Tersesat di Kampung Labirin Bogor Tak Bikin Panik, Pengunjung Malah Dapat Spot Menarik Untuk Berfoto

Kampung Labirin berlokasi di Kampung Kebon Jukut, RW 10 Babakan Pasar, Kecamatan Bogor Tengah ini memiliki tiga RT, satu RW dengan 250 Kepala keluarga

Penulis: Siti Fauziah Alpitasari | Editor: Damanhuri
TribunnewsBogor.com/ Siti Fauziah Alpitasari
Jembatan perbatasan Bogor Tengah dan Bogor Timur di Kampung Labirin, Kota Bogor, Selasa (29/3/2022). 

Laporan Wartawan Tribunnewsbogor.com, Siti Fauziah Alpitasari

TRIBUNNEWSBOGOR.COM, BOGOR TENGAH - Kampung Labirin merupakan sebuah kampung di tengah perkotaan yang di padati gang berkelok.

Tak jarang pengunjung nyasar bila tak bertanya pada warga Kampung Labirin.

Namun ketersesatannya menjadi hal menarik bagi pengunjung.

Bukannya panik, pengunjung di pastikan sibuk berfoto lantaran banyaknya mural untuk spot foto dan quote menarik.

Kampung Labirin berlokasi di Kampung Kebon Jukut, RW 10 Babakan Pasar, Kecamatan Bogor Tengah ini memiliki tiga RT, satu RW dengan 250 Kepala Keluarga (KK) dengan jumlah penduduk sekitar 1000 jiwa.

Destinasi wisata tematik ini pun memiliki objek wisata air dan budaya dan diresmikan pada tahun 2018 oleh Walikota Bogor Bima Arya dan Ahmad Muhibbuddin, Wakil Ketua Yayasan Astra Honda Motor.

Uniknya rumah-rumah di Kampung Labirin didominasi dengan warna cat hijau.

“Di karenakan Labirin identik dengan tanaman, namun lahan di sini tidak ada jadi kita memilih warna daun hijau,” tutur Agus Ketua RT 1/10 Kampung Labirin kepada TribunnewsBogor.com.

Agus pun menuturkan Kampung ini rutin mengadakan festival setiap bulannya.

“Tiap bulan festival, ada tari, angklung, marawis, terus kuliner juga,” kata Ketua RT Kampung Labirin.

Selain itu, Kampung Labirin pun memiliki jembatan sepanjang 30 meter, yang menjadi daya tarik pengunjung.

“Ini jembatan akses pembatas Bogor Tengah dan Bogor Timur. Itu kalo ke sana udah ke terminal Bogor,” jelasnya kepada TribunnewsBogor.com.

Ia pun menjelaskan perahu yang di sediakan oleh Kampung labirin merupakan hibah dari Disparbud.

“Kalau festival kita ada buat pengunjung, bayar Rp 20 ribu, itu udah tour guide sama naik perahu,” lanjutnya lagi.

Agus pun menuturkan bahwa terdapat paket Company (Perusahaan) senilai Rp 100 ribu/orang, sudah termasuk makan siang dan lainnya.

“Jadi mereka nyewa tempat, kita nyediain makanan jadinya ya Collab,” kata Ketua RT 1/10 Kampung Labirin.

Saat festival pun Agus menjelaskan bahwa warga Kampung labirin tidak menargetkan htm.

Namun pengunjung diwajibkan untuk membeli Acis yang artinya uang khusus yang dapat di tukarkan untuk pembelian kuliner sepanjang Kampung Labirin.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved