Demo Depan Istana Bogor, Mahasiswa Teriak Pertalite Langka: Kita Dipaksa Pakai Pertamax
Sebelum mahasiswa Unida datang, aparat gabungan pun sudah siap dilokasi dengan membentangkan pagar kawat di jalanan tersebut.
Penulis: Reynaldi Andrian Pamungkas | Editor: Damanhuri
Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Reynaldi Andrian Pamungkas
TRIBUNNEWSBOGOR.COM, BOGOR TENGAH - Puluhan mahasiswa Universitas Djuanda (Unida) Bogor dihadang oleh puluhan aparat gabungan di depan pintu 3 Istana Bogor, Jalan Ir H Juanda, Kelurahan Paledang, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor, Kamis (21/4/2022) sore.
Rombongan mahasiswa ini datang dari arah Jalan Otista dengan cara konvoi menggunakan sepeda motor.
Sebelum mahasiswa Unida datang, aparat gabungan pun sudah siap dilokasi dengan membentangkan pagar kawat di jalanan tersebut.
Pagar kawat tersebut dibentangkan guna menahan para demonstan yang datang untuk sampai ke depan gerbang Istana Bogor.
Mahasiswa Unida datang menuju lokasi aksi pada pukul 16.00 WIB dengan cuaca yang sedang gerimis.
Dalam orasinya ini, mahasiswa Unida kembali menuntut hal yang sama dengan demonstrasi pada sebelumnya.
Melalui pengeras suara, salah satu mahasiswa Unida menyampaikan tuntutannya mengenai naiknya harga BBM.
"Harga Pertamax naik, ketika naik Pertalite menjadi langka, kita seakan dipaksa untuk menggunakan Pertamax," katanya.
Bahkan dalam unjuk rasanya ini, mahasiswa Unida menyampaikan empat buah tuntutan, yaitu mengenai kelangkaan minyak goreng.
Lalu, menolak kenaikan BBM, menolak kenaikan PPN menjadi 11 persen dan meminta presiden Joko Widodo untuk reshuffle menterinya.
Selain itu, dalam orasinya mahasiswa juga menegaskan untuk pemerintah dapat mengatasi kelangkaan minyak goreng.
Dalam unjuk rasanya ini, mahasiswa Unida sempat membakar ban di depan Istana Bogor.
Aparat gabungan pun merespon dan mengawal berjalannya demonstrasi tersebut hingga bubarnya mahasiswa.
Dalam pengeras suara aparat kepolisian mengatakan akan mengawal demonstrasi pada sore ini.
"Kami kawal, dimohon untuk tetap tertib dan tidak anarkis," katanya.
Hingga pada pukul 17.50 WIB puluhan mahasiswa Unida membubarkan diri, dan mengancam kembali akan menggeruduk Istana Bogor bila tuntutannya masih tidak direspon.