Gegara Media Sosial, Sekjen PAN Disomasi Kuasa Hukum Ade Armando, Safrudin Bima: Ga Ada Dasarnya!
Kuasa Hukum Ade Armando secara terbuka melayangkan somasi kepada Sekretris Jendral Partai Amanat Nasional (PAN) Eddy Soeparno.
Penulis: Rahmat Hidayat | Editor: Yudistira Wanne
Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Rahmat Hidayat
TRIBUNNEWSBOGOR.COM, TANAH SAREAL - Kuasa Hukum Ade Armando secara terbuka melayangkan somasi kepada Sekretris Jendral Partai Amanat Nasional (PAN) Eddy Soeparno.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, somasi tersebut buntut dari cuitan twitter dari Eddy Soeparno yang menyebut inisial AA agar segera diselesaikan kasusnya oleh pihak kepolisian.
Namun, cuitan itu, justru ditanggapi oleh kuasa hukum Ade Armando merujuk langsung kepada Ade Armando.
Ketua Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) Kota Bogor yang juga menjabat sebagai MPP DPD PAN Kota Bogor Safrudin Bima turut buka suara terkait somasi yang dilayangkan oleh kuasa hukum Ade Armando kepada Sekretaris Jenderan PAN Eddy Soeparno itu.
Menurutnya, somasi yang dilayangkan itu justru tidak ada dasarnya.
"Iya somasi itu gak ada dasarnya. Sekjen PAN tidak menyebut Ade Armando dalam tweetnya, itu kan opini atau kesimpulan mereka," kata pria yang akrab disapa SB kepada TribunnewsBogor.com, Senin (18/4/2022).
Tidak ada dasar hukum itulah, kata SB, justru membuat somasi tersebut terkesan salah alamat.
Bahkan, somasi yang dilayangkan itu, tambah SB, bisa menimbulkan masalah baru terhadap apa yang dialami Ade Armando itu sendiri.
"Kenapa tidak fokus aja dalam menangani tindak kekerasan yang dialami Ade Armando dalam unjuk rasa tanggal 11 April itu, kok malah melebar kemana - mana, sampai mensomasi Sekjen PAN yang sama sekali tidak menyebut nama Ade Armando," tegasnya.
"Iya bisa memancing masalah baru, pada kita semua punya tanggung jawab dalam menciptakan suasana yang kondusif dalam kehidupan bersama, berbangsa dan bernegara," imbuhnya.
Meski begitu, tegas SB, pihaknya tetap merasa keberatan dengan sikap dari kuasa hukum Ade Armando tersebut.
Disamping, kata SB, tetap menunggu dan melihat perkembangan dari somasi itu sendiri.
"Ya kami sebagai kader PAN merasa keberatan dan terganggu dengan somasi tersebut sampai menyasar Sekjen PAN. Tapi, saya tidak mau beropini atau berandai-andai. Kita melihat perkembangannya," tandasnya.