Pencanangan Perubahan Nama Jalan Salak Menjadi Jalan Prof Dr Mochtar Kusumaatmadja Tuai Pro Kontra

Pencanangan perubahan nama Jalan Salak Kota Bogor menjadi Jalan Prof Dr Mohctar Kusumaatmadja menuai pro kontra.

Penulis: Rahmat Hidayat | Editor: Vivi Febrianti
TribunnewsBogor.com/Rahmat Hidayat
Plang Jalan Salak, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor, Sabtu (21/5/2022). 

Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Rahmat Hidayat

TRIBUNNEWSBOGOR.COM, BOGOR TENGAH - Pencanangan perubahan nama Jalan Salak, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor, menjadi Jalan Prof Dr Mohctar Kusumaatmadja menuai pro kontra.

Bukan tanpa sebab, perubahan nama yang diusung oleh tim pengusul Universitas Padjajaran ini dapat berpengaruh kepada administrasi kependudukan warga sekitar.

Usulan nama jalan ini juga diketahui memang beriringan dengan pencanangan nama Mochtar menjadi pahlawan nasional dari Jawa Barat.

Menanggapi hal ini, Lurah Babakan, M Arifin menjelaskan, beberapa mayoritas warga tidak setuju akan hal tersebut.

"Sebelumnya, pihak Unpad sudah audiensi dengan Wali Kota. Hasil rapat audiensi baru diwakili RW, kita sudah menyambungkan dengan warga grupnya RW.

Mereka mayoritas tidak setuju, karena administrasi harus diubah, membutuhkan biaya, waktu, tenaga dan pikiran, termasuk pelaku usaha karena akan mengubah administrasi perizinan usaha," kata Arifin, Sabtu (21/5/2022).

Lebih lanjut ia menambahkan, pihaknya pun bahkan langsung turun dengan menanyakan akan ketersediaan warga setempat.

Namun, diakui Arifin, terdapat beberapa kesusahan terkait verifikasi data dari warga sekitar di wilayah kerjanya ini.

"Sebelumnya kami melakukan pendekatan ke warga, hanya saja sepanjang Jalan Salak itu, yang rencananya akan diubah ada 11 rumah yang memiliki KTP di Jalan Salak. Namun kami tidak bisa melakukan pendekatan kepada seluruhnya, karena ada beberapa warga yang tidak tinggal di sana. Itu menjadi kendala," ungkapnya.

Kendala itu, sambung Arifin, harus dipikirkan secara matang dan terstruktur.

Ada beberapa alternatif, kata Arifin, menjadi suatu jalan tengah atas pencanangan perubahan nama jalan ini.

"Tahapan alternatifnya boleh di mana saja, yang penting jalan, gedung, atau sarana umum, di bagian pemerintah akan mencari alternatif, kita bersamaan pendekatan untuk menceritakan secara utuh, agar pandangan luas," bebernya.

Meski begitu, secara internal, kata Arifin, pihak Kelurahan Babakan mendukung atas pencanangan tersebut.

Namun, tegas Arifin, perlu waktu untuk memberikan keterangan yang jelas kepada warga setempat.

"Pencanganan ini kan memang untuk mengusung Mochtar menjadi pahlawan nasional. Kriterianya ini memiliki nama jalan. Namun,sudah bertahun-tahun, puluhan tahun bahkan, banyak juga warga yang belum mengenal. Kita pendekatan ke warga dan masih dalam proses pertimbangan," tandasnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved