Kisah Orang Bogor, Dulu Dibuang Sekarang Muhammad Hilman Jadi Sang Pemenang
Lorong sempit dan gelap. Itulah satu-satunya akses jalan menuju rumah Muhammad Hilman, salah satu atlet disabilitas yang mengharumkan nama Jawa Barat.
Penulis: Reynaldi Andrian Pamungkas | Editor: Yudistira Wanne
Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Reynaldi Andrian Pamungkas
TRIBUNNEWSBOGOR.COM, BOGOR TIMUR - Keterbatasan bukan satu penghalang bagi Muhammad Hilman untuk mewujudkan asa dan cita.
Ketidakberuntungan menjadi lembar kisah masa lalu Muhammad Hilman dalam melakoni kehidupan.
Ya, cerita itu dimulai.
Lorong sempit dan gelap. Itulah satu-satunya akses jalan menuju rumah Muhammad Hilman, salah satu atlet disabilitas yang mengharumkan nama Jawa Barat dalam ajang Peparnas (Pekan Paralimpiade Nasional ) ke XVI di Lukas Enembe Stadion Papua.
Cuaca mendung, Minggu (13/3/2022) pagi, mengantarkan langkah TribunnewsBogor.com untuk mengenal lebih dekat Muhammad Hilman.
Tepat di depan Puskesmas Pembantu, Jalan Sukamulya RT 2/5, Kelurahan Sukasari, Kecamatan Bogor Timur, Kota Bogor, terparkir sebuah kendaraan roda dua yang sudah dimodifikasi menjadi roda empat.
Pagi itu, kicauan burung terdengar dari dalam sangkar yang tergantung di atap lorong gelap.
Beberapa pintu rumah warga di dalam jalanan gelap seluas satu meter masih terlihat tertutup.
Pada barisan rumah ketiga, terdapat rumah dengan cat warna putih yang sudah usang.

Kondisi rumah itu terlihat memprihatinkan, di mana kaca jendela penuh dengan tempelan stiker lalu pintunya tidak dapat terutup dengan rapat.
Di sana, terparkirlah kursi roda tepat di depan pintu rumah.
Saat dihampiri, seketika, salah satu wanita, warga RT 2/5 dengan tubuh yang tinggi mendekat, "Masih tidur dia pulang subuh tadi, saya bangunin dulu ya."
Beberapa kali pintu rumah diketuk, tidak ada jawaban.
Kesal karena tak ada respon, seorang wanita yang merupakan tetangganya itu memutuskan untuk masuk ke dalam rumah dan membangunkannya langsung.