Siasat Keji Satu Keluarga Demi Punya Mobil, Rahasia di Balik Terpal Tak Terbongkar Sampai Ibu Wafat

Mulai dari ayah, ibu, anak hingga menantu memiliki peran masing-masing dalam pembunuhan tersebut.

Penulis: Sanjaya Ardhi | Editor: Soewidia Henaldi
Tribun Medan
Siasat kejia satu keluarga di Medan demi punya mobil 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Satu keluarga ditangkap Polisi atas kasus pembunuhan sopir travel.

Mulai dari ayah, ibu, anak hingga menantu memiliki peran masing-masing dalam pembunuhan tersebut.

Mirisnya, pembunuhan dilakukan hanya demi memenuhi keinginan memiliki sebuah mobil.

Kasus ini pertama kali terbongkar saat penemuan kerangka manusia di rumah pelaku, Dusun Parit Rimo, Desa Jati Sari, Kecamatan Padang Tualang, Sumatera Utara.

Kerangka manusia ditemukan warga pada Kamis (19/5/2022) malam.

Sontak saja, warga langsung melaporkan kejadian ini ke Polsek Padang Tualang.

Kasat Reskrim Polres Langkat AKP Louis mengatakan pihaknya lantas mengamankan Marwan Syahputra.

Polisi juga turut menangkap istri juga orang tua Marwan.

"Benar, saat telah ditemukannya adanya tulang dari tempat tersebut," kata AKP Louis seperti dikutip dari Tribun Medan.

Kepada Polisi, ia mengakui telah menghabisi nyawa seorang sopir travel.

Tak ayal, Marwan dan keluarganya telah menyimpan rapat rahasia ini selama empat tahun.

Nyawa sopir travel ini ditamatkan oleh mereka pada tahun 2018.

AKP Louis mengatakan atas pengakuan pelaku, mereka menghabisi nyawa sopir demi menguasai mobil korban.

Marwan Syahputra (baju hijau) yang telah diamankan aparat kepolisian, terkait dengan penemuan tulang manusia, di Kecamatan Padang Tualang, Kabupaten Langkat.
Marwan Syahputra (baju hijau) yang telah diamankan aparat kepolisian, terkait dengan penemuan tulang manusia, di Kecamatan Padang Tualang, Kabupaten Langkat. (Tribun Medan)

Pembunuhan dilakukan dengan menyusun rencana memesan jasa travel.

Marwan dan keluarganya kemudian dijemput oleh korban.

Para pelaku mulai menjalankan perannya ketika melintas di Kecamatan Tiga Binaga, Kabupaten Karo.

Saat itu ibu pelaku, Almarhumah Leginah berlaga sakit perut.

Ia seakan mau muntah.

Leginah kemudian turut didampingi istri Marwan, Ariyanti.

Di luar mobil, mereka berdua berpura-pura muntah.

Ketika itu pula lah, Marwan melakukan tindakan sadis.

Ia menjerat leher korban menggunakan tali nilon.

Tak sendiri, Marwan juga dibantu ayahnya.

Ayah pelaku menghunuskan pisau hingga korban meninggal dunia.

Jasad pelaku kemudian dibungkus menggunakan terpal dan diletakkan di bagian belakang mobil.

"pelaku dengan mengendarai mobil korban kembali ke Kecamatan Padang Tualang," kata AKP Louis.

Awalnya, para pelaku berniat melarikan diri ke Mojokerto, Jawa Tengah.

Pihak Kepolisian bersama dengan masyarakat membongkar kuburan supir travel yang telah dibunuh beberapa tahun lalu.
Pihak Kepolisian bersama dengan masyarakat membongkar kuburan supir travel yang telah dibunuh beberapa tahun lalu. (Tribun Medan)

Namun niat itu urung terlaksana.

Pelaku membawa jasad korban ke Kecamatan Padang Tualang.

Para pelaku berencana membakar dan menguburkan jasad korban.

Mereka kemudian menggali lubang.

"Marwan menyusun potongan kayu rambung di dalam lubang dan disiram dengan minyak solar sekaligus membakarnya," katanya.

Wagimin dan anaknya, menggotong jasad korban ke kobaran api.

Sekitar pukul 05.30 WIB mereka mengecek kembali untuk memastikan jasad korban sudah hangus terbakar.

"Para pelaku menutup bekas bakaran mayat tersebut dengan tanah dan sampah tumbuhan," katanya.

Para pelaku pun pergi ke rumah abang ipar di Jalan Makmur, Gang Dahlia, Kecamatan Percut Sei Tuan.

Sampai empat tahun kemudian, kerangka korban ditemukan warga.

Kerangka tersebut, kata AKP Louis kini masih dalam pemeriksaan di rumah sakit Bhayangkara Kota Medan.

Polisi juga belum menjelaskan soal identitas korban.

"Kita masih lakukan pendalaman dulu, untuk dapat mengungkapkan fakta dibalik pembunuhan ini," kata Kasat Reskrim Polres Langkat AKP Louis.(*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved