Demo BEM Bogor
Kumandang Adzan Magrib Hentikan Kericuhan Massa PMII dengan Aparat Keamanan di Bogor
Beberapa tuntutan itu dirasa merupakan tuntutan yang sangat sentral dimasyarakat yang harus segera diselesaikan.
Penulis: Rahmat Hidayat | Editor: Damanhuri
Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Rahmat Hidayat
TRIBUNNEWSBOGOR.COM, BOGOR TENGAH - Massa aksi Persatuan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) sudah mulai membubarkan diri di Jalan Jenderal Sudirman, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor.
Pantauan TribunnewsBogor.com pukul 19.00 WIB massa aksi yang terdiri dari mahasiswa perempuan dan pria ini resmi membubarkan diri usai mereka membacakan tuntutan-tuntutan aksi.
Beberapa tuntutan itu dirasa merupakan tuntutan yang sangat sentral dimasyarakat yang harus segera diselesaikan.
Naiknya harga BBM yang menyebabkan harga bahan pokok melonjak sehingga mengakibatkan harga minyak goreng pun semakin tidak karuan.
Serta menuntut untuk aparat kepolisian mengevaluasi kinerjanya sebagai alat kemanana dan ketertiban masyarakat.
"Sahabat-sahabat mari kita pulang. Kalau tuntutan kita tidak didengar, kita akan berlipat ganda menyampaikan tuntutan kita," ujar orator menggunakan pengeras suara.
Tidak hanya itu, PMII meminta Presiden Joko Widodo untuk segera mengevaluasi jajaran kabinet menteri untuk membereskan dan memastikan komoditas yang menjadi kebutuhan masyarakat.
"Mari sahabat-sahabat kita mundur kebelakang. Mari kita pulang," ujarnya sambil menyanyikan Mars PMII.
Sebelum Bubar Massa Aksi Sempat Terlihat Ricuh
Semangat para mahasiswa PMII terus terlihat walaupun sempat diguyur hujan deras.
Bahkan mereka semakin bersemangat dengan mewujudkan orasi melalui aksi teatrikal dengan mempertontonkan pembelian bahan baku kebutuhan rumah tangga.
Para aktor yang merupakan massa aksi itu sendiri, mempertontontkan aksi teatrikal yang langsung menyinggung kebijakan pemerintah saat ini.
Menggunakan gerobak kayu, sayur-sayuran, serta tomat busuk mereka mempertontonkan aksi tersebut.
"Bu, berapa bu. Mahal gaakan kebeli sama masyarakat," ucap teatrikal itu.
Kemudian teatrikal itu terus berlanjut, bahkan sempat ada pelemparan-pelemaparan menuju barikade kawat berduri.
Tak hanya sampai disitu, aksi teatrikal itu turut diikuti dengan semangat sampai massa aksi berhasil menjebol barikade kawat berduri itu.
Aksi dorong-dorongan dengan aparat keamanan pun sempat terjadi.
Namun, kericuhan itu tak berlangsung lama, kumandang adzan magrib mendandakan waktu berbuka puasa memberhentikan aksi saling dorong tersebut.
Polisi Mengeluarkan Peringatan Pertama
Pihak kepolisisan yang sedari siang menjaga barisan pun sempat mengeluarkan peringatan pertama.
Pasalnya, massa aksi yang berorasi tersebut terus merangsek naik bahkan sampai puncaknya setelah buka puasa satu orang anggota kepolisian terlempat benda oleh massa aksi.
"Teman-teman tidak ada yang terprovkasi. Anggota kami sudah ada yang jadi korban. Kita keluarkan peringatan pertama," ujar Kapolresta Bogor Kota Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro.
Peringatan pertama itu, disambung dengan datangnya mobil water canon yang berada tepat di tengah-tengah massa aksi.
Bahkan, barisan kepolisian menbentuk barisan baru di samping mobil water canon.
Namun, water canon itu belum sempat ditembakan oleg kepolisian lantaran mahasiswa PMII membacakan tuntutannya.
Aksi Berjalan di Dua Tempat
Pihak kepolisian pun harus memperkuat barisannya lantaran aksi pada hari bersamaan berlangsung di dua tempat.
Pertama, massa aksi melakukan unjuk rasa di Jalan Ir H Djuanda dan Jalan Jenderal Sudirman Kota Bogor.
Kapolresta Bogor Kota Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro mengatakan, saat ini kondisi sudah kembali normal.
"Kita turunkan 600 personel untuk mengamankan jalannya aksi," ujarnya kepada wartawan, Senin (11/4/2022).
Ratusan peraonel itu, kata Susatyo, berhasil membuat mahasiswa dengan tuntutannya itu membubarkan diri.
"Berjalan aman. Aksi berjalan dari pukul 15.00 WIB. Alhamdulillah kami mengedapankan cara persuasif dan bernegosiasi dengan korlap. Dengan membubarkan dirinya ruas jalan kembali normal," bebernya.
Dengan cara itu, tambah Susatyo, akan berkomitmen mengamankan kondusifitas di objek-objek vital keralamaian.
"Tentu saja kita akan menjaga kondusifitas di objek-objek vital keramaian," tandasnya.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/bogor/foto/bank/originals/Kondisi-terkini-masa-aksi-sebelum-membubarkan-diri-Senin-1142022.jpg)