Sederhana, Gaya Pria Beli Mobil Rp 600 Juta Bikin Pegawai Showroom Bengong, Sosoknya Tak Disangka
Pria bernama Muhammad Endang Junaedi itu mengaku akan membeli mobil Mitsubishi Pajero Sport Rp 600 juta dengan uang koin pecahan Rp 500.
Penulis: khairunnisa | Editor: Damanhuri
TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Datang ke showroom mobil dengan pakaian lusuh dan sandal jepit, pria paruh baya ini sukses mencuri perhatian pegawai.
Bukan karena penampilannya, pegawai terkejut dengan permintaan sang pria yang mengaku hendak membeli mobil seharga Rp 600 juta.
Sebenarnya, niatan seseorang membeli mobil mahal bukan sesuatu hal aneh.
Namun aksi sang pria paruh baya itulah yang membuat pegawai showroom terheran-heran.
Pria bernama Muhammad Endang Junaedi itu mengaku akan membeli mobil Mitsubishi Pajero Sport Rp 600 juta dengan uang koin pecahan Rp 500.
Membawa uang koin yang telah ia kumpulkan selama empat bulan, pria yang karib disapa Haji Endang itu semringah.
Kepada pegawai diler mobil di wilayah Cikampek itu, Haji Endang mengaku ingin membelikan hadiah kepada istrinya, Siti Suwarni.
Rupanya beberapa hari lalu, istri Haji Endang baru saja berulang tahun yang ke-58 tahun.
Baca juga: Viral Anak Setia Menanti Kepulangan Ayah di Samping Jalan Tol, Kisahnya Bikin Netizen Mewek
Menggunakan topi berwarna oranye, baju berkerah hitam bermotif kotak warna-warni, dan celana pendek, ia datang ke diler mobil tersebut.
Haji Endang mengaku awalnya tujuannya ingin mengetahui respon dari para sales di diler mobil tersebut.
Apakah dia akan disambut meski datang dengan mengenakan baju yang jelek dan memakai sendal jepit.
Menggunakan mobil bak terbuka, Haji Endang membawa total uang koin pecahan Rp 500 sejumlah Rp 133 juta.
"Total uang receh Rp 133 juta, ada 800 kilogram. Itu belum semuanya dibawa, di rumah masih ada Rp 40 jutaan," kata Haji Endang dilansir TribunnewsBogor.com dari Wartakotalive.com, Kamis (7/4/2022).

Merasa iba melihat pegawai showroom yang harus menghitung uang koin tersebut, Haji Endang mengaku akan membayarkan sisa pembayaran dengan uang kertas biasa.
"Mobilnya buat istri. Saya mah jalan kaki. Biar saya hidup susah. Kemarin istri ulang tahun, beliin aja udah," kata Haji Endang.
"Buat jalan sama cucu," ujar Siti Suwarni.
Baca juga: Viral Suami Larang Istri Nonton Konser Justin Bieber, Alasannya Bikin Orang Mikir
Uang tersebut diakui Haji Endang ia dapatkan dari hasil usaha Jembatan Penyeberangan Perahu Rumambe 2 yang ia buat.
Ya, sosok Haji Endang nyatanya bukan sosok sembarangan.
Ia pernah viral di akhir tahun 2021 berkat pekerjaan uniknya yakni membuat jembatan penyeberangan di Dusun Rumambe 2, Desa Anggadita, Kecamatan Klari, Kabupaten Karawang.
Gara-gara pekerjaan tersebut, Haji Endang berhasil meraup keuntungan Rp 20 juta perhari.

Jembatan Viral Buatan Haji Endang
Sebelum viral gara-gara membeli mobil Rp 600 juta pakai uang koin Rp 500, Haji Endang pernah jadi sorotan karena pekerjaan uniknya.
Haji Endang membangun jembatan yang menghubungkan dua desa yakni Desa Anggadita di Kecamatan Klari dan Desa Parungmulya di Kecamatan Ciampel dan menyeberangi Sungai Citarum.
Jembatan yang berlokasi di Dusun Rumambe 1, Desa Anggadita, Kecamatan Klari, Kabupaten Karawang, Jawa Barat itu pun belakangan viral karena bentuknya yang unik dan omsetnya yang fantastis dalam sehari.
Baca juga: Diresmikan Anies Baswedan, Ini Nama-nama Jalan, Jembatan, Taman, dan Bundaran di Pulau Reklamasi
Pada awalnya, jembatan tersebut hanya sebuah perahu penyeberangan biasa.
Perahunya pun dibuat dari kayu. Haji Endang menyebut, dahulu tempat tersebut dipakai untuk kerbau menyeberang.
Lalu agar kampung tak terisolasi karena jalan buntu, maka dibangunlah penyeberangan.
Sejak dibangun hingga saat ini, warga yang menyeberang jembatan diminta membayar Rp 2 ribu.

Tarifnya tak pernah naik. Namun Haji Endang tak mematok. Kadang ada warga sekitar yang hanya membayar Rp 1 ribu.
Bahkan tak membayar pun tak masalah jika mereka tak membawa uang. Dalam sehari, tak kurang dari 10 ribu pengendara sepeda motor melintasi jembatan tersebut.
Sehingga jika ditotal, jembatan tersebut menghasilkan omzet Rp 20 juta per hari.
"Pendapatannya tak kurang Rp 20 juta per hari," katanya.
Namun, Haji Endang biasanya mengeluarkan Rp 8 juta untuk biaya operasional mulai dari perawatan, penerangan, hingga upah.
Baca juga: Membentang di Atas Sungai Ciliwung, Jembatan Gantung di Kebun Raya Bogor Punya Mitos soal Cinta
Jembatan milik Haji Endang ternyata pernah karam pada 2014.
Hingga akhirnya Haji Endang menggunakan besi alias perahu pinton untuk mengganti perayu kayu.
Ia merogoh kocek sampai Rp 5 miliar untuk pembuatan jembatan tersebut.
Sejak dibangun, banyak warga berjualan di sepanjang jembatan.
Kini Haji Endang memiliki 40 karyawan yang merupakan warga sekitar sebagai pekerjanya.