Bocah Disiksa Ayah Tiri
Khawatirkan Kondisi Mental Bocah 8 Tahun yang Disiksa Ayah Tiri, Puskesmas Ragajaya : Harus Diterapi
Puskesmas Ragajaya, Kabupaten Bogor mengkhawatirkan kondisi anak yang disiksa oleh ayahnya tirinya.
Penulis: Reynaldi Andrian Pamungkas | Editor: Vivi Febrianti
Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Reynaldi Andrian Pamungkas
TRIBUNNEWSBOGOR.COM, BOJONGGEDE - Puskesmas Ragajaya, Kabupaten Bogor mengkhawatirkan kondisi bocah 8 tahun yang disiksa oleh ayahnya tirinya.
Sebab menurutnya, kejadian tersebut akan memberikan trauma berkepanjangan terhadap sang anak.
Kepala Puskesmas Ragajaya, dr Indiyah Rukmi mengatakan bahwa saat ini ada yang lebih penting untuk diperhatikan selain dari kondisi fisiknya yang terluka, yaitu mentalnya.
"Kalo kayak gitu, anaknya bisa jadi beringas nanti, karena sering disakiti sejak kecil, dia (PR) kan umurnya masih 8 tahun," ucapnya kepada TribunnewsBogor.com, saat disambangi di depan kontrakan korban, Desa Ragajaya RT 01/RW 10, Kecamatan Bojonggede, Kabupaten Bogor, Rabu (6/4/2022).
Menurutnya, pada usia itu, memori-memori pada anak akan lebih menempel dan terus diingat, sehingga dapat mempengaruhi perilaku sang anak ke depannya nanti.
Saat ini, respon dari korban menurut dr Indiyah Rukmi, terlihat baik-baik saja dan mengerti ketika diajak untuk berkomunikasi.
Tetapi, hal ini tidak bisa disepelekan begitu saja, karena untuk penyembuhan mental membutuhkan lingkungan sekitar yang mendukung serta adanya dorongan dari keluarga dan temen-temen sekitar.
"Dari pihak Dinsos juga nantinya akan ada pembinaan untuk anak itu, jadi kayak terapi mental untuk menghilangkan hal seperti itu (trauma)," kata dr Indiyah Rukmi.
Dalam kejadian ini, kondisi mental korban akan terus dilakukan pengecekan oleh pihak Puskesmas ataupun Dinas sosial.
Ia menambahkan bahwa untuk ke depannya akan dicek kembali kondisi mental anaknya.
"Kalo fisik bisa diobati, tapi kalo mentalnya ini harus terus diterapi supaya nanti gak ada bekas trauma pada dirinya," pungkasnya.