati, bahkan ketika kehilangan selera untuk melakukannya.

• Tetap waspada dengan pikiran-pikiran negatif yang terus muncul serta kritik diri yang berlebihan dan coba gantikan dengan pikiran-pikiran positif.

Beri semangat dan selamat pada diri kita sendiri atas apa yang sudah kita dapatkan.

2. Jika Tinggal Bersama Orang Depresi

• Jelaskan pada mereka bahwa anda mau membantu, mendengarkan tanpa menghakimi dan menawarkan

• Cari tahu lebih banyak tentang depresi

• Dorong teman/keluarga yang depresi untuk mencari bantuan profesional. Tawarkan padanya untuk menemani menemui tenaga kesehatan.

• Bila mereka yang hidup dengan depresi mendapatkan resep, bantu untuk minum obat sesuai dengan anjuran.

Bersabarlah, biasanya membutuhkan waktu beberapa minggu untuk penderita depresi merasa lebih baik.

• Anda dapat membantu menjalankan tugas harian dan memastikan teman/keluarga yang mengalami depresi makan dan tidur teratur

• Ajak/dorong untuk berolahraga dan melakukan kegiatan sosial.

• Bila teman/keluarga yang mengalami depresi mengutarakan pikiran untuk melukai diri sendiri, jangan tinggalkan sendirian.

Cari bantuan dari layanan darurat atau tenaga kesehatan yang tepat (konselor, psikolog, psikiater).

Sementara itu amankan benda-benda seperti obat-obatan, benda tajam dan senjata lain.

• Jangan lupa untuk tetap merawat diri anda denan baik. Temukan cara untuk bersantai dan melakukan hal-hal yang anda nikmati.

Baca juga: Cemburu Buta, Guru SMA Dibunuh Pacar Sesama Jenis, Pelaku Lakukan Ini Biar Korban Dikira Bunuh Diri

3. Bila Anak Anda Mengalami Depresi

• Obrolkan dengan anak tentang kegiatannya dan hal-hal yang terjadi di rumah, sekolah, dan luar sekolah.

Coba cari tahu hal yang mengganggu pikiran/perasaannya.

• Bicara dengan orang yang anda rasa sangat mengenal anak anda.

• Carilah bantuan dari tenaga kesehatan profesional (konsuler, psikolog, psikiater).
• Lindungi anak anda dari tekanan yang terlalu besar bagi usianya, perlakuan yang merusak mental dan kekerasan.

• Perhatikan kesehatan fisik, mental dan keperluan anak anda terutama saat ada perubahan-perubahan besar dalam hidupnya, misalnya pindah ke sekolah baru atau masa puber.

• Upayakan anak untuk cukup tidur, makan teratur, aktif secara fisik dan melakukan kegiatan yang disukai.

• Luangkan cukup waktu dengan anak anda.

• Bila anak memiliki niatan atau malah sudah pernah melukai dirinya, carilah bantuan dari tenaga profesional sesegera mungkin untuk mencegahnya.

4. Bila Depresi Pasca Melahirkan

• Diskusikan perasaan anda dengan mereka yang dekat dengan anda, minta dukungan mereka.

Mereka mungkin dapat membantu merawat bayi anda ketika anda membutuhkan waktu untuk beristirahat atau untuk diri sendiri.

• Tetap jaga hubungan dengan keluarga dengan menghabiskan waktu bersama mereka.

• Bila mungkin, keluar ruangan untuk menghirup udara segar.

Di lingkungan yang aman, bawa bayi anda berjalan-jalan.

Ini akan memberikan manfaat bagi anda dan bayi.

• Bicaralah dengan ibu-ibu lain yang mungkin dapat memberikan nasihat dan mau berbagi pengalaman.

• Bicaralah dengan tenaga kesehatan yang dekat anda.

Ia dapat membantu anda mencarikan perawatan yang paling tepat untuk situasi anda.

• Segera cari bantuan, apalagi bila terlintas dalam pikiran anda untuk melukai diri anda atau bayi.

(TribunnewsBogor.com/Yudistira Wanne/TribunMadura.com).

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved