Sosok Pria Obesitas di Bogor yang Dievakuasi Damkar, Pernah Dioperasi dan Dijenguk Bima Arya
Seiring berjalannya waktu setelah menikah, kemudian memiliki satu anak, kondisi tubuh Singgih semakin bertambah besar hingga kini lebih dari 180 kg.
Penulis: Naufal Fauzy | Editor: Vivi Febrianti
Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Naufal Fauzy
TRIBUNNEWSBOGOR.COM, CIBINONG - Pria obesitas bernama Singgih (42) warga Gunung Batu, Kota Bogor dievakuasi oleh tim Damkar Kabupaten Bogor dari rumah ibunya di Cibinong, Kabupaten Bogor untuk dirawat di rumah sakit di Jakarta.
Sang Ibunda, Tini Rupianto (72) mengatakan bahwa putranya itu selain menempuh pendidikan formal, di masa muda lebih banyak menghabiskan waktu dengan belajar di pondok-pondok pesantren.
Saat muda, anaknya itu bertubuh normal seperti orang kebanyakan.
Saat menikah di usia 34 tahun, kondisi tubuhnya memang sudah mulai berisi namun tidak terlalu gemuk.
"Waktu kecilnya biasa. Pas kuliah sama kecil, gak apa-apa. Pas nikah udah agak gemukan dikit," kata Tini kepada TribunnewsBogor.com, Kamis (10/3/2022).
Seiring berjalannya waktu setelah menikah, kemudian memiliki satu anak, kondisi tubuh Singgih semakin bertambah besar hingga kini lebih dari 180 kg berat badannya.
Namun, kata dia, pola makannya tidak berlebihan kecuali ngemil makanan ringan.

"Dia suka ngemil, dibilangin juga susah. Ngemil makanan kecil, pisang kering, keripik. Nasi paling 10 sendok, cuman bakso suka, paling bubur, buah doyan. Gak berlebihan makannya, emang penyakitnya itu. Dia kan jantung enggak, gula enggak, paru-paru enggak. Bagus, bersih badannya," kata Tini.
Tini mengatakan bahwa putranya itu bekerja di bidang bisnis dengan rekan-rekannya serta pernah mencalonkan diri masuk ke dunia politik sehingga putranya itu banyak kenalan politisi.
Singgih juga pernah dioperasi tahun 2019 lalu karena obesitasnya tersebut.
"Temannya banyak. Dulu pernah dirawat di PMI, yang datang (jenguk) Wali Kota, Wakilnya krunya datang semua," katanya.
Saat itu, Singgih mengalami pembengkakan besar di bagian perut dan sempat sembuh setelah dioperasi di Rumah Sakit Fatmawati dengan bantuan berbagai pihak.
Namun sekitar akhir 2021 lalu, kondisi pembengkakan di perut Singgih kembali muncul bahkan membuatnya tak bisa lagi banyak bergerak sehingga tak bisa lagi bekerja mencari nafkah.
Keluarga Singgih mencoba kembali berobat ke sejumlah rumah sakit namun kata Tini, kebanyakan rumah sakit yang dikunjunginya menyatakan tak sanggup merawat Singgih yang diperparah dengan kondisi banyaknya rumah sakit yang penuh imbas lonjakan Covid-19.
Singgih pun kemudian dirawat di rumah oleh ibunya di Cibinong sampai akhirnya dia dievakuasi Damkar Kabupaten Bogor dan dijemput ambulans pada Rabu (9/3/2022) setelah dibantu rekannya untuk segera dibawa ke rumah sakit.

"Kemarin banyak orang datang, (Singgih) langsung dimasukin ke mobil. Sedih banget saya. Dia pamitan malem itu, Mak doain saya ya Mak, saya masih pengen hidup, pengen ibadah, doain dari rumah, biar aku sehat, lancar urusannya," terang Tini sambil menitikan air mata.
Tini tak kuasa menahan air matanya menceritakan itu semua dan dia berharap putranya itu bisa segera sembuh.
Tini juga mengaku sangat membutuhkan bantuan dalam penanganan medis putranya tersebut.
Karena keuangannya menurut Tini tak cukup membiayai pengobatan jika hanya mengandalkan warung kecil usahanya.
"Mudah-mudahan secepatnya sembuh. Saya mah orang tua, cuma bisa doain, biayain juga saya gak bisa, orang saya orang gak punya," kata Tini