Mengintip Rahasia Pabrik Bawang Goreng Dua Saudara di Bogor, Produksinya Tembus 1 Ton Sehari
Bersama sejumlah karyawannya, Sujiman mengolah bawang merah mentah menjadi bawang goreng yang siap untuk disantap.
Penulis: Siti Fauziah Alpitasari | Editor: Damanhuri
Laporan Wartawan Tribunnewsbogor.com, Siti Fauziah Alpitasari
TRIBUNNEWSBOGOR.COM, CIOMAS -- Penikmat bawang goreng tentunya tak asing lagi dengan makanan yang satu ini.
TribunnewsBogor.com berkesempatan melihat langsung proses pembuatan bawang goreng di pabrik bawang goreng Dua Saudara milik Sujiman yang berlokasi di Cluster Zamzam Ciomas, Kecamatan Ciomas, Kabupaten Bogor.
Ternyata proses pembuatan bawang goreng ini cukup unik.
Bersama sejumlah karyawannya, Sujiman mengolah bawang merah mentah menjadi bawang goreng yang siap untuk disantap.
Mulanya, bawang merah dicuci sampai bersih dan diiris menggunakan mesin.
Kemudian, bawang yang selesai diiris itu digoreng menggunakan wajan berukuran besar lalu dioven agar minyaknya hilang.
Menurut Sujiman owner pabrik bawang goreng mengatakan, pabrik bawang goreng yang dirintisnya ini sejak tahun 2003 lalu.
Lebih lanjut ia menjelaskan, berdirinya pabrik bawang goreng dua saudara ini berawal dari sang istri yang membuat bawang goreng.
"Istri itu dulu bikin bawang goreng untuk dijual, terus lama-lama banyak pelanggannya," kata dia saat ditemui TribunnewsBogor.com di Pabrik bawang goreng dua sodara, Jumat (11/3/2022).
Pria yang awalnya berjualan bakso ini kemudian bertekad mengadu nasib untuk membuka pabrik bawang goreng lantaran pelanggan istrinya semakin banyak.
"Tadinya saya jualan bakso, akhirnya berhenti jualan, terus lanjutin bikin bawang goreng sampai sekarang", tuturnya
Bahkan, kata dia, pabrik bawang goreng ditempatnya ini sudah bisa memberikan peluang kerja untuk warga.
"Sekarang ini karyawan saya ada delapan orang, saya juga punya sales untuk memasarkannya", terangnya.
Ia menjelaskan, bawang goreng buatanya tak dipasok untuk pasar di Bogor saja, namun hingga ke luar pulau jawa.
“Kita pengiriman ke Lampung, Palembang sama Kalimantan. Untuk pengiriman kita pakai jasa pengirim, kita yang bayar", tegasnya.
Menurutnya, untuk kualitas bawang goreng yang di jual, tergantung pesanan dari kosumen.
“Di sini grosir, jual eceran. KW (kualitas) 3 sampai super itu Rp 80 ribu/kg eceran. Per ball itu 15kg tergantung kualitas biasanya Rp 55 ribu sampai Rp 60 ribu”, tutur Sujiman.

Lebih lanjuut Sujiman mengatakan, bawang merah untuk diproduksi itu mengambil dari tiga daerah seperti dari Brebes, Sukomoro Jawa Timur dan Ciparai Bandung.
"Liat siapa yang panen duluan, itu yang kita ambil”, tekan owner pabrik itu.
Sementara itu, produksi pabrik bawang goreng ini perhari 1 ton bawang goreng, untuk penjualan biasanya mencapai 300kg sampai 400kg penjualan.
Sujiman mengakui bahwa untuk bawang sendiri saat ini sedang melonjak naik.
“Bawang itu tergantung panen harganya, tapi sekarang lagi naik, biasanya Rp 4 ribu sampai Rp 5 ribu. Sekarang itu Rp 9 ribu sampai Rp 10 ribu”, tegasnya lagi.
Trik menarik Sujiman, agar pelanggan stabil dan menetap yaitu menyediakan stok bawang goreng.
“Biasanya kita stok bawang goreng, biar sewaktu-waktu naik, saya satuin biar harganya ga begitu tinggi atau rendah. Jadi langganan itu stabil”, ujarnya.