Jelang Ramadhan 2022, Makom Keramat di Kebun Raya Bogor Ramai Dikunjungi Peziarah
Penjaga Komplek Makom Keramat, Abdulrahman (62) mengatakan bahwa makam keramat ini memang selalu ramai dikunjungi oleh para peziarah.
Penulis: Reynaldi Andrian Pamungkas | Editor: Damanhuri
Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Reynaldi Andrian Pamungkas
TRIBUNNEWSBOGOR.COM, BOGOR TENGAH - Menjelang bulan suci Ramadhan 2022, Komplek Makom Keramat yang berada di Kebun Raya Bogor, Kelurahan Paledang, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor, ramai dikunjungi peziarah.
Penjaga Komplek Makom Keramat, Abdulrahman (62) mengatakan bahwa makam keramat ini memang selalu ramai dikunjungi oleh para peziarah.
"Mau momen apapun makam ini memang selalu ramai dikunjungi peziarah, kecuali saat bulan puasa," ucapnya kepada TribunnewsBogor.com saat disambangi di Komplek Makom Keramat, Minggu (27/3/2022).
Menurutnya, Komplek Makom Keramat ini akan sepi peziarah saat bulan puasa saja.
Terdapat beberapa makam pada lokasi ini, yaitu makam Ratu Galuh Mangku Alam Prabu Siliwangi, Mbah Jepra, Mbah Baul dan ada juga Solendang Galuh Pangkuan.
Diketahui, Ratu Galuh Mangku Alam Prabu Siliwangi merupakan istri kedua dari Prabu Siliwangi dan Mbah Jepra adalah salah satu prajurit kepercayaan dari Prabu Siliwangi.
Pria kelahiran 1969 ini mengungkapkan bahwa pada makam ini peziarah juga selalu menaruh bunga-bunga dan mengganti kain yang berada di makam.
"Mereka bawa sendiri, kadang ada juga peziarah yang bawa dan ganti kain makamnya, siapapun dan dari mana pun peziarahnya bisa langsung datang ke makam ini untuk berziarah," jelasnya.
Rata-rata setiap hari peziarah yang datang ke makam ini sebanyak 20 orang dan peziarah tersebut berasal dari dalam maupun luar Kota Bogor.
Makam ini juga, menurut penjaga Komplek Makom Keramat generasi kelima ini, setiap harinya selalu dirawat dengan cara disapu dan dipangkas ranting pohon yang sudah panjang.
Tidak ada biaya masuk tambahan untuk para peziarah yang datang ke makam ini, hanya mematuhi peraturan makam saja, yang di mana harus berperilaku sopan pada area makam.
Ia menyatakan bahwa yang menjaga Komplek Makom Keramat ini hanya boleh dari garis keturunan Prabu Siliwangi.
"Soalnya supaya sejarahnya tidak berubah, makanya yang menjaga itu secara turun-temurun dan saya sudah di generasi kelima sejak tahun 1990 dan akan diturunkan kembali ke anak kedua saya, itu sudah di titipkan dari ayah saya dulu," pungkasnya.