Menjajal Gunung Kapur Ciampea, Gagal ke Puncak karena Dibegal Monyet di Tengah Pendakian

Puncak Gunung Kapur terdiri dari tiga puncak yaitu Puncak Lalana, Puncak Roti dan Puncak Galau.

Penulis: Siti Fauziah Alpitasari | Editor: Vivi Febrianti
TribunnewsBogor.com/Siti Fauziah Alpitasari
Saat menunggu gerombolan monyet turun ke bawah, Senin (28/3/2022). 

Laporan Wartawan Tribunnewsbogor.com, Siti Fauziah Alpitasari

TRIBUNNEWSBOGOR.COM, CIAMPEA - Gunung Kapur Ciampea merupakan salah satu gunung yang diminati khususnya oleh para pendaki pemula.

Gunung Kapur yang didominasi perbukitan ini memiliki ketinggian 385 MDPL.

Puncak Gunung Kapur terdiri dari tiga puncak yaitu Puncak Lalana, Puncak Roti dan Puncak Galau.

Gunung ini pun populer dengan populasi monyet yang banyak.

TribunnewsBogor.com pun mencoba menjajal trek ke Puncak Batu Roti yang diperkirakan ketinggiannya 212 MDPL.

Untuk menjajal trek Puncak Batu Roti yang berlokasi di Desa Cibadak, Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor, pendaki harus melewati beberapa pos.

Pertama-tama, pendakian bertemu dengan pengelola Gunung Kapur, Musa, di pos 1 sebelum memulai pendakian.

Musa pun akan mengarahkan para pendaki untuk registrasi terlebih dahulu saat sudah sampai pos 2, yang dijaga oleh Budi.

“Ya ini tiket per orangan Rp 10 ribu ya, nanti di pos 2 bayarnya,” tutur Pengelola Gunung Kapur, Musa kepada TribunnewsBogor.com, Senin (28/3/2022).

Di sisi lain, pengelola Gunung Kapur Musa, memperingati bahwa saat sudah mendekati Puncak Batu Roti, biasanya kita akan bertemu gerombolan monyet di sana.

“Lewat aja kalo ketemu monyet, asal jangan dikasih makan,” kata Musa.

Pendakian kali ini TribunnewsBogor.com didampingi oleh Buana, warga lokal Cibadak, Kabupaten Bogor.

Saat pendakian dimulai, para pendaki akan disuguhkan trek landai namun bebatuan.

Pun saat di perjalanan, para pendaki harus melewati beberapa anak tangga untuk mencapai pos 2.

Tampak gerombolan monyet di sepanjang trek Gunung Kapur Ciampea, Kabupaten Bogor, Senin (28/3/2022).
Tampak gerombolan monyet di sepanjang trek Gunung Kapur Ciampea, Kabupaten Bogor, Senin (28/3/2022). (TribunnewsBogor.com/Siti Fauziah Alpitasari)

Pendakian pun semakin terasa dikarenakan trek sudah mulai menjulang tinggi dengan didominasi bebatuan.

Awal mulanya vegetasi memang tak begitu rapat, namun panasnya terik matahari di atas kepala membuat keringat bercucuran dan merasakan haus.

Saat melanjutkan perjalanan, vegetasi sudah mulai merapat dan trek cukup menjulang tinggi.

Meskipun trek tak cukup sulit, namun saat menapakkan kaki ke batu besar, harus teliti dikarenakan khawatir tergelincir.

Ketika segera sampai puncak, TribunnewsBogor.com bertemu dengan satu persatu monyet.

“Gapapa lewat aja,” ucap warga lokal tersebut.

Akhirnya kami pun berhasil melewatinya.

Namun baru saja beberapa langkah, gerombolan monyet semakin banyak.

“Tunggu saja dulu, nanti juga pada ke bawah baru ntar lewatnya,” tukas Buana.

Waktu terus berjalan, sedangkan gerombolan monyet tak kunjung pergi.

Saat kami mencoba untuk melewatinya sesuai saran Musa, tiba-tiba ad satu monyet paling besar menghampiri.

Monyetituseakan-akan ingin meminta makan karena melihat beberapa dari kami membawa tas.

“Turun-turun, monyet yang paling gede ngejar,” kata Buana sambil tergesa-gesa.

Kebiasaan para pendaki yang memberi makan monyet di Gunung Kapur ini, menurut Buana membuat monyet semakin berani menghampiri para pendaki.

Di sisi lain kami pantang menyerah, ketika kami sedikit menjauh dan monyet sudah tak nampak, kami pun mencoba sekali lagi untuk memastikan bahwa gerombolan monyet sudah tidak mengejar.

Nahasnya, gerombolan monyet bersembunyi di pinggir jurang yang tertutupi dahan dan dedaunan.

“Ayo gak apa-apa, asal jangan dilihatin,” ujar pria berusia 23 tahun itu.

Namun gerombolan monyet itu pun semakin mendekati kami.

Yang pada akhirnya, puncak bukanlah tujuan sebenarnya. Namun pulang dengan selamatlah tujuan akhirnya.

Ketika kami sudah sampai pos 1 dan menceritakan kepada Musa yang masih berada di pos 1.

Ia pun tersontak karena kami sudah turun kembali.

“Saya lupa seharusnya saya kasih petasan, biar monyetnya pergi, dan kalian tidak dibegal gerombolan monyet,” tandas Musa.

Meskipun tak sampai puncak, keindahan yang disuguhkan Gunung Kapur sepanjang trek pun sangat memuaskan.

Selain bisa melihat perbukitan, para pendaki bisa melihat Gunung Salak. Di mana Gunung Salak merupakan gunung berapi di Bogor, Jawa Barat yang masih aktif.

Tak cukup sampai di situ, pemandangan sepanjang trek. Para pendaki dapat melihat pemukiman khususnya Ciampea Kabupaten Bogor.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved