Breaking News

Kota Bogor Kembali Izinkan PTM di Sekolah Mulai Hari Senin, Ini Penjelasan Disdik

Kepala Dinas Pendidikan Kota Bogor Hanafi menjelaskan, PTM itu dipastikan digelar serentak untuk seluruh jenjang pendidikan.

Penulis: Rahmat Hidayat | Editor: Damanhuri
TribunnewsBogor.com/Rahmat Hidayat
lustrasi Pembelajaran Tatap Muka di Sekolah 

Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Rahmat Hidayat

TRIBUNNEWSBOGOR.COM, BOGOR UTARA - Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di Kota Bogor dipastikan bakal digelar pada Senin (21/3/2022) mendatang.

Kepastian itu datang seiring langkah koordinasi yang dilakukan oleh Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bogor bersama Pemerintah Kota Bogor menyusul  kasus Covid-19 yang terus melandai.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Bogor Hanafi menjelaskan, PTM itu dipastikan digelar serentak untuk seluruh jenjang pendidikan.

Bahkan, imbuh Hanafi, bisa dilaksanakan bagi pelajar kelas 1-3 sekolah dasar.

"PTM sudah diperbolehkan serentak. Bahkan untuk seluruh jenjang pendidikan. Bahkan kelas 1-3 SD. Mereka kan sama sekali belum PTM. Kita akan coba," ujarnya saat dikonfirmasi oleh TribunnewsBogor.com, Kamis (17/3/2022).

Keseragaman ataupun keserentakan itu, sambung Hanafi, tetap menggunakan skema persentase belum keseluruhan.

Menurutnya, PTM yang akan dilaksanakan itu digelar secara 50%.

"Kita tetap adaptasi. Gabisa langsung 100% juga. Tapi, kami sudah koordinasikan hal ini kepada KCD dan Pemkot juga," tambahnya.

Meskipun, sambung Hanafi, persyaratan untuk menggunakan skema 100% sungguh sangat memungkinkan.

Sebab, persyaratan utamanya dalam hal ini, kata Hanafi, terkait vaksinasi dan sarana penunjang lainnya.

"Sebenarnya kita sudah cukup syarat untuk melakukan pembelajaran 100%. Capaikan vaksinasi untuk pendidik pun sudah mencapai angka 80%. Tapi, ya balik lagi kesiapan sekolah dan sarana pun harus diperhatikan. Tapi, sejauh ini, semua syarat tersebut sebenarnya sudah memungkinkan," jelasnya.

Kendati demikian, tegas Hanafi, hal ini terus dilakukan koordinasi secara benar.

Bahkan, hal ini, harus didukung bersama kesadaran semua pihak.

Sehingga, apa yang diharapkan dalam PTM kali ini setelah dilakukannya pemberhentian sementara PTM dapat tercapai.

"Kita ingatkan prokesnya. Fasilitas-fasilitas lainnya pun kita tetap lakukan monitoring. Jika yang rusak segera diperbaiki, jika yang masih belum berfungsi segera diaktifkan kembali," tambahnya.

"Pun dengan dukungan dari masyarakat sekitar. Satgas Covid, kemudian tingkat wilayah, bahkan orang tua harus mendukung dengan memperhatikan segala aspek. Khusus orang tua, boleh mengantar tapi tidak boleh menunggu. Karena bisa menimbulkan kerumunan," tandasnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved