Sejarah Pembangunan Masjid Raya Bogor, Ternyata Dibangun dari Gaji PNS dan Wali Kota Bogor

Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com Muamarrudin Irfani

TRIBUNNEWSBOGOR.COM, BOGOR TIMUR - Masjid Agung Al-Miraj atau yang lebih dikenal Masjid Raya Bogor ini dibangun pada tahun 1970 dan diresmikan pada tahun 1979.

Masjid yang berada di Jalan Pajajaran, Kelurahan Baranangsiang, Kecamatan Bogor Timur, Kota Bogor ini memiliki makna yang mendalam dalam proses pembangunannya.

Pembangunan masjid seluas 4.057 m2 ini di inisiasi oleh Wali Kota Bogor pada masa itu Haji Achmad Syam bersama kesepakatan para ulama, salah satunya KH. Elon Syuja'i.

Dalam Pembangunannya, Haji Achmad Syam saat itu mengajak para pegawai negeri untuk menyisihkan penghasilannya selama beberapa tahun.

"Bapak Haji Achmad Syam kala itu mengajak pegawai negeri untuk menyisihkan gajinya sebesar Rp 100 rupiah," ujar pengurus DKM Masjid Agung Al-Miraj, Syahidul Burhan, kepada TribunnewsBogor.com, Senin (21/3/2022). 

Pria yang juga menjabat sebagai sekretaris DKM tersebut juga mengatakan, Haji Achmad Syam sebagai wali kota sangat menjadi panutan dalam membangun Masjid Raya ini.

"Tak hanya mengajak pegawai negeri untuk menyisihkan penghasilannya, beliau pun menjadi contoh untuk mewakafkan gajinya sebagai wali kota selama sekian tahun," jelasnya.

Para orang tua terdahulu sebenarnya menyisipkan pesan tersirat untuk generasi muda kususnya di Kota Bogor.

Mereka rela menyisihkan penghasilannya demi kemajuan umat muslimin yang ada di Kota Bogor khususnya.

Ia juga mengatakan, generasi terdahulu mencontohkan semangat gotong royong dalam pembangunan Masjid Agung Al-Miraj Bogor ini.

Menariknya, masjid yang dibangun hingga memakan waktu sembilan tahun ini, ternyata dirancang oleh seorang non muslim.

Arsitek tersebut adalah Friedrick Silalaban atau FX Silalaban, pria asal Tapanuli yang beragama Kristen Protestan.

Diketahui, Friedrick Silalaban juga merupakan arsitek yang merancang Masjid Istiqlal, Jakarta.(*)