Penculikan Anak di Bogor
Penculik Anak Diduga Beri Keterangan Palsu, Sampai Ngaku Pengawal Habib Bahar di LP Gunungsindur
Pelaku penculikan belasan anak berinisial ARA (27) di wilayah Bogor dan Jakarta mengaku pernah menjadi narapidana terorisme di Lapas Gunungsindur.
Penulis: Naufal Fauzy | Editor: Vivi Febrianti
Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Naufal Fauzy
TRIBUNNEWSBOGOR.COM, CIBINONG - Pelaku penculikan belasan anak berinisial ARA (27) di wilayah Bogor dan Jakarta mengaku pernah menjadi narapidana terorisme di Lapas Gunungsindur.
Bahkan Tersangka ARA juga mengaku pernah menjadi pengawal Habib Bahar bin Smith selama di Lapas Gunungsindur.
"Dia (ARA) mengakui bahwa si tersangka pada saat di dalam Lapas Gunungsindur ini mengaku sebagai pengawalnya Bahar Smith," kata Kapolres Bogor AKBP Iman Imanuddin kepada wartawan, Jumat (13/5/2022).
Namun keterangan tersebut baru sebatas pengakuan dari Tersangka ARA.
Termasuk pengakuan lainnya seperti pernah terlibat pengeboman Sarinah, kerusuhan Jakarta tahun 2019 dan lain-lain.
"Terhadap keterangan tersebut kami sedang melakukan cross check dengan data dan fakta fakta yang kami miliki di database Polri," kata AKBP Iman Imanuddin.
Pelaku ARA diduga memberikan pengakuan palsu
Kasat Reskrim Polres Bogor AKP Siswo Tarigan mengatakan bahwa pengakuan tersangka yang pernah ditahan di Lapas Gunungsindur dikonfirmasi merupakan keterangan palsu.
"Tadi sudah konfirmasi ke Lapas Gunungsindur itu identitas pelaku tidak ditemukan di Gunungsindur. Jadi mungkin diduga keterangan si pelaku itu tidak benar," kata AKP Siswo DC Tarigan.
Kemudian untuk keterangan lainnya yang bahkan pelaku dikabarkan pernah melakukan pembakaran rumah Almarhum Ustaz Jefri juga masih jadi pertanyaan.
"Ini kami juga masih melakukan pencarian, karena kembali lagi ke pengakuan tersangka bahwa dia pernah terlibat pembakaran rumah dari Almarhum Ustaz Jefri, kemudian pada 2014 pernah terlibat kerusuhan di 2019, ini kita coba kita konfirmasi ke lapas terkait. Saat ini kami masih fokus pada proses penyidikan pencabulan dan penculikan anak," ungkap Siswo.
Motif tersangka dalam melakukan penculikan sampai 12 anak pun sementara ini masih misterius dan masih didalami Polisi.