Bogor Istimewa
Kabupaten Bogor Istimewa Dan Gemilang

Idul Fitri 2022

5 Amalan Sunah Sebelum Salat Idul Fitri, Mulai dari Makan hingga Cara Berpakaian

Sebelum melakukan salat Id, ada baiknya Anda melakukan 5 amalan sunah yang sesuai dengan ajaran Nabi Muhamad SAW.

Penulis: tsaniyah faidah | Editor: Tsaniyah Faidah
TribunnewsBogor.com/Naufal Fauzy
Ilustrasi Pelaksanaan Salat Idul Adha berjamaah di Bogor tepatnya di Taman Asrid, Kebun Raya Bogor 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Setelah sebulan menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadhan, umat Islam merayakan hari kemenangan Idul Fitri.

Di Hari Raya Idul Fitri, disunahkan untuk menyemarakkannya dengan menjalankan ibadah salat id yang dilaksanakan pada tanggal 1 syawal saat pagi hari.

Sebelum melakukan Salat Id, ada baiknya Anda melakukan 5 amalan sunah yang sesuai dengan ajaran Nabi Muhamad SAW.

Kelima sunah tersebut memiliki hikmah dan tujuannya masing-masing.

Salah satunya agar memberi kenyaman dan ketenteraman dalam ibadah.

Dikutip TribunnewsBogor.com dari berbagai sumber, ini 5 amalan sunah yang bisa dilakukan sebelum Salat Id.

1. Mandi dan memotong kuku

Mandi adalah salah satu sunah yang dianjurkan oleh Nabi Muhammad SAW sebelum melaksanakan salat Idul Fitri.

Tidak hanya sebagai bentuk membersihkan diri, melainkan juga bentuk menyucikan diri saat melaksanakan ibadah.

Nabi Muhammad SAW bersabda yang artinya:

"Dan dari Amdullah bin Abbas Raliyallahu Anhuma, ia berkata, 'Bahwasannya Nabi Sallallahu Alaihi wa Sallam mandi pada hari Idul Fitri dan Idul Adha." (HR. Ibnu Majah)

Tak hanya mandi, sebelum melaksanakan salat Id disunnahkan untuk mebersihkan diri dari kotoran, termasuk memotong kuku tangan dan kuku kaki.

Baca juga: Bolehkah Makan atau Minum Sebelum Salat Idul Fitri? Ini Penjelasannya Lengkap Disertai Dalil

2. Makan dan minum

Nabi Muhammad SAW selalu menyempatkan diri untuk makan dan minum sebelum melaksanakan salat Idul Fitri.

Makanan yang disunahkan untuk dikonsumsi ketika itu adalah kurma sebanyak bilangan ganjil.

Meski disunahkan untuk mengonsumsi kurma, namun bila tidak ada kurma boleh diganti dengan makanan lain.

Rasulullah bersabda yang artinya:

"Janganlah keluar pada hari Idul Fitri sampai dia makan dulu, dan janganlah makan ketika hari Idul Adha sampai dia salat dulu." (HR. At Tirmidzi, Ibnu Majah, Ibnu Hibban, Ahmad).

Follow us

3. Menggunakan pakaian terbaik dan wewangian

Rasulullah SAW menganjurkan untuk memakai pakaian bagus di hari Idul Fitri.

Bahkan, Nabi juga memerintahkan Umar bin Khattab untuk mengenakan pakaian terbaik di hari raya, namun dilarang menggunakan pakaian dari bahan sutera.

Adapun bagi laki-laki dianjurkan juga untuk memakai wewangian yang tidak begitu mencolok.

Hal ini disampaikan dalam salah satu hadis yang artinya:

"Dari Ali bin Abi Thalib Radhiallahu ‘Anhu, bahwa: Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam memerintahkan kami pada dua hari raya untuk memakai pakaian terbaik yang kami punya, dan memakai wangi-wangian yang terbaik yang kami punya, dan berkurban dengan hewan yang paling mahal yang kami punya." (HR. Al Hakim dalam Al Mustadrak)

Baca juga: Bacaan Niat Bayar Zakat Fitrah untuk Keluarga dan Diri Sendiri, Tulisan Arab dan Latin

4. Mengumandangkan takbir

Biasanya umat muslim mengumandangkan takbir sejak malam hingga menjelang Salat Id.

Ini pun menjadi sunah Nabi Muhammad SAW yang mengucap takbir dimulai sejak malam sebelum Idul Fitri atau biasa disebut malam takbiran.

Sebagaimana firman Allah SWT dalam Quran Surah (QS) al-Baqarah ayat 185:

"...dan hendaklah kamu sempurnakan bilangan shaum serta bertakbir (mengagungkan) Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukuran," (al-Baqarah:185).

Pelaksanaan salat Idul Fitri di Masjid Raya Kota Bogor
Pelaksanaan salat Idul Fitri di Masjid Raya Kota Bogor (TribunnewsBogor.com/Lingga Arvian Nugroho)

5. Mengambil jalan berbeda saat berangkat dan pulang

Amalan sunah ini dapat dipraktikkan jika salat Idul Fitri dapat dikerjakan di luar rumah seperti masjid atau lapangan.

Mengambil jalan yang berbeda saat pergi dan pulang dianjurkan sesuai dengan Hadis Nabi Muhammad SAW yang artinya:

"Nabi SAW ketika hari raya mengambil jalan yang berbeda (antara pergi dan pulangnya)." (HR. Bukhari)

Tujuan dari amalan sunnah ini adalah agar dapat berbagi kebahagiaan dengan orang lain di tempat yang berbeda.

Selain itu, disarankan untuk rute keberangkatan lebih panjang dari pada jalan pulang.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved