Breaking News

Demo Mahasiswa

Kesaksian Warga saat Dicecar Polisi Soal Pengeroyok Ade Armando, Ucapan Habib Bikin Pelaku Menyerah

Adapun kedatangan Dhia sehari sebelum penangkapan adalah karena Dhia ingin meminta maaf kepada seseorang yang dihormatinya.

Penulis: khairunnisa | Editor: Damanhuri
Kolase Tribunnews.com
Dhia Ul Haq, pengeroyok Ade Armando yang kini sudah ditetapkan sebagai tersangka 

Dhia mendatangi seseorang yang sudah ia anggap sebagai orangtuanya.

Untuk diketahui sebelum orangtua Dhia meninggal, sosok yang ada di pesantren itu telah diberikan amanat untuk merawat dan mendidik Dhia, beber SA.

"Kita dapat berita saudara Dhia Ul Haq ini adalah seorang anak yatim. Sebelum ayahnya meninggal, dia berpesan kepada seseorang ini, yang maaf tidak bisa disebutkan namanya," ungkap SA.

Akhirnya pria bertopi pemukul Ade Armando ditangkap di pesantren, ini sosoknya
Akhirnya pria bertopi pemukul Ade Armando ditangkap di pesantren, ini sosoknya (kolase Twitter/Youtube TribunBogor)

Ucapan Habib kepada Pelaku

Selain SA, seorang pengurus pesantren bernama Sholeh Al Alatos turut mengurai penjelasan soal penangkapan Dhia Ul Haq.

Dilansir TribunnewsBogor.com dari tayangan Metro TV News, Dhia sejatinya sudah dilarang untuk mengikuti demonstrasi oleh teman-teman di pesantren.

Namun nasihat itu diabaikan Dhia.

"Kalau kita dari pondok, enggak tahu sama sekali Dhia berangkat demo ya. Bahkan di sini kita udah ngelarang dia 'lu enggak usah demo lah'. Apalagi sekarang dia sampai ada anarkis," ungkap Sholeh Al Alatos.

Baca juga: Akhirnya Serahkan Diri ke Polisi, Keseharian Penggembala Domba yang Keroyok Ade Armando Terungkap

Saat Dhia hendak pergi demo di Jakarta, teman-temannya di pesantren tidak mengetahuinya.

Karenanya saat mendengar kabar soal aksi pengeroyokan yang dilakukan Dhia Ul Haq, pihak pesantren terkejut.

"Mau berangkat kita enggak tahu, padahal sebelumnya memang dari sini. Mau berangkat itu kita enggak tahu. Bahkan kita udah wanti-wanti jangan ada kekerasan, ternyata masih begitu," pungkas Sholeh Al Alatos.

Sadar dirinya salah, Dhia akhirnya kembali ke pondok pesantren untuk meminta maaf kepada tetua.

Mendengar rasa penyesalan Dhia, seorang habib mengurai nasihat menohok.

Ucapan sang habib itu akhirnya membuat Dhia luluh dan memilih menyerah sampai akhirnya dijemput polisi.

"(Dhia) Datang ke sini, habib cuma ngomong 'tanggung jawabin ya perbuatan lu sendiri'," imbuh Sholeh Al Alatos.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved