Bogor Istimewa
Kabupaten Bogor Istimewa Dan Gemilang

Putra Ridwan Kamil Kecelakaan

Berenang di Suhu 16 Derajat Celcius, Eril Sempat Lakukan Pengorbanan Sebelum Terseret Sungai Aare

Terkait waktu pencarian Eril, Muliaman Hadad menyebut kepolisian sudah dan sedang melakukan upaya maksimal.

Penulis: khairunnisa | Editor: Vivi Febrianti
kolase Youtube
Pihak kepolisian Bern, Swiss melakukan pencarian atas hilangnya Eril putra Ridwan Kamil 

Sementara itu, adik kandung Ridwan Kamil, Elpi Nazmuzaman mengurai cerita dari keluarganya yang ada di Swiss.

Elpi menjelaskan aktivitas apa yang dilakukan Eril sebelum terseret arus Sungai Aare.

Rupanya sesaat sebelum berenang, Eril lah yang memastikan kondisi sungai aman untuk menjadi tempat berenang.

"Sebelum melakukan kegiatan berenang, Eril memastikan titik mana yang paling aman. Karena itu kan (sungai Aare) terlihat membuat orang ingin terjun karena warnanya jernih, lebar," kata Elpi Nazmuzaman.

Bahkan, Eril sempat melakukan survei mengenai tempat mana yang aman dilalui keluarganya untuk berenang.

Eril kala itu diakui keluarga sangat memperhatikan keselamatan dan keamanan keluarganya yang hendak berenang.

"Bahkan titik jembatan langsung dicoret oleh Eril karena kalau lihat penginnya loncat dari jembatan, dianggap tidak aman. Titik turunnya juga turun yang ada tangga," akui Elpi Nazmuzaman.

Selain itu, Eril juga yang membatasi jumlah keluarga yang berenang di Sungai Aare.

Eril membatasi keluarganya yang boleh berenang hanya tiga orang termasuk dirinya.

Pihak kepolisian Bern, Swiss melakukan pencarian atas hilangnya Eril putra Ridwan Kamil
Pihak kepolisian Bern, Swiss melakukan pencarian atas hilangnya Eril putra Ridwan Kamil (kolase Youtube)

Selain melakukan survei, Eril juga memastikan keluarganya dalam posisi aman saat berenang di Sungai Aare.

Saat hendak masuk ke dalam air, Eril sempat melakukan pengorbanan, yakni dengan meletakkan posisinya di posisi paling belakang.

Untuk diketahui, posisi belakang saat berada di rombongan di sungai adalah posisi yang harus mengeluarkan tenaga lebih besar karena bertugas menjaga rombongan di depannya.

"Beliau mengambil posisi paling belakang, karena ingin memastikan semua pada posisi safety. Beliau ingin menjaga safety yang lain. Eril memastikan yang lain bisa sampai ke daratan, setelah itu ada arus yang tidak bisa dikendalikan," ungkap Elpi Nazmuzaman.

Namun sayang, segala persiapan dan pengorbanan yang dilakukan Eril berujung duka.

"Secara fisik mental (Eril) siap, secara lokasi sudah dipastikan safety. Tapi mungkin ada sesuatu yang di luar ukuran manusia. Kebetulan di hari itu, debit air relatif lebih tinggi dibanding hari sekarang," imbuh Elpi Nazmuzaman.

Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved