Mulung Botol Bekas, Petugas Kebersihan Syok Lihak Sosok di Atas Pohon, Rahasia 1 Bulan Lalu Terjawab
Dugaan ternyata benar, dia menemukan sesuatu menggelantung di atas pohon lamtoro.
Penulis: Uyun | Editor: khairunnisa
TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Haris, seorang petugas kebersihan di Surabaya histeris saat tengah memulung botol bekas.
Pasalnya saat itu, Haris melihat sosok mengejutkan di atas pohon.
Rupanya sosok tersebut adalah jasad serang pelajar SMP yang hilang satu bulan lalu.
Sebulan dinyatakan hilang, pelajar SMP di Surabaya ditemukan berakhir tragis.
Pada Rabu (20/4/2022) sore, pelajar berinisial VT (15) sudah tewas tergantung di sebuah lahan kosong di dekat pusat perbelanjaan daerah Kecamatan Rungkut, Surabaya, Jawa Timur.
Korban VT itu diketahui merupakan warga Kalirungkut, Kecamatan Rungkut, Surabaya.
Jenazah itu pertama kali ditemukan petugas kebersihan pusat perbelanjaan bernama Haris.
Baca juga: Ayah Meninggal karena Covid-19, 3 Jam Kemudian Hermansyah Tewas Gantung Diri Saat Isolasi
Saat itu, Haris mengaku sedang memulung botol bekas di lahan belakang Transmart Rungkut.
Namun saat mencari, ia tiba-tiba mencium bau amis.
“Saya terus coba mencari di tempat lain, tiba-tiba ada bau amis,” kata Haris, dikutip TribunnewsBogor.com dari YouTube Lintas SSTV.
Haris bersama petugas keamanan, kemudian mencari sumber bau tersebut karena curiga aromanya seperti bangkai.
"Terus saya kesini bersama keamanan Transmart sini," tambahnya.

Dugaan ternyata benar, dia menemukan sesuatu menggelantung di atas pohon lamtoro.
Dia sontak kaget.
Baca juga: Gelagat Siswi Pelayaran Sebelum Gantung Diri, Siangnya Mengaji, Sempat Kepergok Cari Ini di Google
"Kondisnya sudah tergantung di pohon. Jelas sekali. Kepalanya sudah menengadah gini," ungkap Haris.
"Sudah jadi tengkorak," tambahnya.
Mengetahui hak tersebut, Haris pun menghubungi pihak Polsek Rungkut.
Saat mendapat laporan tersebut, pihak kepolisian dari Polsek Rungkut ini langsung ke tempat kejadian untuk olah TKP.
Menurut Kepala Polsek Rungkut Komisaris Bambang Prakoso, jenazah itu berseragam Pramuka.
Di dekatnya ada tas yang berisi kelengkapan sekolah.
Tas panggul itu bercorak dua warna, yakni merah dan biru gelap.
Selain itu, ada telepon seluler, buku tulis yang sudah terkoyak, tempat alat tulis dan seperangkat alat tulis, serta cairan sanitasi dalam botol kecil berwarna jingga.

Jenazah mengenakan kaus kaki hitam Pramuka bertuliskan ”SMP Negeri 23 Surabaya”.
Bambang melanjutkan, jenazah telah dievakuasi dan dibawa ke RSUD Dr Soetomo untuk visum et repertum.
Sesuai hasil pemeriksaan tim forensik, pada jenazah tidak ditemukan bekas tindak kekerasan.
Kesimpulan sementara, remaja itu meninggal karena bunuh diri.
Baca juga: Niat Bela Diri dari Begal Malah Jadi Tersangka, Sinta Curhat Pilu : Kalau Mati Siapa Tanggung Jawab
Kata Bambang, jenazah telah diserahkan kepada keluarga dan telah dikebumikan di Keputih, Surabaya.
Keluarga tidak menginginkan otopsi untuk kepentingan penyelidikan.
Untuk itu, penyelidikan kasus kematian remaja tersebut belum dilanjutkan.
SMP Negeri 23 Surabaya telah dihubungi dan dikonfirmasi seputar penemuan jenazah ini.
Salah seorang guru mengatakan, informasi temuan jenazah yang tewas tergantung dan diduga sebagai siswa sekolah ini telah diketahui.
Saat disebut identitas siswa yang tewas itu, guru itu mengiyakan.
Namun, sekolah keberatan memberikan pernyataan lebih jauh tentang kasus ini.
Firasat Ibu Korban
Dari informasi yang dikumpulkan Kompas, korban adalah anak berkebutuhan khusus.
Dia cenderung pendiam dan lebih akrab dengan telepon selulernya.
Kanitreskrim Polsek Rungkut, Iptu Djoko Soesanto menyatakan, ada keluarga yang melaporkan kehilangan kontak dengan seorang anak lelaki berusia 15 tahun.
Dia meninggalkan rumah sejak 4 Maret 2022.
Laporan dibuat keluarga di Polsek Rungkut pada 6 Maret 2022.
Keluarga juga menyampaikan pengumuman melalui radio sehari setelah membuat laporan kehilangan
Djoko melanjutkan, remaja yang dilaporkan hilang itu membawa barang-barang yang ternyata cocok dengan temuan jenazah tergantung di Kalirungkut.
Ibunda korban mengatakan, di hari terakhir terlihat, VT berpamitan kepada ibunda untuk berangkat sekolah.
Namun, anak itu tidak kembali ke rumah.
Ibu korban lantas mencoba menghubungi telepon seluler anaknya, tetapi tidak aktif.
Ibu korban sempat mengira dia menginap di rumah teman karena keesokan hari sudah akhir pekan.
Sang ibu sempat merasakan firasat buruk.
Baca juga: Ucapan Perpisahan Suami ke Istrinya sebelum Gantung Diri, Pamit Lewat Video Call: Aku Pergi Ya
Ia pun mencari anaknya, tetapi tidak ditemukan.
Hingga kemudian, ibu korban melaporkan anaknya hilang kepada polisi pada 6 Maret 2022.
Petugas sempat mentracking perjalanan korban lewat HP.
Kemudian ditemukan kalau titik terakhir korban berada di lokasi kejadian.
Korban ditemukan tewas tergantung.
Menurut Kanitreskrim Polsek Rungkut, Iptu Djoko Soesanto, korban didiyga gantung diri.
Hal tersebut dibuktikannya dengan ditemukannya tali rafia.
"Untuk penemuan jenazah, kita dapat informasi dari masyarakat langsung kita tindak lanjuti. Di belakang Transmart dekat semak-semak. keadaannya gantung diri.
Disini ada tali yang mengikat di leher korban," papar Kanitreskrim Polsek Rungkut, Iptu Djoko Soesanto.
Berdasarkan hasil pemeriksaan tim forensik RSUD Dr. Soetomo terkait peristiwa meninggalnya VT pelajar SMP di Surabaya yang ditemukan tak bernyawa tergantung di pohon belakang mal Rungkut, tidak ditemukannya adanya tindak kekerasan.
“Dari hasil pemeriksaan tim dokter tidak menemukan adanya tanda kekerasan, dan dinyatakan bunuh diri,” kata Djoko saat ditemui di Polsek Rungkut.
Djoko melanjutkan, kondisi korban pun mengenaskan.
Kulit mayat pelajar berusia 15 tahun ini sudah rusak dan kepala tinggal menyisakan tengkorak saja.
“Mayat ditemukan gantung diri di jenis pohon lamtoro dengan ketinggian kurang lebih dua meter. Tidak terlalu tinggi pohonnya,” katanya.
Djoko melanjutkan, “karena sudah cukup lama sekitar satu bulan dari kejadian, saat ditemukan posisi kepala mayat sudah menghadap ke belakang dan ranting-ranting pohon semakin rimbun,” tutur Djoko. (*)