Terbaring Koma, Bocah Ini Ditinggal Wafat Orangtua di Rel Kereta, Jadi Yatim Piatu Jelang Lebaran

ayah dari sang bocah itu meninggal di tempat, sementara ibunya, meninggal ketika dalam perjalanan ke rumah sakit.

Penulis: Uyun | Editor: Tsaniyah Faidah
Kompas.com
Kecelakaan mobil tertabrak kereta, bocah 5 tahun jadi yatim piatu 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Betapa pilunya nasib bocah 5 tahun berinisial IAH ini.

Menjelang lebaran tiba, bocah ini ditinggal kedua orang tuanya yang wafat akibat tertabrak kereta api.

Sang bocah yang ikut jadi penumpang di dalam mobil itu berhasil selamat.

Kecelakaan tragis itu menimpa keluarga pegawai PT Kereta Api Indonesia (KAI) Bandung ketika sedang mudik di Blitar, Jawa Timur, Sabtu (30/4/2022).

Mobil yang dikendarai Yoga dan Isna serta anak mereka tertabrak kereta api (KA) Penataran jurusan Blitar-Malang.

Kepala Desa Pasirharjo, Chusana mengatakan, kecelakaan tersebut terjadi sekitar pukul 15.00 WIB saat kereta api Penataran dari arah Blitar menuju Malang melintas di perlintasan sebidang tanpa palang pintu yang ada di depan kantor desa.

"Keduanya dari arah barat ke timur.

Mobil korban juga dari arah barat di jalan nasional kemudian berbelok ke kanan dan menyeberang rel," kata Chusana seperti dilansir Kompas.com, Sabtu.

Baca juga: Macet Parah Hingga 8 Km, Imbas Truk Terguling Tabrak Pembatas Jalan di Jatibarang Indramayu

Yoga dan Isna diketahui tewas dalam kecelakaan itu.

Sementara anak keduanya yang masih berusia lima tahun selamat.

FOLLOW:

"Di dalam mobil juga ada anak mereka yang masih balita. Informasi yang saya terima anak mereka mengalami luka dan masih dirawat di rumah sakit," ujar Chusana.

Disebutkan polisi lalu lintas, ayah dari sang bocah itu meninggal di tempat.

Sementara ibunya, meninggal ketika dalam perjalanan ke rumah sakit.

"Untuk pengemudi dan istri meninggal. Sopirnya meninggal di lokasi, istrinya saat perjalanan ke RS. Sedangkan anaknya masih dirawat di RSUD Ngudi Waluyo. Petugas juga masih di sana," kata Kanit Laka Polres Blitar Ipda Heri Irianto

Baca juga: Ucapan Terakhir Korban Keberingasan Geng Motor Bikin Mertua Nangis, 2 Anak Korban Kini Jadi Yatim

Sementara sang bocah mengalami luka patah tulang di kakinya akibat kecelakaan itu.

Kini, balita itu terbaring koma di RSUD Ngudi Waluyo, Wlingi, Kab Blitar.

Kecelakaan maut itu pun menjadikan balita itu kini menjadi yatim piatu.

Kecelakaan maut mobil Toyota Avanza warna silver AG 1886 OS yang dikendarai ayahnya tertabrak KA Penataran tujuan Malang itu telah merenggut kedua orang tuanya.

Kecelakaan mobil tertabrak kereta, bocah 5 tahun jadi yatim piatu
Kecelakaan mobil tertabrak kereta, bocah 5 tahun jadi yatim piatu (Kompas.com)

Dari keterangan warga setempat, mereka saat itu hendak mengambil konsumsi untuk acara selamatan di rumah mereka bersama keluarga besarnya.

Namun, saat melewati perlintasan tanpa palang pintu di Desa Pasirharjo, Kecamatan Talun, mobil yang dikendarai Yoga tertabrak KA Penataran jurusan Blitar-Malang.

Baca juga: Insiden Mobil vs Kereta Renggut Nyawa Anaknya, Ibunda Korban Berkali-kali Pingsan di Kamar Mayat RS

"Informasinya mereka hendak mengambil nasi dan lauk pauk yang akan digunakan untuk konsumsi acara selamatan di rumah keluarga nanti malam," ujar Kepala Desa Pasirharjo Chusana.

Seperti diberitakan sebelumnya, kedua korban sama-sama berasal dari Blitar dan bekerja di PT Kereta Api Indonesia di Bandung.

"Keduanya sama-sama bekerja di Bandung di PT KAI. Tapi saya tidak tahu persis apa posisi keduanya di PT KAI," ujarnya.

Menurutnya, pasutri tersebut sudah cukup lama berdomisili di Bandung.

Mereka berada di Blitar dalam rangka mudik Lebaran.

Akibat kecelakaan itu, mobil alami kerusakan di sisi kanan.

Menurut warga, mobil juga sempat terseret puluhan meter.

Polisi saat ini sudah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).

"Mohon waktu, anggota masih di TKP (tempat kejadian)," ujar Kepala Unit Kecelakaan Lalu Lintas Kepolisian Resor Blitar Ipda Heri Irianto.

Tertabrak di pintu kereta tanpa palang

Lokasi dimana terjadi kecelakaan, kata dia, merupakan salah satu dari tiga perlintasan kereta api sebidang tanpa palang pintu yang selama ini menjadi titik rawan kecelakaan.

Di tiga perlintasan yang saling berdekatan itu sejatinya sudah terpasang sirine dan lampu peringatan namun sudah lebih dari satu tahun tidak berfungsi.

Kata Chusana, pihaknya sudah beberapa kali melaporkan kondisi tersebut ke Dinas Perhubungan namun hingga kini perbaikan sirine dan lampu belum dilakukan.

Saat kejadian Chusana mengatakan, mobil tersebut tertabrak kereta pada bagian kanan dan sempat terseret beberapa puluh meter dari perlintasan. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved