Dinilai Tak Becus Urus Minyak Goreng, Anggota DPR Desak Presiden Jokowi Pecat Mendag Lutfi

Atas rentetan ketidakcakapan Mendag dalam mengurus masalah minyak goreng, Johan meminta Presiden Joko Widodo mencopot Mendag Lutfi. 

Editor: Yuyun Hikmatul Uyun
KOMPAS.COM / RODERICK ADRIAN MOZES
Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi dinilai gagal mengurusi persoalan minyak goreng.

Mulai dari fluktuasi harga tak terkendali selama beberapa bulan, hingga kelangkaan pasokan yang terjadi merata di tanah air.

Bahkan kerap dijumpai antrean masyarakat membeli minyak goreng hingga jatuh banyak korban.

Mendag juga dinilai tak konsisten terhadap peraturan HET.

Anggota Komisi IV DPR RI fraksi PKS, Johan Rosihan juga menyinggung Mendag yang selalu tak hadir dalam rapat gabungan di DPR.

Padahal rapat tersebut berupaya membahas permasalahan minyak goreng agar bisa tertangani secepatnya.

Baca juga: Minyak Goreng Masih Jadi Polemik, Nasdem Kota Bogor Kritik Kinerja Menteri Perdagangan

Atas rentetan ketidakcakapan Mendag dalam mengurus masalah minyak goreng, Johan meminta Presiden Joko Widodo mencopot Mendag Lutfi

"Atas kegagalan mengurusi minyak goreng dan selalu tidak hadir dalam rapat gabungan di DPR untuk membahas minyak goreng.

Maka sebaiknya Mendag dipecat sebagai bukti pemerintah masih punya keberpihakan pada urusan rakyat," kata Johan dalam keterangannya, Sabtu (19/3/2022).

Politikus PKS ini menilai kebijakan yang diambil Mendag terkesan mendadak, sporadis dan tak konsisten.

Sehinggal hal tersebut disimpulkan nihil roadmap strategic dalam tata kelola pasokan dan harga minyak goreng. 

Muhammad Lutfi saat menjabat Menteri Perdagangan di pameran Indonesia International Motor Show 2014, di JIExpo, Kemayoran, Jakarta , Kamis (18/9/2014).
Muhammad Lutfi saat menjabat Menteri Perdagangan di pameran Indonesia International Motor Show 2014, di JIExpo, Kemayoran, Jakarta , Kamis (18/9/2014). (KOMPAS.COM / RODERICK ADRIAN MOZES)

Menurutnya dalam kondisi seperti ini dibutuhkan 'tangan dingin' agar mampu menghadapi permainan mafia pangan.

Teranyar Mendag mencabut aturan Harga Eceran Tertinggi (HET) minyak goreng.

Padahal menurut Johan, mencabut HET bukan solusi menghadapi carut-marut urusan minyak goreng di tanah air. 

"Sebelumnya Mendag bilang dengan gagahnya bahwa HET minyak goreng tak akan dicabut. N

amun ketika minyak goreng langka akibat ulah spekulan dan pengusaha maka tanpa malu HET dinyatakan dicabut.

Dampaknya harga minyak goreng menjadi sangat tinggi dan yang pasti akan memberatkan beban ekonomi rakyat," kata Johan. 

Baca juga: Minyak Goreng Masih Jadi Polemik, Nasdem Kota Bogor Kritik Kinerja Menteri Perdagangan

Mendag Heran Minyak Goreng Tiba-tiba Melimpah

Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi melakukan inspeksi ketersediaan minyak goreng ke ritel modern di Jakarta, Jumat (18/3/2022).

Mendag Lutfi terkejut melihat etalase minyak goreng penuh setelah harga dikembalikan ke mekanisme pasar.

"Saya juga bingung barang ini dari mana? tiba-tiba keluar semua," kata Mendag saat berdialog dengan ibu-ibu.

Mendag Lutfi menuturkan ketersediaan minyak goreng mendapat respons positif konsumen.

Meskipun harganya lebih tinggi, kata Mendag, tidak banyak ibu-ibu yang mengeluh.

"Jadi mending mana murah tapi barangnya tidak ada, atau sedikit mahal tapi stok banyak," ucap Mendag.

Harga minyak goreng kemasan di supermarket turun, separuh minyak goreng kemasan 1 liter di rak GS The Fresh Supermarket habis terjual, Kota Bogor, Sabtu (22/1/2022)
Harga minyak goreng kemasan di supermarket turun, separuh minyak goreng kemasan 1 liter di rak GS The Fresh Supermarket habis terjual, Kota Bogor, Sabtu (22/1/2022) (TribunnewsBogor.com/Rahmat Hidayat)

Mendag juga menjamin tidak lama lagi harga minyak goreng akan turun apabila ketersediaan di pasar semakin banyak. Menurutnya, penurunan harga terjadi sesuai dengan prinsip mekanisme pasar.

"Paling tidak semingguan nanti ada Filma dan merk lainnya akan membuat harga turun, jadi tidak bisa langsung," ucap Mantan Duta Besar Indonesia untuk AS ini.

Mendag Lutfi meyakini penurunan harga ini akan sangat membantu menjelang bulan suci Ramadan dan Idul Fitri.

Ia pun berpesan kepada pelaku usaha yang menjalankan bisnis kuliner agar membeli minyak curah bersubsidi yang dijual di pasar tradisional.

"Untuk minyak kelapa sawit curah dijual Rp 14.000 per liter sedang yang kemasan dijual mengikuti nilai keekonomian," tukasnya.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Dinilai Gagal Urusi Masalah Minyak Goreng, PKS Desak Presiden Pecat Mendag Muhammad Lutfi
 

Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved