Modal Cerita Kelam, Sopir Angkot di Makassar Nekat Tantang Seorang Anggota TNI, Berakhir Seperti Ini

Seorang sopir angkot berinisial BS melakukan aksi sok jago di depan orang yang ditemuinya.

Editor: Yudistira Wanne
Net
ILUSTRASI - wartawan TV nasional dianiaya oleh pengendara sepeda motor 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Seorang sopir angkot berinisial BS melakukan aksi sok jago di depan orang yang ditemuinya.

Bermodal kunci roda dan pisau, BS mencoba mengintimidasi seseorang dihadapannya.

Rupanya, orang yang sedang dihadapinya merupakan seorang anggota TNI bernama Serma DJ.

Merasa gagah, BS tidak mengendurkan emosinya sama sekali.

Baca juga: Update Kasus Subang Usai 7 Bulan Berlalu, Alat Bukti Pembunuhan Tuti & Amel Sudah Dikantongi Polisi

BS justru mengaku pernah menghabisi nyawa tentara sebelumnya.

Dengan modal cerita kelam, BS yakin bisa mengulang kisah terdahulunya.

Muak dengan omong besar si sopir angkot, tanpa banyak cakap, Serma DJ langsung menghajar penantangnya.

Walhasil, BS jatuh terkapar.

Peristiwa duel sengit itu terjadi di Lorong 13, Jalan Rajawali, Kecamatan Mariso, Makassar, Sulawesi Selatan, Sabtu (5/3/2022) dini hari.

Usut punya usut, BS nekat mengajak ribut seorang anggota TNI tersebut hanya karena perkara parkir.

Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) XIV/Hasanuddin Kolonel Infanteri Rio Purwantoro mengatakan, berdasarkan informasi yang diperoleh dari tim intelijen, awalnya korban BS sedang memperbaiki angkot miliknya di depan rumahnya.

Karena angkot dianggap menghalangi jalan, Serma DJ yang saat itu tengah melintas menegur BS.

Baca juga: Ayah dan Anak Keroyok Tetangga Sampai Tewas, Korban dan Pelaku Sempat Saling Menantang

“'Saudara minta maaf, minta tolong mobilnya kalau bisa diparkir agak ke pinggir karena orang tidak bisa lewat'," kata Kolonel Rio menirukan ucapan Serma DJ, lewat keterangan resminya, Senin (7/3/2022), dikutip dari Kompas TV.

Setelah ditegur, kata Rio, korban sempat mengatakan kepada Serma DJ hanya sebentar saja memarkirkan kendaraannya.

Namun, ternyata angkot tersebut tak kunjung dipindahkan.

Serma DJ kembali menegur BS.

Dengan nada tinggi, BS kemudian merespons dengan menantang dan mengaku tidak takut dengan DJ.

Selain itu, korban BS masih dengan nada tinggi juga mengatakan bahwa dirinya baru keluar dari penjara atas kasus pembunuhan anggota TNI beberapa tahun lalu.

Baca juga: Fakta Pelaku Pembakaran Gadis Cianjur, Ternyata Pernah Dipenjara karena Membunuh dan Mencuri

Kolonel Rio mengatakan, setelah dicek datanya, ternyata benar bahwa korban memang mantan narapidana atas kasus pembunuhan anggota Yon Kav.

“Kejadian pembunuhan yang dilakukan BS itu terjadi pada 2007,” ujar Rio.

Terjadi cekcok mulut antara BS dengan Serma DJ.

BS kemudian mengejar Serma DJ dengan membawa kunci roda dan pisau.

Pengejaran Serma DJ terhenti di sebuah bangunan.

Ketika Serma DJ terpojok, korban kemudian melakukan penyerangan menggunakan kunci roda dan pisau yang dibawanya.

Saat duel terjadi, BS sempat menghantam kepala Serma DJ menggunakan kunci roda.

Korban juga sempat melukai rahang atas Serma DJ.

Baca juga: Gadis Muda Ditemukan Tewas Dibunuh di Kontrakan, Bercak Sperma Pelaku Jadi Bukti

Hal itu terjadi setelah DJ menangkis pisau yang diarahkan ke tubuhnya.

"Karena merasa terdesak, Serma DJ melakukan pembelaan diri dan berhasil merampas pisau badik milik BS kemudian menusuknya tepat di ulu hati, lalu korban jatuh terkapar.

Begitu juga Serma DJ seketika itu linglung dan jatuh pingsan,” ucap Rio.

Akibat perkelahian tersebut, DJ mengalami luka robek di dagu kiri dan saat ini tengah dirawat di rumah sakit.

Sementara BS meninggal dunia karena terkena tusukan pisau pada bagian ulu hati.

Menurut Rio, perkelahian antara korban BS dengan Serma DJ didasari karena kesalahpahaman.

Baca juga: Machica Mochtar Jadi Korban Tabrak Lari Sopir Angkot, Wajahnya Alami Memar, Sempat Pingsan

Sebab, antara keduanya sebelumnya tidak pernah ada masalah.

Kasus ini ini sudah ditangani Polisi Militer Denpom XIV/4 Makassar dan pihak kepolisian.

"Jadi, sementara ini dalam proses pemeriksaan lebih lanjut," kata Kolonel Rio.

Sementara itu, Ketua RT setempat bernama Sri Rejeki membenarkan adanya perkelahian di wilayah kerjanya. Duduk persoalannya, kata Sri, diduga gara-gara korban parkir di jalanan saat memperbaiki angkotnya.

Lalu tak terima setelah ditegur oleh anggota TNI.

"Saya dengar ada suara ribut-ribut warga, nanti ramai-ramai, ada perkelahian warga katanya dengan tentara. Ini korban dibilang parkir di tengah jalan, ditegur lalu dia malah marah-marah," ujar Sri.

(TribunJakarta.com)

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved